“Lebih baik disakiti sebentar oleh kejujuran,
daripada diberi kesenangan dari kebohongan.”
Kutipan itu, rasanya sarat akan makna di dalamnya.
Jika melihat dari sudut pandang yang berbeda, banyak makna yang dapat diambil
dari kutipan itu. Globalnya, mengatakan kebohongan lebih mudah dibandingkan
dengan mengatakan kebenaran. Saya pun yakin, banyak dari kita yang tidak berani
mengatakan suatu kejujuran akibat adanya rasa takut akan dampak atau efek yang
ditimbulkan dari pernyataan jujur. Itulah sebabnya kenapa kita selalu
mengucapkan kebohongan.
Sekali bohong, bohong yang lain akan terlanjutkan.
Sebagaimana bergandengan satu sama lain, urutan peristiwa yang menjadi satu
keutuhan itu, kalau diubah satu, akan mengubah yang lainnya juga. Bohong
tentang ini, akan berbohong tentang itu. Apakah berbohong itu manusiawi?
Entahlah, tidak bisa dibilang apakah manusiawi atau tidak, namanya berbohong
itu tidak baik, dosa. Apalagi jika berbohong tentang hal-hal besar. Hal-hal
yang mencakup banyak orang, secara universal. Kebohongan dapat mengalihkan suatu
kesalahan. Suatu kesalahan tersebut akan mengalihkan pandangan orang lain.
Misalnya saja, seperti yang Korea drama yang
bertemakan politik di sana mengenai hakim, jaksa, dan berbagai pemilik industri
besar. Banyak koneksi di dalam situ. Jika berpikir logis mengenai politik yang
berada di Indonesia, bolehkah saya berpendapat bahwa kemungkinan besar
kasus-kasus penipuan, korupsi, penggelapan dana, dan lain-lain seperti di drama
tersebut terjadi juga di Indonesia? Mungkin. Saya sebagai orang awam tidak
begitu paham mengenai hal itu. Yang pasti, jika berasumsi, kemungkinan juga
terjadi di Indonesia. Koneksimu adalah
segalanya. Percayakah?
Ngomong-ngomong drama itu berjudul ‘Whisper’. Saya
bukannya ingin mempromosikan Anda sekalian untuk menonton drama tersebut. Tapi,
drama ini benar-benar dapat membuka pikiran kita semua dalam berpandangan
mengenai orang lain. Jujur, saya menonton ini penuh dengan perasaan yang
meluap-luap. Ingin marah, ingin protes, ingin demo(?) haha, tidak. Mungkin
orang di sana lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bekerja, dibandingkan
berdemo ria.
“Janganlah mencoba untuk mengubah dunia. Hidup
sajalah dengan baik di dunia yang kau tempati.” – Shin Chang Ho.
Benar, bahwa kita tidak bisa mengubah dunia.
Mengubah dunia, menurut saya sama saja dengan melawan arus yang ada. Jika hanya
minoritas yang mempunyai keinginan untuk mengubah dunia menjadi lebih baik,
mungkin tidak akan berdampak apa-apa. Hanya menjadi bual-bualan untuk mayoritas.
Satu lagi kutipan yang saya suka dari Shin Young
Joo, “Jika
kebenaran terungkap, maka hanya akan terungkap. Tidak akan berdampak apa-apa.
Dunia masih akan tetap kotor.” Entah kenapa, apa yang diungkapkan oleh
Youngjoo ke Dongjoon, benar sekali. Walaupun kebenaran terungkap, itu tidak
akan berdampak apa-apa, pandangan orang-orang akan terfokus pada kesalahan-kesalahan
kita. Dunia tetap kotor dengan perbuatan-perbuatan yang tidak manusiawi. Kesalahan
kita akan selalu diingat, dibandingkan dengan perbuatan baik kita.
Tapi,
percayalah. Semua akan indah pada waktunya. Setiap manusia punya rencana yang
indah dari Tuhan.
“Tuhan tidak pernah berjanji jalan selalu rata dan
langit selalu biru. Tapi Tuhan, berjanji akan selalu menyertai hidup kita.”
Rabu, 10 Mei 2017
Palangkaraya, 5:16 PM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar