Minggu, 30 Desember 2018

And It's Happen

Dan itu terjadi..
apa yang kutakutkan jauh-jauh hari itu benar-benar terjadi. Kami sudah kehilangan apa arti sebuah hubungan. Mungkin salah aku yang terlalu egois. Mungkin salah aku yang tidak mengerti.
Mungkin salah aku yang selalu menuntut ini itu.
Mungkin saja itu kenyataannya.

.
.
Ingin melupakan, tetapi masih memikirkan.
Ingin melupakan, tetapi masih merindukan.
Ingin melupakan, tetapi masih mendoakan.

Iya, benar.
Aku rindu.
Rindu suaranya, rindu candanya yang 'gitu-gitu saja'. Rindu semua tentangnya yang membedakan dia sama orang  lainnya.

Sekali lagi, aku tidak tahu harus berkata apa. Aku rindu. Tapi, kejadiannya sulit untuk membuatku melanjutkannya lagi. Toh, dianya juga seperti tidak peduli. Mungkin dia sudah lelah, hehe.

Aku tidak sesabar dia dulu saat masih awal-awal kenal. Aku egois, aku selalu mempunyai pikiran-pikiran aneh. Entahlah... aku merasa bersalah padanya, kenapa aku dan dia harus dipertemukan. Seharusnya dia tidak perlu dipertemukan denganku. Seharusnya dia mengenal orang yang lebih dari aku... yang lebih cocok dengannya. Karena, aku dan dia terlalu banyak perbedaan.

Mungkin benar, ini adalah saatnya untuk give up and move on. Life is goes on! Tanpa dia atau tidak hidupku terus berjalan menuju masa depan yang masih menjadi rahasia Tuhan. Aku hanya berharap yang terbaik untuk kehidupanku dan kehidupannya.

Bukan menyalahkan pertemuannya.
Bukan menyalahkan perkenalannya.
Bukan menyalahkan perpisahannya.
Tapi bersyukur atas segalanya. Telah dipertemukan, hingga mengenal dia lebih dalam lagi, dan mengenal lagi apa itu perpisahan.

Again, pertemuan adalah awal dari perpisahaan.

Doaku yang terbaik selalu besertamu 🤗💞
thank you and sorry for everything. You're the best memories for my life.
Tentu saja, tidak mudah untuk melupakanmu yang selama beberapa bulan ini telah memenuhi hari-hariku.
Yasudahlah. Itu biar menjadi urusanku.

Hidup dengan baik, my Gemini.
Kamu berhak mendapatkan yang lebih baik dari aku. Yang lebih cocok denganmu. Thankyou for the memories! ❤️ Walaupun kita sudah menjadi seperti ini, jangan lupakan aku ya! Hehe 😋

Palangkaraya,
30 Desember 2018
0:11

Jumat, 07 Desember 2018

One more closer

Haiii! I'm very happy that i did my first interview for join organization. Yes! It's my first time.

I don't know the result will be.. but I did my best for today. And I hope will get the best result too.

Kalau hasilnya nanti keterima, I'll update my post about the interview, okay? Jadi, doakan aku ya temen-temen. Supaya bisa mencoba dan merasakan bisa berorganisasi :))

Dan doakan juga buat Christmas Celebration in 20th of December! Semoga bisa berjalan dengan lancar..walaupun dengan biaya yang minim sekali. Semoga 🙏

Berharap.
Berdoa.

God bless me...
and
God bless us...

Senin, 03 Desember 2018

This Is D-DAY!!

Hai! Penantian tanggal menuju hari magangnya sudah berakhir. Dan hari ini adalah hari magangnya, yaitu tanggal 3 Desember 2018.

Yuhuuu~ aku tidak tahu harus bersikap bagaimana. Tentunya perasaanku campur aduk. Senang bahwa dia akan mengalami pengalaman baru, dan menuju tahap tugas akhir yang semakin dekat. Sedih juga bahwa waktu chat untuk kami berkomunikasi yang sudah sedikit -- semakin sedikit akibat magang. You know, komunikasi adalah hal yang paling penting dalam suatu hubungan kan? Kalau komunikasi yang biasanya saja bisa menimbulkan kesalahpahaman, apalagi komunikasi yang sebentar? Hehe.

Tapi kita tidak bisa menebak, tidak bisa menyalahkan, tidak bisa memaksakan. Ikuti alurnya saja bagaimana. Lihat nanti akan bagaimana. Yang pasti aku menerimanya bukan sebagai beban. Tapi sebagai suatu kewajiban yang harus dipenuhi. Menjadikannya beban pikiran bukan suatu solusi yang tepat. Nikmati saja. Toh ya akhirnya nanti akan terbiasa... terbiasa dengan tanpa kabar lagi. Dan secara perlahan, mungkin akan renggang..dan mungkin akan hilang? Hehe.

Bukan mendoakan. Hanya menerka. Menerka dengan hal yang terburuk. Menjadi asing kembali. Mungkin. Bisa jadi. Kita tidak tahu. Tugas kita hanyalah menikmati waktu yang ada. Dia, dan aku pun. Dia menikmati waktu magangnya, dan aku akan menikmati waktu ku sendiri. Time is money girls! Harus dimanfaatkan sebaik mungkin.

Semangat Geminikuuu! Doaku yang terbaik selalu besertamu selalu!❤️ Semoga apapun yang kamu kerjakan selalu dilancarkan, selalu dipermudah. Semoga. Do the best my Gemini! Aku tahu, kamu akan melakukan yang terbaik. Bukan untukku. Tapi untuk keluargamu. Untuk masa depanmu.

Semoga juga apa yang menjadi pemikiran negatifku tidak terjadi, dan kita masih bisa menjaga hubungan ini. Aku dan my Gemini dengan kesetiaan dan kesabaran kita. Believe that everything will be alright! :)

Ketika memang nanti terjadi seperti yang dipikirkan, setidaknya kita pernah berjuang -- melewati hal ini. Mencoba untuk bertahan. Setidaknya kita pernah saling membahagiakan. Setidaknya kamu pernah menjadi pusat dari segala tulisanku. Menjadi orang yang membuatku sedih, senang, bahagia, kesel, marah, jengkel, galau dengan segala perbuatanmu. We will see di 1 bulan kedepan ini.

3 Desember 2018
Palangkaraya, 1:06

Sabtu, 01 Desember 2018

Musibah

Tiga jam menuju jam setengah dua belas malam, itu artinya sudah hampir dua malam Palangkaraya dilanda musibah. Mungkin bisa dibilang sebagai musibah, mungkin bisa juga tidak. Namun sepertinya, hal ini bisa disebut musibah.

Salah satu tower yang ada di Palangkaraya roboh, sehingga menyebabkan koneksi listrik yang ada di Kalteng -- Kalsel menjadi terputus. Akibatnya saluran listrik yang ada di Kalteng menjadi tidak bisa digunakan sebagaimana biasanya. Dan hal ini terjadi sejak Kamis, 01 November 2018 pada pukul 23:30.

Pada saat itu aku terbangun sekitar jam 22:30 dan ingin belajar untuk UTS di hari esoknya, namun, apalah mati listrik terjadi. Awalnya hanya berpikir, akan sebentar saja. Namun ternyata lama sekali! Sekitar pukul 02:00 akhirnya, aku memutuskan untuk tidur. Karena lumayan sakit kepala belajar digelap-gelapan, (hanya penerangan dari flashlight handphone saja).

Paginya, aku bangun sekitar jam 5:10, dan lampu masih belum menyala. Ternyata, hal ini terjadi karena ada salah satu tower yang roboh di daerah Palangkaraya, sehingga mengakibatkan mati listrik di Kota Palangkaraya. Dan sampai saat ini, yaitu tanggal 3 November 2018, pukul 21:05, masih mati listrik. Walaupun, tadi sekitar jam 15:27 - 15:46 listrik sempat hidup, namun apalah arti 19 menit? Mengisi air pun juga tidak penuh. Syukurlah sempat untuk mencuci piring. Baju kotorpun tidak sempat tercuci. Benar-benar harus bersyukur ketika diberikan listrik yang berkelimpahan.

Nah, bersyukur. Suatu hal yang kadang dianggap remeh oleh orang-orang. Mungkin tadinya juga termasuk aku, namun aku disadari oleh adanya musibah ini. Kita seharusnya selalu mengucap syukur karena telah diberikan listrik, makan, minum dan dikasih waktu untuk tidur dan istirahat. Karena diluaran sana, pasti ada orang-orang yang tidak bisa makan dan minum dengan layak. Yang jaringan listriknya tidak ada, yang tidak bisa istirahat ataupun tidur karena pekerjaan dan sebagainya.

Listrik benar-benar diperlukan untuk penerangan. Dua hari ini aku tidak bisa belajar dan mengerjakan tugas-tugas kuliah karena minimnya listrik. Sehingga tugas-tugas yang seharusnya bisa dicicil, malah diabaikan begitu saja. Berharap semoga besok sudah membaik.

Setelah hidup listrik, 19 menit kemudian, yaitu pukul 15:46 rumahku mati listrik lagi hingga pukul 18:30 - 19:25 WIB. Memang cukup panjang dan kembali lagi, harus disyukuri. Setidaknya ada nyala listrik.

Dan sampai sekarang mati lagi. Seandainya masih belum bisa menghubungkan dengan yang ada di KalSel, setidaknya pembagian listrik bergilirnya lebih adil. Di tempat lain hidup listrik bisa sampai 2-3 jam. Lah di tempatku 1 jam pun tidak ada. Ya, kalau digabung emang ada 1 jam, cuman kan perbedaan waktunya juga lumayan.

Yang lain hidup bisa berkali-kali, di daerah rumah ku hidup baru 2x. Setidaknya penerapan sila ke-5 Pancasila bisa diterapkan dari hal-hal yang sekecil ini dong! Kalau hal kecil seperti ini saja sudah tidak bisa diterapkan, bagaimana hal-hal yang besar seperti pembangunan, dsb?

Lalu lintas Palangkaraya juga menjadi kacau. Lampu lalu lintas rata-rata mati, walaupun dibeberapa tempat yang memang rawan kecelakaan masih hidup (syukurnya gitu), Pom bensin yang ngantre, BBM banyak habis, kemudian rawan kebakaran akibat pemakaian lilin, para penjual es memang menjadi laris, namun es nya dapat dari mana? :)) ((memang sudah hukum ekonomi yak. Suatu kebutuhan karena keadaan.))

Eits, jika ditelaah dari kebaikannya, mungkin yang terlihat adalah cafe-cafe yang mempunyai jenset, pasti menjadi sasaran tempat nongkrong, sehingga income nya naik. Kemudian para penjual jenset juga laris manis, bengkel jenset juga laris manis akibat adanya ini. Penjual lilin, senter, lampu emergency, dan penerang-penerang yang lain menjadi laris manis.

Yah. semoga besok semakin membaik, sehingga segala sesuatunya bisa kembali normal..

Dan saatnya saya ingin tidur, selamat tidur, semoga tidur kalian nyenyak. Khususnya, untuk kamu yang di sana. Yang sempat terputus chatnya akibat dari mati listrik, jaringan ilang dan tidak bisa mengabari... Selamat tidur, tidur yang nyenyak. Semoga kita bisa bertemu di alam mimpi yah 🤗❤️ Kalau sudah kayak gini, betapa bersyukurnya jika bisa saling mengabari. Betapa kita harus menghargai waktu. Karena hal ini bisa saja cepat berlalu. Menikmati waktu yang ada.... dan berharap semuanya akan baik-baik saja kedepannya.

3 November 2018
Palangkaraya, 21:30

Akankah?

Ketika membahas tentang hari esok, itu akan menjadi suatu misteri. Misteri dari Tuhan yang tidak pernah bisa dipecahkan oleh siapapun.

Ketika membahas tentang hari esok, akan muncul banyak kekhawatiran, akan muncul banyak ketakutan, akan muncul banyak terkaan-terkaan yang akan terjadi.

Akan kah hari esok akan bahagia?
Akan kah hari esok akan tetap sama?
Akan kah hari esok akan berubah menjadi lebih baik? Ataukah malah berubah menjadi semakin buruk?
Akankah sesuatunya akan baik-baik saja kedepannya?

Semua pertanyaan itu tidak ada yang  tahu jawabannya secara pasti. Namun, kiranya kekhawatiran pada hari ini ditanggung pada hari ini juga. Dan kekhawatiran hari esok, ditanggung pada esok hari juga.

Ketika berbicara mengenai jawaban mengenai pertanyaan-pertanyaan itu, kita hanya bisa berharap, bahwa besok akan baik-baik saja. Besok akan bahagia. Besok akan berubah menjadi lebih baik. Semoga saja, berharap, berdoa, dan melakukan yang terbaik.

Semuanya sudah pada waktunya.
Semuanya sudah ada rencana dari-Nya.
Semuanya sudah diatur sedemikian rupa.
Semuanya selalu ada pelajaran yang dapat diambil. Semua itu tergantung pada kita yang menjalaninya.

Semoga, semoga, dan semoga.

3 November 2018
Palangkaraya, 20:56

New Era

Halo! Welcome December!
Nggak kerasa banget kan udah Desember aja. Rasanya baru kemarin merayakan natal 2017. Di tahun 2018 ini banyak banget yang sudah kulalui. Mulai dari hari-hari penuh ujian kelas 3 SMA. Kemudian dilanjutkan kegagalan SNMPTN, dilanjutkan dengan ujian SBMPTN. Dan Puji Tuhan, semua berkat dari Tuhan yang selalu menyertai kehidupanku.

Setelah melalui ujian SBMPTN, dilanjutkan dengan harus mandiri dalam mendaftar segala urusan perkuliahan. Orangtua sudah lepas tangan dari hal itu. Kalau mau kuliah ya harus daftar sendiri. Otomatislah harus ngurus sana-sini sendiri. Setelah itu menunggu waktu untuk ospek. Eh, sekarang istilahnya PKKMB ya. Dari awal Agustus sampai pertengahan September, segala rangkaian acara PKKMB Univ, Omba Fakultas, Inagurasi univ dan fakultas, dan Makrab Jurusan sudah dilalui dengan sangat baik.

Fakultasku mendapat juara 1 dari 8 Fakultas yang ada. Itu artinya, perjuangan tidak pernah mengkhianati hasil. When you give the best, then you will get the best too! Hal ini yang selalu kutanamkan dalam diriku sendiri, sebagai motivasiku.  Apa yang aku lakukan nggak mungkin mengkhianati hasilnya. Selalu akan ada hasil yang terbaik dari apa yang kita berikan. Ketika hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan ekspektasimu, maka, kamu kurang berjuang. Ada yang lebih berjuang darimu. 

Dan sekarang tidak terasa, sudah hampir 1 semester aku menjadi mahasiswa. Tahu-tahu sudah mau tahun baru lagi. Sudah mau 2019..

Spesialnya lagi, di tahun 2018 ini aku mendapat banyak orang-orang yang penting bagi kehidupanku. Contohnya dia. My Gemini. Siapa yang akan menyangka bahwa aku dengan dia akan bertahan segini lamanya? Entah apa yang dia pikirkan dan apa yang aku pikirkan kenapa kami masih mempertahankan hal ini. Tapi aku percaya, bahwa segala sesuatunya akan ada pelajaran. Pasti ada alasan dibalik kenalnya aku dengan dia. Entah apa itu.

12 April 2018, adalah awal kami bertemu.. di dunia game. Lucu ya. Sempat renggang, tapi dia begitu sabarnya menghadapiku. Akhirnya hubungan kami bersatu lagi. Segala sesuatu dari hal yang penting sampai tidak penting pun ku ceritakan. Aku mencurahkan hatiku ke dia. Kalau secara gamblangnya, atau bahasa kasarnya adalah dia bak sampahku. Tapi kalau bahasa spesialnya, dia adalah orang yang ku percaya untuk mendengarkan segala keluh-kesahku. Iya, my Gemini ❤️.

Perjalanan ospekku tidak semudah yang dipikirkan, dan tidak sesulit yang dipikirkan, tapi tetap saja, selalu ada keluhan. Kemana keluhan itu? Meluap begitu saja ke dia. Dia? Begitu sabarnya mendengarkan segala keluh kesahku. Memberikan saran terbaiknya. Memberikan segala sesuatunya yang terbaik. Solusi dan sarannya...nasihatnya yang selalu mengingatkanku... untuk selalu makan, istirahat yang cukup, jangan pulang malam-malam karena orangtuaku yang susah. Iya, semua itu dia selalu katakan. Semangat buat hari ini. Obat jangan lupa diminum, jangan tidur malem-malem. Bukan kah dia sangat perhatian? Benar, sangat perhatian.. dengan caranya sendiri. Tapi itulah pesonanya.

Masuk bulan-bulan September, hubungan kami mulai terombang-ambing. Pemikiran-pemikiran negatif selalu ada di otakku. Mungkin karena perasaan itu sudah muncul. Perasaan sayang. Lingkaran jatuh cinta. Jadi hati serasa sangat sensitif. Ada yang beda sedikit saja, langsung berpikir yang aneh-aneh. Trauma.

Hal itu, Puji Tuhan, tidak berangsur lama. Nggak lama, semuanya terbongkar. Kami omongkan baik-baik. Mencari tahu inti dari masalahnya. Tidak lama kami damai. Masalah clear.

Namun memasuki bulan Oktober, kembali lagi masalah merundung. Entahlah, mungkin bulan-bulan bosan kah? Maksudnya, sudah hampir 6 bulan saling mengenal. Siapa tahu saja? Apalagi ciri-cirinya sama dengan orang yang dulu. Sering menghilang, singkat, padat dan jelas. Seakan-akan malas berkomunikasi. Seakan-akan menyuruh kita untuk pergi perlahan. Pada saat yang tepat akhirnya aku pertanyakan lagi. Kalau emang bosan ya, sok atuh kita udahin aja hubungan khususnya ini. Daripada seperti memaksa, benar kan? Buat apa dipaksa? Gak ada menguntungkan siapa-siapa. Ketika ditanyain, kata dia nggak seperti itu. Akhirnya kami baikan dengan percakapan yang cukup dingin. Sempat tidak ingin menelponnya, tapi dia dengan sabar lagi, mencari topik bahasan. Nggak lama, kami sudah seperti sebelumnya. Baikan.

Bulan November pun sama, dan hal ini baru-baru saja terjadi.Tanggal 3 Desember adalah hari pertana magangnya. Aku ditinggal. Ya, tapi itu adalah untuk masa depannya yang harus diperjuangkan. Aku nggak ingin menjadi orang yang menghalangi masa depannya. Harus didukung. Harus disemangati. Walaupun, serasa tidak ingin. Tapi harus. Harus mengerti bahwa itu kewajibannya. 

Dan karena hal itu lah aku galau. Lagi. Dia yang membuat galau hati ini. Segala kata-kata hanya berpusat padanya saja. Nggak sengaja kebahas masalah itu. Aku yang uring-uringan. Bukannya aku dibaik-baikin, dia malah ngambek. Aku jadi nggak enak. Akhirnya aku minta maaf juga. Bukan karena aku merasa salah, tapi aku hanya merasa itu wajib.. demi memperbaiki suasana.

Dari situ semua terasa canggung, dingin, dan singkat. Aku hanya menjawab seperlunya. Walaupun masih ada unsur-unsur perhatian dan romantisnya. Bodohnya aku adalah.. terlalu menunggu dia. Tapi, sekali lagi, tidak bisa dipaksa. Setiap orang punya kesibukannya masing-masing kan? Itu artinya aku yang harus mengerti. Lagi. Harus mengerti. Walaupun berat.

Dan ya, sampai sekarang. Menjaga jarak antara aku dengan dia. Dengan percakapan sederhana saja. Bukan dengan yang tinggi-tinggi. Karena yang tinggi-tinggi, akan susah digapai. Ketika jatuh akan terlalu sakit.

Intinya, segala kenangan yang sudah kamu berikan ke aku itu adalah suatu kenangan yang indah. Magangmu tidak akan ku jadikan beban. Oleh karena itu, jangan mikir yang aneh-aneh. Fokus pada magangnya. Aku percaya, kamu akan melakukan yang terbaik. Semangat terus my Gemini ❤️. Doaku yang terbaik besertamu selalu. Walaupun.. kita berbeda. Tapi aku akan mencoba untuk melengkapinya.

Desember akan menjadi perjalanan yang panjang. Dimulai dari penantian dia yang magang, dan hari ini, Desember dimulai dengan perjalanan mengelilingi Palangkaraya dengan jakan kaki! Parade Natal hari ini luar biasa! Walaupun hujan mengguyur, tapi semangatnya untuk jalan masih ada. Lain kali jangan ngaret-ngaret acaranya. Yang ikut bukan hanya SMA/Mahasiswa. Tapi TK-SD. Kalau hujan kayak tadi ya susah! Kasian juga kan. Entah apa yang ditunggu jadi ngaret hampir 1 jam lewat tadi. Sampai hari yang cerah jadi mendung dan hujan.

Pengalaman yang luar biasa! Walaupun hujan. Capeknya dapet sekali! Kaki lecet-lecet pun jadi bukti bahwa aku sudah berjuang! Yes, thanks God.

Selain itu, di Desember ini, aku mengikuti panitia natal FEB 2018. Menarik bukan? Hehe. Entah kesambet apa, tapi niat untuk ikut. Yah, i will do the best. Saatnya untuk aktif dalam organisasi guna menambah pengalaman dan relasi. Semoga semuanya berjalan dengan lancar, tanpa hambatan apapun. God bless us. 

Juga, aku akan daftar Hima Jurusan... semoga diizinkan untuk berorganisasi deh yaa! Wish me luck ❤️.

Bukan kah peraihan yang hebat? Semoga dilancarkan segala yang aku lakukan juga untuk my Gemini. Wish we luck. God bless us.

1 Desember 2018
Palangkaraya, 21:07

Kamis, 29 November 2018

Curahan Hati

Kita berbeda.

Kita diciptakan Tuhan berbeda, namun pada porsinya masing-masing. 
Kita diberikan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tergantung bagaimana kita menonjolkan diri kita. 
Apakah kita menonjolkan kelebihan ataukah kekurangan kita?
Namun, disisi lain, kita juga berbeda. Mungkin dari perbedaan ini bisa membuat kita bersatu, namun bisa juga membuat hal itu terpecah belah dan tidak akur.

Kita berbeda. Dan itulah yang membuatku takut. Takut bahwa kita tidak akan berakhir bersama. Kita tidak bisa melewatinya dengan baik sesuai dengan ekspetasi kita.

Bukankan sudah sering muncul kata-kata, Realita tidak seindah ekspetasi.

Tentu saja 99% manusia berkata bahwa itu adalah benar adanya. Dan aku takut bahwa itu akan terjadi. Merusak segala ekspetasi dengan realita bahwa kita tidak mungkin untuk bersama dan bersatu.

