Tiga jam menuju jam setengah dua belas malam, itu artinya sudah hampir dua malam Palangkaraya dilanda musibah. Mungkin bisa dibilang sebagai musibah, mungkin bisa juga tidak. Namun sepertinya, hal ini bisa disebut musibah.
Salah satu tower yang ada di Palangkaraya roboh, sehingga menyebabkan koneksi listrik yang ada di Kalteng -- Kalsel menjadi terputus. Akibatnya saluran listrik yang ada di Kalteng menjadi tidak bisa digunakan sebagaimana biasanya. Dan hal ini terjadi sejak Kamis, 01 November 2018 pada pukul 23:30.
Pada saat itu aku terbangun sekitar jam 22:30 dan ingin belajar untuk UTS di hari esoknya, namun, apalah mati listrik terjadi. Awalnya hanya berpikir, akan sebentar saja. Namun ternyata lama sekali! Sekitar pukul 02:00 akhirnya, aku memutuskan untuk tidur. Karena lumayan sakit kepala belajar digelap-gelapan, (hanya penerangan dari flashlight handphone saja).
Paginya, aku bangun sekitar jam 5:10, dan lampu masih belum menyala. Ternyata, hal ini terjadi karena ada salah satu tower yang roboh di daerah Palangkaraya, sehingga mengakibatkan mati listrik di Kota Palangkaraya. Dan sampai saat ini, yaitu tanggal 3 November 2018, pukul 21:05, masih mati listrik. Walaupun, tadi sekitar jam 15:27 - 15:46 listrik sempat hidup, namun apalah arti 19 menit? Mengisi air pun juga tidak penuh. Syukurlah sempat untuk mencuci piring. Baju kotorpun tidak sempat tercuci. Benar-benar harus bersyukur ketika diberikan listrik yang berkelimpahan.
Nah, bersyukur. Suatu hal yang kadang dianggap remeh oleh orang-orang. Mungkin tadinya juga termasuk aku, namun aku disadari oleh adanya musibah ini. Kita seharusnya selalu mengucap syukur karena telah diberikan listrik, makan, minum dan dikasih waktu untuk tidur dan istirahat. Karena diluaran sana, pasti ada orang-orang yang tidak bisa makan dan minum dengan layak. Yang jaringan listriknya tidak ada, yang tidak bisa istirahat ataupun tidur karena pekerjaan dan sebagainya.
Listrik benar-benar diperlukan untuk penerangan. Dua hari ini aku tidak bisa belajar dan mengerjakan tugas-tugas kuliah karena minimnya listrik. Sehingga tugas-tugas yang seharusnya bisa dicicil, malah diabaikan begitu saja. Berharap semoga besok sudah membaik.
Setelah hidup listrik, 19 menit kemudian, yaitu pukul 15:46 rumahku mati listrik lagi hingga pukul 18:30 - 19:25 WIB. Memang cukup panjang dan kembali lagi, harus disyukuri. Setidaknya ada nyala listrik.
Dan sampai sekarang mati lagi. Seandainya masih belum bisa menghubungkan dengan yang ada di KalSel, setidaknya pembagian listrik bergilirnya lebih adil. Di tempat lain hidup listrik bisa sampai 2-3 jam. Lah di tempatku 1 jam pun tidak ada. Ya, kalau digabung emang ada 1 jam, cuman kan perbedaan waktunya juga lumayan.
Yang lain hidup bisa berkali-kali, di daerah rumah ku hidup baru 2x. Setidaknya penerapan sila ke-5 Pancasila bisa diterapkan dari hal-hal yang sekecil ini dong! Kalau hal kecil seperti ini saja sudah tidak bisa diterapkan, bagaimana hal-hal yang besar seperti pembangunan, dsb?
Lalu lintas Palangkaraya juga menjadi kacau. Lampu lalu lintas rata-rata mati, walaupun dibeberapa tempat yang memang rawan kecelakaan masih hidup (syukurnya gitu), Pom bensin yang ngantre, BBM banyak habis, kemudian rawan kebakaran akibat pemakaian lilin, para penjual es memang menjadi laris, namun es nya dapat dari mana? :)) ((memang sudah hukum ekonomi yak. Suatu kebutuhan karena keadaan.))
Eits, jika ditelaah dari kebaikannya, mungkin yang terlihat adalah cafe-cafe yang mempunyai jenset, pasti menjadi sasaran tempat nongkrong, sehingga income nya naik. Kemudian para penjual jenset juga laris manis, bengkel jenset juga laris manis akibat adanya ini. Penjual lilin, senter, lampu emergency, dan penerang-penerang yang lain menjadi laris manis.
Yah. semoga besok semakin membaik, sehingga segala sesuatunya bisa kembali normal..
Dan saatnya saya ingin tidur, selamat tidur, semoga tidur kalian nyenyak. Khususnya, untuk kamu yang di sana. Yang sempat terputus chatnya akibat dari mati listrik, jaringan ilang dan tidak bisa mengabari... Selamat tidur, tidur yang nyenyak. Semoga kita bisa bertemu di alam mimpi yah 🤗❤️ Kalau sudah kayak gini, betapa bersyukurnya jika bisa saling mengabari. Betapa kita harus menghargai waktu. Karena hal ini bisa saja cepat berlalu. Menikmati waktu yang ada.... dan berharap semuanya akan baik-baik saja kedepannya.
3 November 2018
Palangkaraya, 21:30
Tidak ada komentar:
Posting Komentar