BAB 3 – Jenis/Genre Musik
Musik
dapat dipandang sebagai kebutuhan ekspresif manusia, yaitu kebutuhan yang
berkaitan dengan kemampuan manusia untuk mengekspresikan perasaan, emosi, atau
gagasannya tentang kehidupan melalaui bunyi-bunyi yang dihasilkan oleh beragam
media atau instrumen yang ada, baik dengan menggunakan instrumen bernada atau
tidak bernada (perkusif).
A.
Pengertian Musik
Musik
adalah bunyi yang disukai oleh manusia, yang terdiri dari ritmik dan melodi
yang teratur dan dapat menjadi suatu bunyi yang enak untuk didengar.
B.
Musik Sebagai Simbol
Simbol-simbol
pada musik tampak pada karakter bunyi yang dihasilkan oleh instrumen-instrumen
(musikal) musik tersebut, termasuk suara/vokal manusia.
Secara
musikal, simbol-simbol musik dapat tampak pada elemen-elemen di dalamnya,
seperti tinggi-rendahnya nada, ritme, dinamika, dan tempo.
้
Nada (pitch) adalah tinggi-rendahnya
bunyi. Nada atau melodi diproduksi oleh instrumen, termasuk suara atau vokal
manusia.
้
Ritme adalah durasi setiap bunyi.
้
Dinamika adalah perubahan bunyi yang
terdengar keras menjadi semakin lembut atau bunyi yang terdengar lembut menjadi
semakin keras.
้
Tempo adalah kecepatan musik/lagu:
sangat cepat, cepat, sedang, lambat, atau sangat lambat.
Secara
nonmusikal, simbol musik dapat tanpak pada instrumen musik berdasarkan bentuk,
bahan pembuat instrumen, warna, atau ornamen-ornamen yang tampak pada pembuat
instrumen.
Karakter
musikal maupun non-musikal dari musik dari musik tidak dapat terlepas dari
beragam pengalaman yang untuk berperilaku sesuai dengan nilai-nilai yang
berlaku dalam masyarakat.
C.
Estetika Musik
Sebagai
simbol, musik dan instrumen musik memiliki nilai keindahan atau estetika
tersendiri bagi pendukungnya. Nilai-nilai tersebut berbeda dari masyarakat
lainnya.
D.
Fungsi Musik
Musik
seringkali digunakan dalam acara hiburan dan juga ritual keagamaan. Sebagai
hiburan, musik berfungsi untuk menghibur atau menyenangkan pendengar. Sedangkan
musik sebagai ritual sangat berkaitan dengan nilai-nilai kepercayaan atau agama
yang diyakini oleh anggota masyarakat tersebut.
E.
Permainan Musik
Permainan
musik merupakan aktivitas musik yang dilakukan manusia. Dalam prosesnya,
permainan musik dapat dilakukan dengan secara perorangan atau induvidu dan juga
kelompok.
BAB 4 – Kolaborasi Seni Dalam
Permainan Musik
Dalam
prosesnya, kolaborasi seni dalam permainan musik bertujuan untuk turut
melestarikan nilai-nilai estetik dalam masyarakat dan meningkatkan apresiasi seseorang
terhadap budaya lokal. Berdasarkan tujuan itu, maka kolaborasi seni dalam
permainan musik diharapkan dapat menjadi wadah bagi seseorang untuk dapat
mengeskpresikan gagasan atau ide mereka dalam bidang seni budaya.
A.
Pengertian
Kolaborasi
seni adalah kerjasama dua atau lebih cabang seni. Contohnya, kolaborasi antara
musik dengan gerak (Seni tari), atau
kolaborasi antar musik dengan imaji atau visual (Seni rupa).
Menurut
Barrett, McCoy, dan Veblen (1997) mengemukakan bahwa, “melalui gerakan tubuh,
bernyanyi, dan memainkan musik, misalnya, memperlihatkan cara seseorang
menggunakan organ tubuhnya untuk mempelajari musik, internalisasi ritmik, serta
menghubungkan bunyi dan gerak.
B.
Eksplorasi Musik
Alat-alat
perkusif sederhana digunakan oleh pemain musik untuk mengeksplorasi beragam
bunyi yang dibutuhkan dalam permainan musik mereka. Dengan kata lain,
eksplorasi bunyi merupakan salah satu usaha manusia untuk mengekspresikan
gagasan atau ide mereka tentang kehidupan melalui permainan musik.
Eksplorasi
bunyi tidak hanya dilakukan dengan mengembangkan sumber bunyinya atau
instrumen, tetapi juga melalui pengembangan pada simbol-simbol musik, seperti
nada dan ritme.
C.
Gerak Dalam Permainan Musik
Gerakan-gerakan
yang dilakukan seseorang dapat dipandang sebagai simbol, berhubungan dengan
nilai-nilai estetik dalam masyarakat, dan juga memperlihatkan hubungan antara
kesesuaian pola gerakkan dan musik, khusunya tempo dan irama.
Tubuh
merespon permainan musik yang terdengar melalui suatu gerakan. Gerakkan tubuh
seseorang dipandang sebagai salah satu pola perilaku yang dipelajari orang
tersebut dalam lingkungan masyarakatnya.
D.
Kolaborasi Seni Dalam Permainan Musik
John
Paynter (1972) pernah mengemukakan tentang kemungkinan melibatkan aktivitas
lain dalam pembelajaran musik. Hal ini menyebabkan pembelajaran musik dapat
dilakukan melalui aktivitas yang beragam yang dilakukan sesuai dengan potensi
dan pengetahuan yang dimiliki.
Sebagai
hasil karya seni rupa, properti aau hiasan yang digunakan dalam permainan musik
atau pertunjukan seni tidak hanya terdiri dari instrumen perkusif yang dihias
atau topeng, tetapi juga properti lainnya, sepert kerajinan tangan, aksesoris,
dan kostum.
Makasih materinya !!
BalasHapusKunjungi my blogs : maharanicreation.blogspot.com