Bukan tidak ingin, tapi hal itu begitu sulit.
Butuh waktu.
Butuh kekuatan lebih.
Yang ‘sama’ saja terkadang sulit untuk menyamakan. Apalagi yang ‘beda’? Bukankah sudah jelas?

Ya, mungkin ini adalah salahku yang membuat semua ini sudah terjadi dan masih berlanjut. Aku tidak tahu hal ini akan terjadi sampai kapan. Aku hanya berdoa, dan selalu berdoa, semua ini akan baik-baik saja. Diawali dengan baik-baik, maka harus bisa diakhiri dengan baik pula. Endingnya bagaimana, akupun tidak tahu bagaimana… dan kapan hal ini akan berakhir.

Aku –mungkin terlalu egois baginya. Ketika dia lelah dengan pekerjaannya, kerjaanku hanyalah menginginkan bahwa dia selalu ada untukku. Tidah memahami bahwa memang dia sibuk. Aku selalu menunggunya, menunggu dengan ketidakpastian apakah dia akan respon dengan cepat atau tidak. Namun, sering kali hal ini mendapatkan zonk. Apa yang kita harapkan tidak melulu langsung terjadi.

Bukan dia yang berubah. Tapi aku yang berubah.

Bukan dia yang egois. Tapi aku yang egois.

Bukan dia yang tidak perhatian. Tapi aku yang tidak perhatian terhadapnya.

Bukan dia yang tidak sayang. Tapi aku yang terlalu sayang –sehingga aku terlalu overthinking yang jatuhnya adalah negative thinking.

Bukan dia yang salah. Tapi aku yang salah. Sangat salah bahwa akulah yang memulai hal ini.

Bukan dia yang tidak sabar. Tapi akulah yang tidak sabar. Selalu menginginkannya dengan instan.

Bukan dia yang jahat. Tapi aku lah yang membuatnya terlihat jahat.

Maaf.
Semuanya adalah keegoisanku.

Dia hanya terlalu sabar. Dia hanya terlalu baik.  Sampai aku luluh kembali… dan jatuh pada lingkaran cinta lagi.

Lagi… aku merasakan kegalauan hati.
Namun kali ini, bedanya, adalah aku yang jahat.
Aku tidak tahu harus berkata apa lagi.
Maaf, kalau aku terlalu egois dan jahat. Hanya memikirkan diriku sendiri. Maaf.

Aku terlalu takut bahwa aku akan mengecewakanmu, dengan segala harapmu.

Doaku yang terbaik selalu besertamu. Semoga engkau selalu diberi kemudahan dalam melakukan segala kegiatanmu. Do the best, and I wish you all the best too. I believe that everything is gonna be alright. Not today, but eventually. Because good things take time, right?

D-3 to your day. Enjoy the moments, sayangku. Semangat! :)
God bless us... and God bless our relationship –or special friendship? :) 

29 November 2018
Palangkaraya, 8:06PM

Egois

Maaf, aku mungkin terlalu egois. Hanya mementingkan diriku sendiri. Hanya memikirkan diriku sendiri. Tidak bisa mengerti dan tidak bisa memahami dirimu. Maaf sekali lagi.

Aku sadar, aku terlalu egois.
Aku terlalu mementingkan diriku sendiri.
Kamu mungkin udah melakukan yang terbaik, tapi yang terjadi berulang kali adalah aku yang egois.

Mungkin bukan kamu yang berubah. Tapi aku yang berubah. Kamu selalu seperti itu, tapi perasaanku yang berubah. Aku terkadang lupa perihal bahwa bahagia selalu mendatangkan kesedihan... kegalauan hati. Karena keduanya menjadi satu paket.

Selalu begini. Labil menguasai diri. Egois menguasai sikap. Maaf. Maaf. Maaf.

Aku ingin pergi tapi aku tidak bisa. Aku ingin mempertahankan tapi aku juga tidak bisa. Lalu aku harus apa?

Seharusnya kita tidak pernah begini. Seharusnya kamu pergi saja waktu aku cuek.
Seharusnya kamu pergi ssja waktu aku marah-marah dan ngambek gak jelas.
Kenapa kamu tidak pergi ketika aku memintamu tidak pergi?? Kenapa kamu harus patuh? Kenapa kamu harus baik? Kenapa kamu nggak ninggalin aku yang egois ini?

Aku tidak sekalipun perhatian terhadap kamu. Aku selalu memikirkan tentang diriku saja. Ketika kamu sibuk, yang aku inginkan darimu adalah respon yang cepat. Tanpa tahu, bahwa kamu sibuk. Entah kamu benar sibuk atau bagaimana. Aku berusaha percaya. Tapi semua itu tidak bertahan lama. Kepercayaan itu tiba-tiba hilang. Aku bingung. Maaf.

Emang ternyata, lebih enak ditinggalkan daripada meninggalkan. Lebih cepat untuk moveon ketika ditinggalkan.

....

Maaf. Aku terlalu egois untukmu :((
Aku takut mengecewakanmu.
Aku takut kamu tidak bahagia.
Aku takut semua terjadi tidak sesuai dengan rencana yang ada.
Aku... terlalu takut untuk jatuh lebih dalam. Realita tidak pernah seindah ekspetasi.

29 November 2018
Palangka Raya, 0:43 WIB

Senin, 26 November 2018

Cemas

Hari ini, adalah tanggal 26 November 2018. Dimana tinggal 6 hari lagi menuju tanggal 3 Desember. Artinya, bentar lagi aku dengan dia akan bersiap menghadapi kerenggangan hubungan kami. Dia sibuk menghadapi kewajibannya sebagai mahasiswa akhir, yaitu mengikuti kegiatan magang. Ya, gimana lagi, itu berarti dia akan sibuk dengan kehidupannya di dunia nyata. Sedih? Jelas! Cemas? Sangat!!

Aku sangat cemas mempertanyakan bagaimana hubungan kami kedepannya jika kami sama-sama sibuk. Yang biasanya saja hubungan kami bisa diterpa oleh masalah, ditambah hal seperti ini. Benar-benar menguji kesabaran.

Yah, semoga kedepannya kami bisa sama-sama menghadapinya. Terlebih-lebih, untukku sih. Karena, sikapku yang masih labil membuat semua yang mudah bisa ku persulit. Ya sudah lah. Apa boleh buat. Semua toh akan terjadi.

Kepalaku sangat pusing hari ini, memikirkan teman-teman kelompok yang terkena enaknya karena tau beres semua yang protes dengan harga kumpulan uang. Tapi, ya terserah. Kalau orang yang tahu diri, yah pasti nggak mungkin banyak bacot. Sudah dapat nilai tinggi, masih banyak alasan. Haha. Lucu.

Aku tidak akan banyak bacot hari ini, hanya ingin menyampaikan kepusinganku hari ini haha. Sampai jumpa dilain waktu.

Aku hanya berharap dan berdoa yang terbaik untuk kedepannya. Juga, melakukan yang terbaik. Apapun hasilnya nanti, aku percaya, bahwa itu adalah hasil dari rencana Tuhan.

Byebyeee~

26 November 2018
Palangkaraya, 21:47

Rabu, 14 November 2018

Bingung

Sudah masuk 8 bulan sejak pertemuanku dengannya. Bahagia, sedih, senang, marah, jengkel, dan sebagainya sudah kami jalani. Di masa-masa seperti ini, adalah masa yang rentan untuk melanjutkan suatu hubungan. Masa jenuh, istilahnya.

Entah. Mungkin dia yang jenuh dan aku yang perasaannya mulai naik. Perasaannya mungkin sudah mulai luntur, tapi perasaanku baru muncul. Mungkin. Urusan hati tidak pernah ada yang tahu.

Bodoh sekali rasanya. Ketika percaya dengan ramalan zodiak. Bukan, lebih tepatnya adalah mencoba mencari tahu. Karena biasanya 90% ramalan zodiak hampir benar. dan 10% emang ngaco.

Mencoba percaya itu sulit, maka dari itu, ketika kamu dipercayakan seseorang. Pergunakanlah dengan baik, sebab jika kamu menyia-nyiakannya maka akan sulit untuk membangun kepercayaan itu lagi.

Hari ini, aku iseng untuk mencari chat pertama kami. Pertama kali kami bertemu, bertemu di dunia maya, dunia game. Lucu emang, Tuhan selalu punya cara untuk mempertemukan seseorang dalam hidup kita. Aku tidak tahu perasaanku saat ini, tiba-tiba merenung. Tiba-tiba jadi galau. Entahlah, dia makhluk Tuhan yang susah untuk ditebak. Kepribadiannya terkadang manis, terkadang pahit.

Ketika membaca ulang chat pertama kami, yaitu pada tanggal 12 April 2018. Membuat ku berpikir lagi. "Dia. Apakah perlakuannya seperti ini ke semua cewek?" Emang pernah kami membahas sesuatu hal mengenai ini, tapi entahlah, entah dia jujur atau bohong. Dia bilang nggak ada. Oke, aku mencoba untuk percaya.

Aku... sungguh penasaran. Sungguh membuat segala pemikiranku tertuju padanya. Awalnya apa? awalnya sama sekali nggak pernah terpikirkan olehku kalau akan selama ini, sebetah ini, dan merasa seperti ini.

Aku tidak tahu apa tujuan Tuhan mempertemukanku dengannya. Tapi, satu hal yang tahu, pasti ada rencana-Nya yang membuat aku dipertemukan dan mengenal dia. Dia yang selalu membuat moodku naik dengan segala candaannya yang seadanya. Tapi membuat berdebar-debar. Namun, dia juga yang membuat moodku hancur, dengan segala kejutekannya dan dengan segala pribadinya yang tertutup. Seakan-akan dia terpaksa melakukan semua ini. Seakan-akan dia tidak ingin mengetahui dunianya. ---mungkin itu privasinya. Mencoba berpikir positif. Tapi, sampai kapan pikiran positif itu bertahan? Bagaimana jika pikiran positif itu bergantikan dengan pikiran-pikiran negatif?

Mungkin benar, semua butuh proses. Mungkin juga benar, bahwa semua ini adalah rencana Tuhan dan ada tujuan atas hal itu.

Yang kulakukan saat ini adalah, aku mencoba untuk percaya, mencoba untuk menikmatinya. Jika memang segala pemikiran negatifku benar, mungkin jalan satu-satunya adalah hanya pergi dan menghilang.

Akan kita lihat, hubungan ini akan berlanjut apa tidak? Apakah akan ada bulan-bulan berikutnya? Atau bahkan apakah ada tahun pertama? Hehe. Kita tidak tahu. Semua bisa berubah, semua bisa kecewa, semua bisa marah, semua bisa sedih. Semua bisa hilang. Tapi itu semua, pada waktunya masing-masing.

Kita hanya bisa menduga. Hanya bisa menerka, dan mengantisipasi apa yang akan terjadi. Entah dengan kemungkinan terburuk.

14 November 2018
Palangka Raya, 23:27

Senin, 29 Oktober 2018

Umur Tak Ada yang Tahu

Ketika membahas umur manusia di dunia ini merupakan suatu pertanyaan, teka-teki dan misteri yang sangat sukar untuk dipecahkan. Karena semua itu merupakan hal yang rahasia, semua jawabannya hanya berada di tangan Tuhan.

Pencapaian dan segala sesuatu yang ada di dunia pasti bersifat sementara. Karena tidak ada yang abadi di dunia ini. Perasaan, cinta, kebahagiaan, kesedihan, kemarahan, harta, bahkan umur sekalipun, tidak ada yang abadi. Bisa hilang dan bisa muncul secara tiba-tiba tanpa kita inginkan.

