Rabu, 10 Mei 2017

Good vibes: Hidup, Kebohongan, dan Kejujuran



“Lebih baik disakiti sebentar oleh kejujuran, daripada diberi kesenangan dari kebohongan.”
Kutipan itu, rasanya sarat akan makna di dalamnya. Jika melihat dari sudut pandang yang berbeda, banyak makna yang dapat diambil dari kutipan itu. Globalnya, mengatakan kebohongan lebih mudah dibandingkan dengan mengatakan kebenaran. Saya pun yakin, banyak dari kita yang tidak berani mengatakan suatu kejujuran akibat adanya rasa takut akan dampak atau efek yang ditimbulkan dari pernyataan jujur. Itulah sebabnya kenapa kita selalu mengucapkan kebohongan.

Sekali bohong, bohong yang lain akan terlanjutkan. Sebagaimana bergandengan satu sama lain, urutan peristiwa yang menjadi satu keutuhan itu, kalau diubah satu, akan mengubah yang lainnya juga. Bohong tentang ini, akan berbohong tentang itu. Apakah berbohong itu manusiawi? Entahlah, tidak bisa dibilang apakah manusiawi atau tidak, namanya berbohong itu tidak baik, dosa. Apalagi jika berbohong tentang hal-hal besar. Hal-hal yang mencakup banyak orang, secara universal. Kebohongan dapat mengalihkan suatu kesalahan. Suatu kesalahan tersebut akan mengalihkan pandangan orang lain. 

Misalnya saja, seperti yang Korea drama yang bertemakan politik di sana mengenai hakim, jaksa, dan berbagai pemilik industri besar. Banyak koneksi di dalam situ. Jika berpikir logis mengenai politik yang berada di Indonesia, bolehkah saya berpendapat bahwa kemungkinan besar kasus-kasus penipuan, korupsi, penggelapan dana, dan lain-lain seperti di drama tersebut terjadi juga di Indonesia? Mungkin. Saya sebagai orang awam tidak begitu paham mengenai hal itu. Yang pasti, jika berasumsi, kemungkinan juga terjadi di Indonesia. Koneksimu adalah segalanya. Percayakah?

Ngomong-ngomong drama itu berjudul ‘Whisper’. Saya bukannya ingin mempromosikan Anda sekalian untuk menonton drama tersebut. Tapi, drama ini benar-benar dapat membuka pikiran kita semua dalam berpandangan mengenai orang lain. Jujur, saya menonton ini penuh dengan perasaan yang meluap-luap. Ingin marah, ingin protes, ingin demo(?) haha, tidak. Mungkin orang di sana lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bekerja, dibandingkan berdemo ria. 

“Janganlah mencoba untuk mengubah dunia. Hidup sajalah dengan baik di dunia yang kau tempati.” – Shin Chang Ho.

Benar, bahwa kita tidak bisa mengubah dunia. Mengubah dunia, menurut saya sama saja dengan melawan arus yang ada. Jika hanya minoritas yang mempunyai keinginan untuk mengubah dunia menjadi lebih baik, mungkin tidak akan berdampak apa-apa. Hanya menjadi bual-bualan untuk mayoritas. 

Satu lagi kutipan yang saya suka dari Shin Young Joo, “Jika kebenaran terungkap, maka hanya akan terungkap. Tidak akan berdampak apa-apa. Dunia masih akan tetap kotor.” Entah kenapa, apa yang diungkapkan oleh Youngjoo ke Dongjoon, benar sekali. Walaupun kebenaran terungkap, itu tidak akan berdampak apa-apa, pandangan orang-orang akan terfokus pada kesalahan-kesalahan kita. Dunia tetap kotor dengan perbuatan-perbuatan yang tidak manusiawi. Kesalahan kita akan selalu diingat, dibandingkan dengan perbuatan baik kita

Tapi, percayalah. Semua akan indah pada waktunya. Setiap manusia punya rencana yang indah dari Tuhan. 

“Tuhan tidak pernah berjanji jalan selalu rata dan langit selalu biru. Tapi Tuhan, berjanji akan selalu menyertai hidup kita.”

Rabu, 10 Mei 2017
Palangkaraya, 5:16 PM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar