Selasa, 23 Mei 2017

Perkenalan Adalah Akar dari Segalanya

Terbesit dipikiranku. Bahwa akar dari semua hidup kita adalah suatu pertemuan yang akan dilanjutkan dengan perkenalan. Perkenalan, bisa secara langsung ataupun tidak langsung. Perkenalan bisa secara cepat ataupun dalam proses yang lambat. Jika kita bertemu kemudian tidak saling kenal, mungkin lain cerita. Tapi beda, jika kita saling berkenalan.

Hal itu lah yang aku rasakan ketika bermain Ayo Dance. Dari tidak mengenal, sok kenal, hingga kenal, saling memperkenalkan diri. Jika beruntung, mungkin sampai ke media sosial seperti Line, wa, atau media chat lainnya. Maksudku beruntung di sini adalah, yang dapat id nya, karena aku sendiri tipikal yang melihat dahulu sikapnya bagaimana. Sikap orang, bisa terlihat kok dari cara chatnya. Nah, dari situlah. Aku mengenal sosok si anu.

Tepatnya sekitar 2-3tahun yang lalu, di bulan Juni. Mungkin ini hampir tahun ke 3 aku bertemu dia. Bertemu di game, kemudian berkenalan. Hingga terus berlanjut beberapa bulan (posisi belum pernah bertemu). Beberapa bulan setelah liburan sekolah, kami jarang berhubungan, karena sibuk dengan kegiatan masing-masing, hingga lost contact. Dari situ aku sama dia nggak ada kontek-kontekan lagi hingga.. dia muncul lagi. Muncul kembali setelah hampir satu tahun. Kira-kira di bulan Juni 2016 lalu dia muncul kembali.

Aku saat itu masih dalam posisi yang tidak mempunyai perasaan yang aneh-aneh. Jadi, biasa saja. Melalui adikku, aku kembali berhubungan dengan dia. Hingga, kuberanikan untuk nge-add dia. Dari bajak-bajakan hape dengan adikku, kami mulai chat-an lagi. Nggak ada yang berubah. Suasananya hampir sama, kami saling bercerita, saling curhat satu sama lain, dan lain-lain. Gitu terus, hingga liburan sekolah juga akan berakhir. Anehnya, dari situ, entah siapa yang mulai, dan entah sejak kapan, atau entah apa maksudnya. Dari situ sudah muncul perasaan yang aneh-aneh. Kebawa baper. Ingin berkata kasar rasanya, haha. Ya, hingga sekarang. Aku nggak tau pasti, perasaan yang bagaimana sekarang. Entahlah. Aku pikir, lebih baik dijalanin saja kan? Mungkin sudah seharusnya begitu.

Kadang pernah terbesit dipikiranku. Jika aku dengan dia dulu, di saat pertama kali tidak bertemu, dan tidak berkenalan dengan dia.. apakah akan sama? Mungkin saja aku akan bertemu dengan yang lain kan? Atau, jika dia tidak menghilang, apakah akan sama kejadiannya? Atau, jika dia tidak kembali lagi. Apakah akan sama kejadiannya? Kita hanya bisa menerka-nerka apa yang terjadi. Karena, tentunya, itu adalah takdir Tuhan yang menemukan aku dengan dia. Nggak apa-apa, dijadikan pengalaman hidup. Tuhan pasti punya rencana indah, dan punya alasan kenapa kita selalu dipertemukan dengan seseorang.

God bless.

23 Mei 2017
Palangkaraya 20:34

Tidak ada komentar:

Posting Komentar