Kejadian bencana alam yang menimpa Lombok, kemudian disusul dengan bencana alam yang menimpa Palu dan Donggala di tahun 2018 ini membuat saya berpikir lagi. Apakah makna harta di dalam kehidupan ini? Jika dalam sekejap saja bisa hancur berkeping-keping jika Tuhan menginginkan menghancurkannya. Apalah arti harta yang sudah dikumpulkan dengan susah payah jika dalam sejekap saja sudah hilang ditelan oleh ganasnya bencana alam?

Kemudian hari ini, di tanggal 29 Oktober 2018 ini, tepatnya di hari Senin, setelah perayaan hari Sumpah Pemuda, terjadi kejadiaan yang naas pula, yaitu jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 setelah 13 menit take off dari Jakarta menuju Pangkal Pinang. Dalam hal ini 189 nyawa manusia hilang dalam sejekap.

Sekali lagi, umur tidak ada yang tahu. Misteri Tuhan, sang pencipta.

Oleh sebab itu, bukankah kita harus mensyukuri kehidupan ini dan apa yang  telah diberikan Tuhan kepada kita sebagai Anugerah dari-Nya? Tentu saja! Tapi apakah kamu sudah bersyukur hari ini? Let's say that i'm grateful. I'm thankful.

Seharusnya, ketika kita masih diberikan napas kehidupan, harusnya kita bersyukur. Dan disisi lain kita juga harus berjuang dan berusaha agar kita bisa mensejahterakan kehidupan kita. Bukan untuk mengumpulkan kekayaan atau harta dalam rangka memperkaya diri, lalu egois. Tetapi, dalam rangka sebagai mencoba agar kita bisa membantu sesama kita manusia yang memang sedang membutuhkan. Untuk meningkatkan solidaritas kita sebagai sesama manusia yang tidak membeda-bedakan antara satu dengan yang lainnya.

Hal ini menjadi renungan untuk saya sendiri. Saya masih diberikan napas kehidupan, diberikan keselamatan. Maka dari itu, saya harus berusaha dan berjuang untuk bisa lebih mensejahterakan diri agar bisa lebih peduli terhadap sesama manusia. Dan saya begitu bersyukur, karena masih diberikan napas kehidupan dan keselamatan hingga hari ini. Juga, orang-orang  yang mengasihi saya. Mungkin kedepannya saya tidak tahu, tapi sampai saatnya tiba, setidaknya saya pernah berjuang dan berusaha dalam kehidupan saya. Bukan hanya duduk diam, yang tidak menghasilkan apa-apa.

Turut berduka cita atas jatuhnya pesawat Lion Air JT-610. Semoga kuluarga yang ditinggalkan dapat diberikan ketabahan. Dan orang yang meninggal diberikan tempat yang layak di sisi-Nya ♡

Karena semua yang Tuhan lakukan itu adalah baik ❤️

Jatuh Sayang

Aku tak tahu, lebih besar mana antara cinta dan sayang jika diukur melalui kuantitatifnya. Tapi satu yang ku pahami, sayang adalah permulaan dari cinta. Mungkin benar, mungkin salah. Ketika hal itu terjadi, itu lah pendapat. Tidak bisa disalahkan dan tidak bisa dibenarkan sepenuhnya.

Aku berpikir keras apa yang sedang ku alami saat ini. Minggu-minggu dipenuhi dengan kebahagiaan yang mungkin sementara untuk dirasakan. Suatu kebahagiaan sesaat. Karena tidak ada kebahagiaan yang abadi di dunia ini.

Ketika aku berpikir apa yang sedang terjadi, apakah ini jatuh cinta? Beginikah rasanya jatuh cinta? Aku tidak begitu paham dan tidak mengerti bagaimana. Perasaan yang campur aduk antara bisa bahagia, dan seketika down oleh hal-hal kecil yang menganggu. Terlalu banyak faktor yang menyebabkan perasaan terganggu tersebut. Salah satunya perubahan dari pasanganmu. Entah perubahan sekecil apapun disaat sedang jatuh sayang rasanya begitu gamplang dan eksplisit sehingga sangat mudah dilihat dan dirasakan.

Aku... terkadang menyukai yang namanya jatuh sayang. Dimana kamu diperhatikan sedemikian rupa, dan dimengerti olehnya. Tapi disisi lain, kamu akan merasakan khawatir. Khawatir bahwa pasanganmu bisa saja berubah, kemudian pergi dan menghilang dari kehidupanmu. Entahlah..... Mungkin ini yang menjadi suatu pengingat, bahwa tidak ada yang abadi di dunia ini. Semua bisa berubah, termasuk perasaan.

Aku... bingung. Aku takut, dan aku tidak tahu. Mungkin saat ini yang menjadi pilihan yang paling tepat adalah berusaha untuk menjalaninya dengan biasa saja...dengan santai.

Ketika memang pada waktunya jenuh dan dia berubah, pergi dan menghilang, mungkin itu memang sudah waktunya. Mungkin saat ini tidak masalah. Tapi kita tidak mengetahui kedepannya akan bagaimana. Tapi kiranya, kita selalu berharap dan berdoa yang terbaik untuk kedepannya.

29 Oktober 2018
Palangka Raya, 22:49

Sabtu, 27 Oktober 2018

Sayang

I never thought that i'll be like that.

Tidak pernah sekalipun aku berpikir bahwa aku akan jatuh ke dalam rasa sayang (lagi). Terakhir kalinya adalah di saat awal tahun. Dan ketika telah menyelesaikan Ujian Nasional tanggal 12 April kemarin, tidak pernah terpikir sekalipun bahwa aku akan masuk ke dalam lingkaran bahagianya jatuh sayang. Selesai ujian aku merasa galau lagi tentang dia yang dulu. Namun, sikapnya yang dingin terhadapku membuat aku membuka hati lagi, membuatku mengenal dia yang baru. Tidak pernah sekalipun berpikir tentang adanya pelampiasan dan sebagainya, tapi Tuhan begitu baiknya, memberikan orang yang sangat sabar dalam hidupku.

Awalnya mungkin serasa aneh, canggung dan lain-lain. Tapi lama kelamaan.. akhirnya perasaan aneh itu menjadi semakin aneh.. Aku tak begitu paham bagaimana dia bisa sesabar itu, tapi memanglah seperti itu sikapnya.

Dia, dengan caranya sendiri membuat aku jatuh dalam kenyamanan. Dia yang selalu jujur dan blak-blakan dalam mengungkapkan sesuatu membuat aku merasa dipentingkan dalam kehidupannya. Dia dengan segala candaannya yang receh membuat aku selalu tersenyum sendiri. Dia dengan ke-realistis-annya membuatku selalu ingin marah tapi tidak bisa, karena itulah faktanya. Kesabarannya membuat ku sadar, bahwa aku terlalu egois dan membuatku berpikir, aku harus belajar darinya. Ketekunannya dan kerajinannya terhadap sesuatu membuatku berkaca lagi, bahwa aku belum lah menjadi pribadi yang rajin dan tekun. Aku selalu belajar darinya. Dan aku berterimakasih. Aku berterimakasih kepada Tuhan, karena-Nya lah aku bertemu dengannya dan mengenal-Nya. Ketika mungkin nanti kami akan sibuk dengan dunianya masing-masing, setidaknya aku sudah mempersiapkan diri untuk itu, dan tau diri untuk itu.

Karena aku paham, setiap orang tidak dipertemukan untuk bersatu. Tetapi untuk saling belajar dan berbagi.

Sukar untuk menjelaskan kebaikannya dengan kata-kata, karena kebaikannya tersimpan di dalam hati --- yang akan selalu ku kenang walaupun nanti pada saatnya tiba kita akan terpisah.

Kita memang belum pernah bertemu secara tatap muka, tapi aku percaya, jika kita memang diizinkan untuk bertemu, pasti ada jalan untuk bertemu. Semua itu menjadi urusan Tuhan, semuanya kuserahkan ke dalam tangan Tuhan. Tapi di dalam lubuk hatiku, selalu ada secercah harapan untuk bertemu dengannya. Entahlah.. hanya harapan terpendam, hanya berharap..

Oh sayang. Terimakasih telah ada untuk ku selama ini. Walau aku tidak tahu apakah kamu benar-benar tulus atau tidak dalam menjalankan ini, tapi terimakasih ❤️ dan... maaf kalau aku tidak sesempurna perempuan lainnya.

Aku akan selalu belajar yang terbaik darimu, karena itu jangan lah bosan kepadaku ❤️ Terimakasih atas satu jam lebihnya tadi di telepon. Menemani malam minggu ku kali ini. Aku hanya bisa mendoakanmu dari jauh, semoga engkau selalu dilindungi dan selalu diberkati dalam apapun yang kamu kerjakan ❤️ Doaku selalu besertamu selalu, tanpa perlu aku sebutkan di hadapanmu.

Tidurlah nyenyak sayang. Semoga kita bisa bertemu di alam mimpi. Setidaknya, alam bawah sadar pun mendukung kita untuk bertemu. Selamat tidur dan selamat beristirahat. Terimakasih untuk hari ini ❤️.

Sabtu, 20 Oktober 2018

Thankyou

Sudah dua hari belakangan ini aku sungguh berniat untuk menulis. Karena perasaanku beberapa hari ini dipenuhi dengan sesuatu yang baru. Sesuatu yang indah untuk dikenang. Dan mungkin suatu saat, hal ini akan menjadi sesuatu yang menyakitkan pula. Tapi sebelum itu terjadi, setidaknya aku merekam dan mengukir segala sesuatunya dalam bentuk tulisan sebagai catatan kenangan.

Aku tidak pernah lupa untuk selalu berterimakasih atas kesabaran dan kebaikan yang selalu dia beri untukku. Walau caranya untuk memberikan hal itu dengan ciri khasnya yang 'cuek', tapi aku memahaminya. Setidaknya, dari awal bertemu dia memang seperti itu. Dia masih dengan kesederhanaannya, masih dengan kesabarannya dalam menghadapi keanehanku, keluh-kesahku yang selalu kuceritakan untuknya. Dia selalu mendengarkan dan memberikan saran-saran yang mungkin sebenarnya tidak mempan bagiku, atau bahkan saran yang sama sekali tidak memengaruhi --- hingga saran yang terkadang yang realistis untuk dilakukan. Terimakasih ❤️

Aku.. tidak tahu alasan apa yang membuatmu begitu sabar dalam menghadapi keanehanku. Tapi yang perlu kau tahu, aku sangat berterimakasih atas hal itu. Kamu, berbeda dari yang lain. Dari awal kamu sudah berbeda. Cuek, jujur, dan realistis. Ciri khasmu adalah mensarkas aku. Hobimu adalah menggodaku yang selalu bangun lebih siang darimu. Tapi semua itu fakta. Aku tidak bisa mengelak apapun, karena semuanya benar adanya.

Atas segala kejujuranmu, aku pun berterimakasih. Walaupun aku tidak mengetahui seberapa banyak kejujuranmu dibanding dusta yang kau berikan kepadaku. Tapi biarlah itu menjadi urusanmu dengan Tuhan. Tugasku hanya percaya dan mencoba percaya.

Terserah kamu mau berpikir dan memandangku seperti apa. Aku hanya menampilkan diriku apa adanya. Ku harap kamu masih betah untuk bercakap-ria dan mendengarkan segala keluh kesahku yang sebenarnya tidak penting untukmu. Thankyou ❤️

Setiap hari, aku selalu berharap agar kebahagiaan ini tidaklah cepat untuk berlalu. Tetapi selalu ada setiap hari, mewarnai kehidupanku. Semua itu, ku serahkan ke tangan Tuhan yang membentuk hidupku sampai saat ini. Aku tahu, bahwa semua ini menjadi suatu langkah untuk membuatku menjadi pribadi yang lebih dewasa.

Sekali lagi, terimakasih ❤️
Jangan pernah bosan terhadapku, ya.

20 Oktober 2018
Palangka Raya, 23:01 WIB

Jumat, 19 Oktober 2018

Shy

Hari ini adalah, H-3 musim UTS. Beberapa hari yang lalu, aku meminta ke dia untuk telepon sebelum UTS dimulai. Dan kemarin hal ini tercapai. Kemarin aku dengannya bertelepon lagi. Dan hari ini pun, aku bertelepon lagi. Suatu kebahagiaan jika bisa mendengar suaranya, hehe.

Tadi, dia nanya, kemarin tidurnya jam berapa? Dan ku jawab ya jam 9-an. Terus dia protes, "lah kok jam 9? Emang kemarin terakhir ngechat jam berapa?" lalu kujawab, "jam 8".  Dia bilang lagi, "Lah kok? terus 1 jam kamu ngapain aja?". Dengan polos dan jujurnya aku jawab, "nulis hehe". Lah dia nanya lagi dong, "nulis apa?". Dan dia maksa buat ngejawab. Terus ku tanya, inget blog ku gak? Terus dia jawab "Inget." ya ku tanyain balik, "apa emang kalo inget?" terus dia nyari, entah dimana. Akhirnya, dia membuat perjanjian. Kalau dia tau, aku harus ngasih tau apa yang ku tulis kemarin malam. Nggak lama aku menyetujui hal itu.

👦: bener yaa, awas aja boong.

Dan kemudian, ku suruh lah untuk membuka blog ku itu, wkwk. dan dibacalah tulisanku buat dirinya. Malu banget ga sih, dengan bahasa puitis ku aku nulis buatnya. Padahal kan niatnya cuman buat kenangan di aku aja, secara kan blog ku jarang di lihat orang lain. Jadi ya nyante aja, aku posting di blog. taunya dibaca dianya langsung dong :(

Untung 'belum' semua yang tertuang di tulisan itu. Jadi ya, relakan aja wkwk. Lain kali ya kita diem-diem aja ya 🤫.

Okaiii, mungkin cukup dulu ceritanya. Hari ini bahagia banget bisa telponan walaupun gak gitu lama. Tapi dengerin suaranya bikin hmmmz :)) Makasih loh ya ❤️

19 Oktober 2018
Palangka Raya, 17:38

Kamis, 18 Oktober 2018

Him

I never thought that i'll post about him personally. But i'm here, to describe him, and try to describe my feeling.

Really long time no see u guys. Lama banget nggak nulis cantik lagi yah. Pernah beberapa minggu yang lalu, disaat aku sedang dilanda kegalauan, aku membuat suatu tulisan, tapi seperti kebiasaanku, tulisan itu tidaklah selesai. Tapi, kali ini i'll try with my best, semoga tulisan kali ini selesai dan dapat di posting ke blog, sebagai catatan kenanganku. 

Ini adalah kali kedua aku menuliskan tentangnya. Bedanya, kali ini lebih personal atau lebih fokus ke dirinya. Aku bertemu dengannya pada tanggal 12 April 2018. Di saat setelah selesai UN. Aku ingat betul, bahwa ketika selesai UN, aku langsung login ayodance, dan malam itu lah aku mengenalnya.

Dia. Seseorang yang ku kenal pertama kali, setelah sekian lama tidak bermain ayodance. Aku tidak pernah akan menyangka bahwa dia begitu sabarnya, begitu baiknya, begitu setianya bercakap ria denganku. Ketika di postingan ini, aku menduga-duga bagaimana beberapa bulan kedepannya setelah kenal. Ternyata, dia selalu sabar. Begitu salutnya aku terhadapnya yang sangat sabar dalam menghadapi bebalnya dan kerasnya aku. Seberapapun aku mengeluh, aku marah, aku jengkel, dia masih sabar.

Sekarang adalah tanggal 18 Oktober 2018, artinya hampir 8 bulan aku mengenalnya. Sungguh capaian yang begitu keren dan dahsyat. Bagaimana tidak? Selama aku bermain audi, dan selama aku memilih untuk memberikan kontak media sosialku, tidak ada orang yang sepertinya. Paling lama 1 bulan! Selanjutnya? Haha. Hilang entah berantah, atau aku yang sudah 'malas'. 

Dulu, aku pernah juga merasa 'malas' dengannya. Tapi karena kegigihannya, sekarang aku menjadi terpana olehnya. Dengan kesederhanannya, dengan selera humornya yang seadanya, dengan pembahasan yang seadanya, dengan cara chat dia yang cuek; yang bikin jengkel membuat aku pada awalnya penasaran. Hingga sekarang pun, masih sama.

Tiada hari tanpa berkomunikasi. Pasti dan selalu ada komunikasi di antara kami. Sesekali bertelepon, mendengarkan suara indahnya. Alunan tawa yang membuat bahagia ketika mendengarnya.

Masih berharap, bahwa hal-hal kecil seperti ini tidak akan pernah padam, selalu ada menghiasi hubungan kita. Karena hal-hal kecil inilah yang membuat aku bahagia untuk memulai dan mengakhiri hari.

.
.

Ketika diulas balik kisah pertemuan kami, pada dasarnya sangat biasa --- sangat klise. Tidak menarik, tidak ada yang spesial.

Pada awalnya hanya meminta untuk masuk club, dan permintaan itu ku tolak. Berapa hari dia masih meminta hal itu, hingga he found for his club. Entah, setelah meminta untuk masuk club, dia bertanya tentang media sosial ku. Bodohnya adalah.... aku memberikan kontakku!! Sampai sekarang aku benar-benar bingung alasan kenapa aku memberi kontakku ke dirinya. Ah awalnya aku berpikir bahwa akan sebentar saja. Paling tidak satu bulan.. tapi lama-kelamaan menjadi dua bulan, tiga bulan, sampai depalan bulan.

Aku pun masih belum tahu, apakah akan ada bulan-bulan yang berikutnya, ataukah hanya sampai pada bulan kedelapan? Karena... beberapa minggu ini, aku merasa komunikasi kami serasa hampa, kosong, dan hambar. Mungkin hanya perasaan ku saja.... Dan masih menjadi teka-teki akan hari esok.

Yang ku lakukan hanyalah berdoa untuk yang terbaik untuk kami.

Mungkin sedikit banget yang aku tuangkan ke dalam tulisan. Mataku sudah lumayan mengantuk dan saatnya untuk tidur. Terima kasih telah hadir di hidupku ❤️ Terimakasih juga telah membaca dari awal hingga akhir. Sampai ketemu di next post! :)

Good night!

18 Oktober 2018
Palangka Raya, 21:30 PM

Sabtu, 04 Agustus 2018

Keluh Kesah Lintas Jurusan

Hola, kali ini, aku akan bahas tentang 'lintas jurusan'. Mungkin ada beberapa tulisan yang akan menyinggung beberapa pihak, jadi, sebelumnya, aku mohon maaf, jika ada beberapa kata yang menyinggung di sini. 

Oke! Let's start

Kalau kalian sudah baca beberapa isi blog ku, mungkin kalian tahu sedikit tentang diriku. Jadi, tahun ini aku baru saja masuk kuliah, dan akan merasakan kehidupan mahasiswa. Sebelumnya, aku sudah menamatkan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 2 Palangka Raya. Anyway, tahu kan di mana Palangka Raya? Jangan bilang pada asing dengan kota ini? Kalau pada belum tahu, silakan untuk surfing sendiri di mbah google ya! 

Okai, selama SMA, aku mengambil jurusan IPA. Jadi, selama tiga tahun, aku bertemu dengan biologi, fisika, dan kimia. Beberapa postingan aku tentang tugas sekolah yang menyangkut itu ada semua di blog! Sekalian promosi deh, atau bisa buka di sini. (Itu juga salah satu web yang aku khususkan untuk segala materi tugas yang pernah ku kerjakan. Feel free to share ya. Nggak salah untuk berbagi ilmu, asal ilmu yang didapat digunakan dengan bijaksana! ^^ 

Kembali ke topik, selama tiga tahun berjuang untuk belajar IPA, belajar menghitung berapa kecepatan debu, roda, dll. Memahami segala senyawa kimia, alkana, alkena, alkuna, benzena dll. Terpaksa untuk paham? Iya banget. Tapi, semua itu harus dijalanin. Itu suatu pilihan. Ketika kamu sudah memilih untuk bertahan di IPA, ya, artinya, kamu harus menjalani itu. Nggak boleh lepas tanggung jawab. 

Walaupun terpaksa, ketika aku memilih IPA, awalnya aku memang berniat di IPA. Dan, syukurnya, orangtua mengizinkan. Orangtua juga berpikir bahwa kalau aku ngambil IPA, kedepannya juga enak. Karena IPA bisa tembus ke semuanya. Pemikiran jaman dulu. Tapi faktanya, tidak seperti itu juga. Kenapa? Akan aku jawab ditulisan ku dibawah ya! 

3 tahun yang lalu, aku benar-benar tidak tau, tujuanku kemana. 
Bakatku apa, minatku apa, yang aku tahu hanya 'aku akan jadi anak SMA, bukan putih-biru lagi. Tapi sudah jadi putih abu-abu'. Nggak pernah sekalipun berpikir ke depannya mau ambil apa dan ke mana.

Itulah salahnya
Makanya, untuk kamu atau adek kamu yang baru saja masuk SMA, tolong banget untuk memikirkan ke depannya bagaimana. Rencanakan sebaik mungkin. Karena, itu semua butuh proses. Proses untuk berkembang dan mengerti. Daripada menyesal ke depannya. 

  • Masuk IPA karena gengsi? Tolong banget, pemikiran seperti itu harus di ubah. Jujur aja, dulu, aku berpikir bahwa IPS anaknya nakal-nakal, bolos terus, dan lain-lain. Tapi faktanya, teman-temanku yang IPA, juga gitu. Secara kasarnya adalah, mau IPA atau IPS sama aja. Pasti ada yang nakal dan yang rajin. Itu semua tergantung gimana kamu membawa diri dan bergaul dengan siapa.


Itu adalah poin pertama, yang bikin aku salah kaprah dengan jurusan IPS. 

  • Masuk IPA karena katanya anak IPA itu pintar-pintar? Hell yeah, ini juga alasan kenapa aku memilih masuk IPA selama 3 tahun di SMA! Dan, please, sama saja guys! Pada dasarnya, manusia punya kemampuan berpikir, sama-sama pinter. Sama-sama cerdas. Itu semua tergantung kamu menggunakan kemampuan berpikir itu. Kamu pakai untuk bener belajar gak? Kalau kamu masuk IPA, tapi males belajar, sama aja kan? Malah, kalah dengan anak IPS yang bener-bener belajar. 

Itu poin kedua, semoga 'maksud' aku di poin yang kedua, bisa dipahami dengan baik ya! 

  • Masuk IPA karena katanya di jurusan IPA, kuliahnya bisa semua jurusan? Nahhh, ini yang akan jadi topik utama postinganku kali ini. Selain dua alasan yang di atas, ini lah poin ketiga, dimana aku memutuskan untuk masuk IPA. Aku dulu sama sekali no idea. Sama sekali nggak tau mau jadi apa kedepannya. Yang kutau dulu, aku pengen jadi dokter. Siapa sih yang sejak kecil bilang cita-citannya jadi dokter? Ku rasa hampir semua. Karena masih abu-abu, akhirnya nyari jalan aman dengan masuk IPA. Tapi guys, setelah tiga tahun di IPA. Anak IPA bisa masuk semua jurusan itu juga tidak 100% tepat. Kenapa? Karena seiring berjalannya waktu, kurikulum pendidikan selalu berubah mengikuti perkembangan zaman. 
Oke, aku bahas satu per satu ya. Aku usahakan dengan sedetail mungkin.

Jadi, yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi negeri, ada tiga jalur yang bisa kamu coba : 
  1. SNMPTN atau jalur undangan. 
  2. SBMPTN atau jalur test
  3. SMMPTN atau jalur mandiri 
SNMPTN / jalur undangan 

Kalau berbicara tentang jalur undangan.. Ini kalur biasa disebut jalur untung-untungan. Jalur hoki-hokian. Nggak pernah ada yang tahu, apa saja syarat-syarat yang digunakan untuk masuk. Jadi, aku nggak bisa memberikan banyak informasi, karena itu persyaratan dari panitia SNMPTN. Tunggu aku jadi panitia SNMPTN dulu ya wkwk. #justkidding. 

Tapi, aku akan kasih beberapa informasi yang bisa kamu jadikan sebagai referensi. Ingat ya, referensi. Bukan jadi patokan untuk masuk SNMPTN.

1. Nilai rapot semester 1-5. Nilai rapot semester 1-5 harus naik grafiknya. Paling tidak, harus stabil pergerakan grafiknya. Tapi ini tidak bisa dijadikan patokan juga ya. Tapi bisa dijadikan referensi. Kenapa aku bilang tidak bisa di jadikan suatu patokan? Teman sekelasku saja yang ranking satu terus tidak lulus di SNMPTN. Kakak kelasku dulu, yang sering menang lomba, yang peringkat terus di kelas juga tidak lulus di SNMPTN. Nah, yang juara lomba dan sertifikat seabrek aja nggak lulus. Tapi temanku yang biasa-biasa saja lulus SNMPTN di UI. Berarti, nilai tidak bisa dijadikan patokan kan? 

2. Alumni. Alumni-alumni yang pernah lulus SNMPTN atau jalur lainnya, bisa memengaruhi peluang kamu untuk lulus di jalur SNMPTN. Aku mendaftar SNMPTN di ULM Banjarmasin jurusan Farmasi. Alumni dari sekolahku lumayan banyak yang kuliah di jurusan itu. Tapi, apa hasilnya? Aku gagal di SNMPTN. Nah, temanku yang lulus di jalur SNMPTN, alumni yang melanjutkan di UI juga tidak begitu banyak, tapi bisa lulus di jalur SNMPTN. Nah lho? Bingung kan? Jadi, ini bisa dijadikan referensi, tapi bukan jadi patokan ya!

3. Akreditas Sekolah. Akreditas sekolah juga memengaruhi peluang kamu untuk lulus SNMPTN, lho. Akreditas sekolah itu pada dasarnya didapatkan dari SDM, sarana dan prasarana yang ada di sekolah, dan beberapa aspek yang dilihat. Jadi, akreditas sekolah itu menentukan kualitas sekolah. Semakin tinggi akreditas sekolahmu, peluangmu untuk lulus SNMPTN juga semakin besar. 
Kalau pada masa ku, 
Akreditas A : 50% 
Akreditas B : 30%
Akreditas C : 10%
Tidak terakreditasi : 5% 

Jadi, kalau akreditasi sekolahmu di peringkat A, maka, semakin banyak 'kursi' yang akan lulus di jalur SNMPTN. Semoga nangkep ya, apa yang aku maksud di sini. 

4. Kampus dan Jurusan yang di tuju. Hal ini juga memengaruhi peluang kamu. Eits, jangan karena jalur ini merupakan jalur untung-untungan, terus kamu asal pilih universitas dan jurusan. Itu salah besar ya guys. Walaupun begitu, kamu nggak boleh sembarangan untuk memilih universitas dan jurusan yang dituju. Kamu juga harus memikirkan kedepannya. Memikirkan segala kemungkinan. Maksudnya gimana tuh, kak?
Maksudnya, kamu harus berpikir, dari sisi manapun. Kamu nggak boleh egois. 

Aku ambil contoh untuk pengalamanku ya. 
Di SNMPTN aku memilih : 
1. Farmasi ULM
2. Agribisnis ULM
3. Teknik Informatika UPR

untuk memilih ULM aku memikirkan kedepannya, mari kita berandai-andai. 
'kalau aku masuk situ, aku akan tinggal dimana? sama siapa?' 
'anggaplah aku tinggal sendiri, yang biayain siapa?' 
'anggaplah yang biayain orangtua, lalu, apakah orang tua sanggup untuk membiayakan hidupku?' 
'anggaplah orang tua sanggup, apakah aku sanggup untuk tinggal sendiri? mengurus segalanya sendiri?' 
'anggaplah aku bisa mengurus segalanya sendiri, tapi apakah lingkungannya di sana baik?' 
'anggaplah lingkungannya disana baik, tapi apakah bagaimana dengan dunia perkuliahannya? Apakah aku bisa mengikutinya dengan baik?' 
'anggaplah aku bisa mengikutinya dengan baik, tapi bagaimana jika dibutuhkan biaya yang besar? Apakah orangtua mampu membiayainya? Bagimana jika tidak bisa? Berhenti kuliah? Menunda kuliah?' 
dsb nya. 

Pemikiran-pemikiran begitu yang perlu dipikirkan. Kiranya, kita sebagai anak, janganlah merepotkan orang tua. Jangan sampai yang terlalu membebani orang tua. Mungkin nantinya akan ada yang pro dan kontra dengan opini ku yang ini. Mungkin ada yang berpikir, kalau nggak dicoba,ya mana tau? Kan ada beasiswa? Kan bisa kuliah sambil kerja? Kalau nggak dicoba, kapan bisa mandiri? Dll. 
Untuk itu, aku no komen. Intinya kembali kepada, menghargai pilihan orang lain. 

Okai, kamu udah harus memikirkan segala kemungkinan yang ada. Kalau kamu keterima bagaimana, kalau kamu nggak keterima bagaimana? Harus ada planning kedepannya. Nggak apa-apa, kalau nantinya gak sesuai dengan planning awal kamu. Melenceng dari plan awal. Itu wajar, manusiawi. Karena, apa yang kita rencanakan belum tentu mulus seperti yang kita rencanakan. Pasti ada melesetnya. Intinya apa? Intinya, rencanakan dengan baik tapi dalam porsi yang sewajarnya, jangan terlalu tinggi dan jangan terlalu rendah.

Jadi, jangan pernah sembarangan milih ya. Gara-gara ingin masuk UGM, kamu jadi milih jurusan yang kamu nggak suka. Gara-gara kepengen jadi dokter, kamu memaksakan diri untuk nyoba ke perguruan tinggi yang passing grade nya tinggi, padahal nilai rapotnya standar. Memang nggak ada salahnya untuk dicoba. Tapi tau diri, tau risiko yang akan di dapatkan.

Kita di sekolah, diajarin matematika pada bab peluang, harus diterapkan ilmunya. Harus dilihat, peluang kamu masuk ke jurusan dan universitas yang kamu minati itu kira-kira mungkin atau enggak. Harus realistis ya! ^^

Oh iya, tambahan. Untuk beberapa universitas ada yang tidak diperbolehkan untuk lintas jurusan. Kalau disuruh sebut merk, aku kurang tau dan beritanya juga simpang siur. Tidak pasti. Yang pasti, beberapa kampus sudah tidak menerima siswa yang lintas jurusan.

Padahal waktu itu aku sudah berniat untuk lintas ke jurusan IPS. Tapi, karena ada berita seperti itu, akhirnya aku melepas keinginan untuk lintas jurusan. Eh, sewaktu pengumuman SNMPTN, bukan jodohnya untuk kuliah SAINTEK.

Rencana Tuhan memang yang terbaik.

SBMPTN / Jalur Tes

Nah, karena aku failed di SNMPTN, akhirnya aku mencoba untuk di SBMPTN. Tapi aku  sudah bertekad, kalau SNMPTN gagal, dan harus SBMPTN, aku hanya akan memilih SOSHUM. Karena aku sudah lumayan lelah dengan fisika, kimia, dan biologi. Akhirnya, aku mencoba SBMPTN di UPR (Univeristas Palangka Raya).

Dan syukurlah, dapat di pilihan pertama, jurusan Akuntansi. Untuk jalur test ini, kita sudah dipandang sama saja. Nggak ada beda, kamu jurusan IPA, kamu jurusan IPS, kamu jurusan bahasa, semuanya sama saja. Sama-sama berjuang untuk mendapatkan jurusan yang diinginkan.

Untuk jalur ini, mohon maaf, aku nggak akan singgung banyak. Karena pada dasarnya, ini jalur test. Kamu akan ditest dengan 2 jenis soal. TKP dan TPA.

Di TKP itu ada dua, SOSHUM atau SAINTEK.
Soshum untuk pelajaran yang berbau IPS (Sejarah, Sosisologi, Ekonomi, dan Geografi)
Saintek untuk pelajaran yang berbau IPA (Biologi, Matematika, Fisika, dan Kimia)

Tiap mata pelajaran, tersedia 15 butir soal. Jika di kali 4, maka jumlah semuanya adalah 60 soal untuk TKP.

Dan TPA,dibagi lagi sesuai subbab nya. Di dalam TPA juga tersedia bahasa Inggris, dan bahasa Indonesia. Jumlah soal TPA = 90 soal.

Untuk sistem penilaiannya, karena tahun kemarin berubah, sistem 0. Jadi aku nggak berani untuk berbicara apa-apa ya. Yang pasti, kemarin, sewaktu test nya, di bilang sama pengawasnya untuk mengisi semua lembar jawaban. Yah, untuk TPA nggak saya isi semua. Tapi untuk TKP Soshum, saya isi semua.

Itu tergantung pada pilihanmu sendiri bagaimana. Mending di isi atau nggak. Kalau udah rencana Tuhan kamu bakal kuliah di situ atau di jurusan itu, percayalah, semua pasti akan dipermudah.

SMMPTN / Jalur Mandiri

Mohon maaf, untuk jalur mandiri ini, aku kurang tahu. Karena, aku sendiri sudah di jalur SBMPTN, yang aku dapat di jurusan yang aku inginkan. Jadi, nggak ada berniat untuk SMMPTN lagi. Tapi yang aku tahu, SMMPTN di beberapa PTN, sudah menggunakan nilai SBMPTN. Tidak perlu test lagi seperti UTUL UGM, atau SIMAK UI. 

**

Mungkin, cukup sekian postingan kali ini. Semoga bermanfaat informasinya, dan digunakan dengan bijaksana ya. Informasi ini berdasarkan pengalamanku pada saat pejuang SBMPTN 2018. Kalau ada perubahan suatu saat nanti, dan berbeda dengan yang saya sampaikan di sini, saya mohon maaf. Juga, mohon maaf jika ada kata-kata yang menyinggung beberapa pihak. 

Senin, 30 Juli 2018

Random Things #30072018

you're not alone.

Dimanapun kamu berada, kamu tidak pernah sendiri. Selalu ada Tuhan yang turut serta dalam kehidupanmu.

Ketika kamu sedih, galau dan depresi sekalipun, Tuhan selalu punya rancangan yang indah untuk kita semua. Apapun rencananya, apakah sesuai dengan keinginan kita atau malah sebaliknya, selalu ada akhir yang bahagia. Dan itu semua butuh proses di dalamnya. Butuh usaha dan perjuangan.

Sekarang, adalah jam 00:45 waktu Indonesia Barat,  sebentar lagi sudah hampir jam satu dini hari, tapi aku belum juga terlelap. Padahal, mata dan badan sudah lumayan tepar dengan kegiatan sebelumnya.

Dengan beban pikiran yang selalu menghantui ku, aku selalu berpikir apakah aku bisa untuk menjalaninya. Karena waktu selalu berjalan, di saat kamu berhenti untuk berpikir, waktu akan terus berjalan. Seberapa kamu galau dan membuang waktumu, itu sama saja, dengan kamu menyia-nyiakan waktu -- it's mean kamu tidak menghargai waktu.

Dan ini lah yang terjadi. Karena keasyikan ngobrol dengan teman SMA, akhirnya aku lupa waktu. Padahal, kami hanya bertiga, tapi kami menghabiskan waktu dengan sangat berfaedah, kumpul dan cerita beberapa hal. Dari yang penting sampai nggak penting. Sesi ini berakhir karena harinya mulai mendung dan hujan. Padahal, aku sudah berencana, jika kelar urusan rapot, akan balik secepatnya dan mampir ke rental print. Karena printer di rumah itu rusak.

Prediksiku berkata, bahwa mungkin akan sebentar saja. Tapi apalah kata ekspetasi dan prediksi yang mempunyai peluang besar untuk meleset. Ekspetasi dan rencana tidak pernah berjalan semulus apa yang dipikirkan.

Acara ngobrol-ngobrol kurang lebih dua jam. Ketika balik, hari sudah mulai hujan. Baterai handphone mati. Mau ngecas tapi nggak bawa charger. Karena buru-buru dan nggak kepikiran kalau-kalau akan lama. Lagipula, ini acara ngurus rapot juga dadakan.

Akhirnya, aku balik. Sampai rumah, hujan deras. Sempat berhenti beberapa saat, hujan kembali turun. Sampai jam delapan malam, hujan tetap turun membasahi Kota Palangka Raya. Akhirnya, rencana untuk ngeprint dibatalkan. Berharap besok bisa ngeprint pagi dan menyelesaikan registrasi di universitas.

Kesimpulannya adalah, apa yang kita rencanakan tidak selalu berjalan dengan lancar. Selalu ada kendala dan problem. Sama halnya, dengan kehidupan. Ketika membahas tentang hidup, hidup yang diberikan tidak pernah selalu indah. Tapi, juga tidak pernah selalu buruk. Bagus dan buruknya, pada bagian-bagian tertentu. Mengisi porsinya masing-masing. Saling melengkapi satu sama lain.

Jika tidak ada suatu problema di dalam kehidupan, kita tidak akan pernah merasakan yang namanya kebahagiaan atas terselesaikannya suatu masalah.

Never give up!
Tuhan selalu punya cara masing-masing untuk kebahagiaan kita.

Jangan pernah iri dengan orang lain yang kelihatannya lebih bahagia. Bahagia orang beda-beda. Punya porsinya masing-masing.

Mensyukuri apa yang ada dan yang kita miliki itu lebih indah, daripada iri terhadap orang lain.

Thankyou for today.
Hope, tomorrow will be a nice day.

Untuk kamu yang baca ini,
semoga kamu bisa terinspirasi dan termotivasi <3

Palangkaraya, 30 Juli 2018
01:01 WIB

Sabtu, 28 Juli 2018

TRIO BANGKE #FFR

Everything happen for a reason.

Balik ke dunia per-audi-an dari Mei lalu, dan ini adalah bulan Juli, merupakan suatu pencapaian yang sangat luar biasa bagi ku. Kurang lebih dua bulan, aku rutin untuk main ayodance lagi. Kalau diingat-ingat, sudah berapa level yang ku capai hingga mendapat level 38, level sekarang. Walau tidak mencapai targetku untuk naik ke level 40 sebelum sibuk dengan dunia perkuliahan, but, it's okay. Menghargai suatu proses di sini. 

Selama jangka waktu itu, aku bertemu banyak orang. Terlalu banyak, malah. sampai kadang kalau diingat-ingat, aku bisa melupakannya. Yang kuingat pasti punya kenangan bersama mereka. Entah kenangan manis atau kenangan buruk. Itu akan tetap dan selalu teringat di lubuk hatiku. 

Kalau di post-post sebelumnya, ada beberapa orang yang pernah ku tulis, dan mungkin akan tertulis lagi di story ku yang berikutnya, Let's see aja ya, karena beberapa orang akan aku jadikan satu post khusus. Contohnya, seperti story nya Ger(ry)i Salud Lezatos dan sekarang, mereka bertiga.

Nah, kali ini, aku lebih pengen ngebahas tentang TRIO BANGKE ini. Sebenarnya, i don't have any idea untuk namain geng Rehan, Fahri, dan Fajri. Tapi, karena kelakuan mereka yang bisa dibilang ngeselin, jengkelin, dan bikin marah, Akhirnya, terbentuklah nama Trio Bangke. 

Awal kenalnya, pada saat itu hanya kenal dengan Rehan. Mempunyai kebiasaan untuk manggil 'om atau pak' untuk laki-laki yang ada di audi, akhirnya terpanggil lah Rehan, dengan nick LE-Cyrcle (?) ini dengan nama Pak LE.

Kenal dari mode Club Dance 3-4 yaitu mode foto-foto, dari situlah aku tau yang namanya LE-Cyrcle itu. Untuk beberapa lagu, ini orang keluar dari room. Dan itu adalah pertemuan pertamaku dengan salah satu Trio Bangke ini, si Rehan. Itu, hanya sekedar hanya tau nick saja. Belum intro dll.

Beberapa hari kemudian, aku vakum untuk beberapa minggu dikarenakan fokus SBMPTN. Akhirnya, aku tidak online ayodance beberapa minggu. Karena, pada saat itu aku masih biasa aja dengan Pak LE itu, jadi, selama vakum, aku nggak punya beban apa-apa.

Sampai my sister, Lily, main Mobile Legends dengan invoice (suara yang tedengar), lumayan kaget dong.

Tuh anak, ngobrol dengan siapa coba? Tumben banget main ML pake suara. Akhirnya, Lily bilang kalau itu yang punya id LE-Cyrcle itu. Karena, pada saat itu juga aku lagi dilanda stress untuk SBMPTN. Aku nggak begitu memikirkan dia mau telepon sama siapa.

Kejadian telepon / main dengan suara semakin sering. Dan hari-hari menuju SBMPTN juga makin dekat. Aku juga diceritakan, kalau si Rehan punya dua teman. Dan kedua teman itu dikenalin ke Lily dan Fen-fen. Dengan modal iseng, Fen-fen sama Fahri couplean. Yah, walau nggak tahan untuk last ring, dan sempat putus-nyambung juga beberapa kali. But, it's okay ya. Kita nggak akan tau kedepannya bakal gimana.

Karena, pengalamanku juga gitu. Sempat vakum dua-duanya, dan lost contact. 2 tahun kemudian balik. Dan, syukurlah, last ring.  Di tahun 2013, aku dan coupleku wedding lagi. Dan until now. (2018)
5 tahun wedding, tapi ring masih stuck di level 59. How bad, haha. Tapi ya balik lagi, nikmati prosesnya.

Okai, sorry. Jadi bahas ke lain hal.
Back to topic.

Jadi, kedua adik ku lebih dulu mengenal mereka. Dari club LEGION, sampai EndlessLegend2, dan juga SpecialNine.

Kalau ditanya gimana aku bisa kenal dengan yang lainnya? Ya, sksd lah! Dengan modal 'cerita Lily', setelah kelar SBM, aku benar-benar butuh yang namanya hiburan. Melepas stress dengan main audi, nyari teman baru. Akhirnya, sok dekat lah dengan Fajri. Dulu nicknya yang aku kenal, Minor sampai akhirnya ke Fuzzy.

Hmm, sebenarnya tidak ada maksud apa-apa. Just for fun. Hanya nambah teman. Tambah teman = tambah pengalaman. Kalau pengalaman bertambah, ilmu pun juga bertambah.

Dan untuk pertama kali, aku kenalan dan dekat dengan anak Jakarta. Karena, dari awal aku main audi, aku benar-benar "nggak bisa" untuk dekat. Mungkin, karena dari segi bahasa dan pergaulannya.

Dari pengalamanku, anak sekitaran itu bahasanya, hmm.. cukup kasar. Dan, aku juga tidak biasa menggunakan 'lo - gue'. Jadi, kurang sreg aja kalau ketemu anak Jakarta di audi. (maaf, kalau bahasanya kurang enak untuk dibaca. Tapi, begitulah faktanya).

Mereka bertiga lah, orang Jakarta pertama yang lumayan dekat denganku. Karena biasanya aku lebih prefer ke orang Jawa. Apalagi Jawa Timur, khususnya ya, Surabaya.

Kalau dengan Fahri, sama juga ceritanya. Sok kenal dan sok dekat juga. Bilang followback di IG lewat dm. Sampai ngeadd whatsapp juga. Literally, aku. kurang. kerjaan.

Sebenarnya, sikap dan sifat mereka bertiga hampir sama.
Bikin jengkel. Selalu ada jawaban dari mereka yang bikin naik darah. Bikin marah. Bikin orang ingin berkata kasar.

Dari Reyzen, yang selalu bikin jengkel dengan jawabannya. Udah jawab panjang lebar, dibalesnya cuman 'ohh', 'iy kak', 'gk', dll. Sejenis nggak ada abjad lain di keyboard hapenya. Kan kesal.

Kedua Minor, yang awalnya mirip-mirip Reyzen. Tapi untungnya, sekarang my minor sudah lumayan berubah. Seneng deh. Kayaknya juga, dari mereka bertiga yang paling nyambung, ya aku sama Minor ini.

Dan terakhir, si Requille, yang always ganti nick. Daaan, terlalu banyak char audi. Heran. Tiba-tiba bisa datang ke room, terus bilang, "ce." dengan char yang berbeda. Bukan sekali doang. Tapi berkali-kali. Yaampun, heran deh. Punya sifat yang labil, kadang hepi, kadang galau. Terlalu moodswing, ini anak. Dan yang kena dan jadi korban perubahan moodnya adalah teman-temannya.

Apalagi ya? Kalau diceritain semua, ya susah. Faktor umur dan memori ku yang sudah lumayan usang, jadinya otak ini hanya menampung beberapa pertemuan-pertemuan mereka. Juga, nggak mungkin kami (aku, Lily, Fen-fen) main terus sama mereka bertiga, yang notebene nya, punya club yang beda-beda. Dan kadar famous yang beda dengan aku.

Oh iya. Ada motto dari Requille, si AingtehmacansL9; "ini kalo nggak ada gw, nggak bakal jadi satu keluarga deh."

Gaya banget emang itu anak. Pengen ku geplak aja kalau bisa :)). Untung aja jauh.

Intinya, tiap manusia punya ciri khas dan sifat yang beda-beda.
Kalau kata Minor, "Sejelek-jeleknya kelakuannya, itu juga temanku. Namanya teman, harus saling melengkapi. Kalau dianya baik sama aku, ya kenapa harus jahat?"

Pemikiran kayak gitu, yang bikin aku nyambung sama Minor. Pokoknya, goodjob untuk my Minor, yang selalu bisa berpikiran dewasa.

Kalau Reyzen, si tukang gabut. Yang always ada di whatsapp storynya aku. Dia yang paling pendiam dan paling susah untuk ditebak.

Nice too meet you.
Antara senang dan sedih ya bisa kenal kalean ber3.

Oh iya, hampir lupa, kalau si Reyzen itu pernah beberapa hari join QT. Tapi karena ada beberapa hal, akhirnya oc. Yah, wajar, karena doi femes :(

sedangkan di QT, anak-anaknya nggak femes (kecuali Lily), jadi ya, memaklumi saja kalau Reyzennya nggak betah.

Tapi, walaupun hanya beberapa hari, welcome to the club! Semoga beberapa harinya itu bisa jadi kenangan indah ya!

Kalau, nanti, pada saatnya tiba.
Ketika aku bisa bertemu kalian,
hingga saat itu, janganlah sampai kita putus kontak ya!
Apalagi sombong....

Walau bentar lagi, aku akan hilang dari dunia peraudian sih... :(

Oh iya. fun factnya, walaupun kenal sama mereka bertiga. Aku nggak ada FL-an dari satupun dari mereka, wkwk. Tapi, uniknya, mereka bisa ke roomku atau tiba-tiba ngewm. Keren banget, kan?

Cukup segini dulu deh ceritanya untuk mereka bertiga. Soon, bakal cerita tentang pak Timmiber dan aNdrian. Semoga kebuat yhaaa!

Thankyou sudah baca sampai habis.
See you in next post!

Palangkaraya, 28 Juli 2018
23:58 WIB.

Senin, 23 Juli 2018

TIPS UNTUK SISWA/I KELAS 3


Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini, karena kesempurnaan hanyalah milik Tuhan.
.
.
Hai.

Longtime no see.

Berharap kalian dalam keadaan yang baik-baik saja, ya!

Nggak sengaja, tadi kebuka beberapa kenangan-kenangan ku selama masa sekolah. Masa yang paling indah itu masa sekolah, kan
Apalagi masa SMA ya, katanya sih, masa-masa yang paling indah. 
Yah, intinya, tadi nggak sengaja buka catatan-catatan selama sekolah, tepatnya sih, catatan sewaktu UN. 
Kalau kalian pernah baca curhatanku tentang, UN Matematika SMA Sulit? Kalian mungkin akan sedikit nyambung dengan bahasan ini.

Intinya guys, aku di sini cuman ingin berbagi cerita, sharing cerita tentang perjuanganku selama UN SMA dan beberapa tips untuk kalian yang sedang duduk di kelas 3, atau mau duduk di kelas 3.

Tentunya, di kelas 3, itu adalah musim-musim ujian. Apalagi kalau sudah semester genap. 
Ofcourse, waktu belajar kalian itu sudah minim banget. Di semester dua di kelas 3, mungkin kalian hanya belajar 2 bulan. Sedangkan sisanya akan menghadapi ujian-ujian. 
Dari ujian praktik, UAS, US, sampai dengan UNAS. Tergantung sekolah ya, beberapa sekolah ada yang menggabungkan UAS dan US, dan beberapa sekolah ada yang beda.

Tapi, untuk di sekolah ku, ada 3 jenis ujian, yaitu ujian praktik, ujian sekolah, dan yang terakhir ujian nasional. 
Ujian praktik menghabiskan waktu seminggu lamanya, dari pelajaran agama, bahasa Indonesia, bahasa inggris, fisika, kimia, biologi, dan penjaskes. Setiap tahunnya, ujian praktik berbeda, tergantung apa yang di-ujikan. Tergantung dengan kurikulumnya. Jadi, untuk yang di-ujikan, aku skip ya.

Jeda satu minggu lamanya, dilanjutkan dengan US. 
US menghabiskan waktu 7 hari, karena menerapkan sistem five day school  akhirnya, total US adalah satu minggu dua hari. Waktu yang sangat panjang jika dalam masa ujian. 
Dalam satu hari, dua mata pelajaran yang diujiankan, kecuali hari Jumat, dimana hanya satu mata pelajaran yang diujiankan. US di sekolahku, itu, mencakup semua mata pelajaran. Tidak kurang, tidak lebih. 
Biasanya, soal yang diujiankan berasal dari provinsi. Tapi, istimewanya, 25% soal US, berasal dari pusat. Jadi, 25% soal US di seluruh Indonesia, soalnya sama (karena berasal dari pusat tadi). 
Karena hal ini lah, yang menyebabkan beberapa soal bocor. (jadwal US biasanya dari provinsi. 
Dan tiap provinsi ini, punya jadwal yang berbeda-beda ; yang artinya, peluang soal bocor itu lebih besar.)

Selang seminggu setelah US, aku disibukan lagi dengan Ujian Nasional. Di tahun aku, mata pelajaran yang di UN kan, hanya 4. Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan mata pelajaran pilihan sesuai program studi. Misalnya, aku dari program studi IPA, berarti diharuskan untuk memilih satu dari fisika, kimia, dan biologi. Dan pilihan ku jatuh pada Kimia.

Kenapa kimia?

Orangtuaku juga cukup kaget ketika aku memilih kimia untuk UN. Tapi, ya begitulah, pilihanku sudah pada kimia. Tidak pernah berpikir untuk mengambil Fisika, dan materi biologi terlalu banyak. Tapi setelah di lihat lagi, materi kimia pun, juga banyak!!! 
Dari situ aku sedikit menyesali kenapa memilih kimia, wkwk. Terlalu nekat, tanpa pikir panjang. Eh, sebenarnya sudah memikirkan panjang x lebar sih. Hanya saja, diriku terlalu cepat untuk memilih. Waktu yang diberikan untuk berpikir itu sedikit. Makanya, tips dari aku:
#pesandarikakaktingkat : Cari tau dulu, materi-materi, contoh-contoh soal UN masing-masing pelajaran kimia, biologi dan fisika. Setelah dicari, di compare atau bandingkan, yang mana yang kira-kira ‘suits’ dengan dirimu. Yang cocok yang sekira, ‘aku bisa untuk belajar ini’, ‘aku mampu untuk belajar ini’. Jangan milih mapel yang ‘ah temenku banyak di fisika, aku fisika aja.’ 
Pemikiran kayak gitu, salah banget.
Officially, salah banget kalau mikir gitu. Bahasa kasarnya, kamu yang menjalani, kamu yang ujian. Kenapa harus ngikut teman? Mau nyontek? Nggak semudah itu. Pengalamanku UN SMP-SMA, UN punya banyak kode soal. Apalagi di jaman sekarang –yang rata-rata udah berbasis computer, makin susah untuk nyontek. Soal yang dikasih 100000000% bakal berbeda dengan teman-teman kiri kanan depan belakang. 
Nggak percaya? 
Let’s see, waktu kalian UN ya! 
Kalau sudah kayak gitu, gimana? Mau nyontek sama siapa? 
Hanya bisa jawab asal dan berharap pada keberuntungan, kan? 
Makanya, seperti yang aku bilang, jangan ikut teman. Yang berjuang dirimu, yang dapet nilai juga kamu. 
Berusaha sendiri dong, sayang! 
Hasil sendiri lebih memuaskan kok. Walau hasilnya ‘nggak sempurna’, tapi dari usaha sendiri. 
Karena, tidak ada manusia yang sempurna. Kesempurnaan adalah milik Tuhan.

OKE? 
Semoga dapet ya, poin pertamanya.

#pesandarikakaktingkat : belajar secepatnya dan sebanyak-banyaknya. 
Aku nggak mengharuskan kalian belajar 24 jam terus-terusan tanpa henti. Bukan gitu. Kalian hanya perlu menyisihkan waktu barang 2-3 jam untuk belajar per harinya (dalam kutipan H-beberapa bulan UN) Udah harus prepare buku-buku persiapan UN, UAS dan sebagainya. Beberapa website yang bisa dibuat referensi untuk belajar ada Zenius.net ; Quipper Video ; dan beberapa video di youtube. Bisa banget dipakai sebagai sarana belajar.

Dulu pengalamanku, aku pakai semuanya sih. Untuk Zenius aku berlangganan sendiri untuk 6 bulan dengan biaya Rp 410.000 (kalau nggak salah). Untuk Quipper, itu harus berlangganan 12 bulan alias 1 tahun. Waktu itu dari harga 810.000 jadi 600.000 (katanya sih harga promo, tapi tetap aja mahal :v) Next post, aku akan buat postingan tentang Zenius dan Quipper ya!

Waktu itu, kemakan promosi yang lagi sosialisasiin tentang Quipper Video, akhirnya, dengan banyak perbincangan dengan teman, akhirnya kita bagi akun. Jadi, 1 akun dibagi bertiga. Bayarnya 200rb/orang.

Udah gitu, maruknya aku lagi, aku bimbel fokus UN, di SSC. (jujur aja, ini kebawa temen sih, karena temen-temen pada les untuk fokus UN, jadi nggak mau kalah, akhirnya bimbel juga). Tapi, syukurnya, aku nggak menyesali untuk bimbel. Setidaknya, aku menghabiskan waktu 2 jam perhari untuk bahas materi lebih lanjut dan bahas soal. Di SSC juga, diadakan beberapa kali try out untuk UN dan SBMPTN. Jadi, bisa dijadikan untuk latihan soal, walaupun aku sih nggak belajar waktu ada try out macem gitu wkwkwk (pemales emang :v).

Itu bisa dijadikan referensi ya. Tergantung kalian mau gimana, belajar darimanapun bisa. 
Asal niat belajar. Intinya, belajar sebanyak mungkin dan sepaham mungkin. Belajar banyak, tapi nggak paham, sama aja bohong cuy! :)

OKEH, poin kedua beres ya.

Lanjut ke poin terakhir ya.

#pesandarikakaktingkat : don’t believe ke kisi-kisi. 
Jangan pernah percaya. 
Kisi-kisi hanya menjadi patokan, dan kisi-kisi itu mencakup banyak hal. Terlalu luas. Jadi…jangan pernah percaya. Bahasa simpelnya, kamu belajar banyak materi. Anggaplah aku ambil kisi-kisi matematika ‘peluang’ nah, di dalam peluang ini, ada banyak materi lagi. Ada peluang majemuk, dll, bahkan di dalam peluang majemuk itu sendiri, juga banyak anaknya lagi. 
Terlalu luas kan? Jadi menurut aku, kisi-kisi masih ‘belum bisa’ dijadiin patokan untuk belajar.

Loh, terus gimana?

Aku mengutip dari guruku nih, Pak Tok, yang ngajarin matematika minat di kelas 3. Suka banget sama ngajarnya beliau. 

“Belajar UN itu, kuncinya hanya banyakin jawab soal. Nggak paham sama soal itu, cari jalannya. Jangan buka kunci jawaban. Sampai benar-benar frustasi, baru di buka. Kalau sudah paham, ulangi cara jawabnya 2-3 kali lagi. Sampai lancar, sampai bisa."

Nah jadi itu poin ketiga. 
Banyakin jawab soal! 
Kalau ketemu soal hitungan jangan pernah nggak nyoret! Harus nyoret. Tangan harus tau langkah-langkahnya. Hanya lihat dan baca kunci nggak bisa menjawab apa-apa. Tangan harus nyoret. Kita nggak bisa cuman, ‘ooh gitu’ tapi tangan nggak nyoret. Percayalah, itu benar adanya. 

Bagi kalian yang males, yah, di kelas 3, mohon dikurang-kurangi rasa malasnya. Kalau udah beres UN, liburan kalian bakal panjang kok. 
Believe me.
Seperti kata pepatah, ‘sakit-sakit diawal, tapi bersenang-senang kemudian’.

Aku dulu ngejar materi banget, tapi sekarang? Kelar UN? Langsung balik game, drama, males-malesan, dsb. 

Ada saatnya kita harus berjuang untuk mendapatkan sesuatu. Semangat dek adek!!!! You can do it! ^^

Palangkaraya, 
23 Juli 2018
02:41 AM