Sabtu, 28 Juli 2018

TRIO BANGKE #FFR

Everything happen for a reason.

Balik ke dunia per-audi-an dari Mei lalu, dan ini adalah bulan Juli, merupakan suatu pencapaian yang sangat luar biasa bagi ku. Kurang lebih dua bulan, aku rutin untuk main ayodance lagi. Kalau diingat-ingat, sudah berapa level yang ku capai hingga mendapat level 38, level sekarang. Walau tidak mencapai targetku untuk naik ke level 40 sebelum sibuk dengan dunia perkuliahan, but, it's okay. Menghargai suatu proses di sini. 

Selama jangka waktu itu, aku bertemu banyak orang. Terlalu banyak, malah. sampai kadang kalau diingat-ingat, aku bisa melupakannya. Yang kuingat pasti punya kenangan bersama mereka. Entah kenangan manis atau kenangan buruk. Itu akan tetap dan selalu teringat di lubuk hatiku. 

Kalau di post-post sebelumnya, ada beberapa orang yang pernah ku tulis, dan mungkin akan tertulis lagi di story ku yang berikutnya, Let's see aja ya, karena beberapa orang akan aku jadikan satu post khusus. Contohnya, seperti story nya Ger(ry)i Salud Lezatos dan sekarang, mereka bertiga.

Nah, kali ini, aku lebih pengen ngebahas tentang TRIO BANGKE ini. Sebenarnya, i don't have any idea untuk namain geng Rehan, Fahri, dan Fajri. Tapi, karena kelakuan mereka yang bisa dibilang ngeselin, jengkelin, dan bikin marah, Akhirnya, terbentuklah nama Trio Bangke. 

Awal kenalnya, pada saat itu hanya kenal dengan Rehan. Mempunyai kebiasaan untuk manggil 'om atau pak' untuk laki-laki yang ada di audi, akhirnya terpanggil lah Rehan, dengan nick LE-Cyrcle (?) ini dengan nama Pak LE.

Kenal dari mode Club Dance 3-4 yaitu mode foto-foto, dari situlah aku tau yang namanya LE-Cyrcle itu. Untuk beberapa lagu, ini orang keluar dari room. Dan itu adalah pertemuan pertamaku dengan salah satu Trio Bangke ini, si Rehan. Itu, hanya sekedar hanya tau nick saja. Belum intro dll.

Beberapa hari kemudian, aku vakum untuk beberapa minggu dikarenakan fokus SBMPTN. Akhirnya, aku tidak online ayodance beberapa minggu. Karena, pada saat itu aku masih biasa aja dengan Pak LE itu, jadi, selama vakum, aku nggak punya beban apa-apa.

Sampai my sister, Lily, main Mobile Legends dengan invoice (suara yang tedengar), lumayan kaget dong.

Tuh anak, ngobrol dengan siapa coba? Tumben banget main ML pake suara. Akhirnya, Lily bilang kalau itu yang punya id LE-Cyrcle itu. Karena, pada saat itu juga aku lagi dilanda stress untuk SBMPTN. Aku nggak begitu memikirkan dia mau telepon sama siapa.

Kejadian telepon / main dengan suara semakin sering. Dan hari-hari menuju SBMPTN juga makin dekat. Aku juga diceritakan, kalau si Rehan punya dua teman. Dan kedua teman itu dikenalin ke Lily dan Fen-fen. Dengan modal iseng, Fen-fen sama Fahri couplean. Yah, walau nggak tahan untuk last ring, dan sempat putus-nyambung juga beberapa kali. But, it's okay ya. Kita nggak akan tau kedepannya bakal gimana.

Karena, pengalamanku juga gitu. Sempat vakum dua-duanya, dan lost contact. 2 tahun kemudian balik. Dan, syukurlah, last ring.  Di tahun 2013, aku dan coupleku wedding lagi. Dan until now. (2018)
5 tahun wedding, tapi ring masih stuck di level 59. How bad, haha. Tapi ya balik lagi, nikmati prosesnya.

Okai, sorry. Jadi bahas ke lain hal.
Back to topic.

Jadi, kedua adik ku lebih dulu mengenal mereka. Dari club LEGION, sampai EndlessLegend2, dan juga SpecialNine.

Kalau ditanya gimana aku bisa kenal dengan yang lainnya? Ya, sksd lah! Dengan modal 'cerita Lily', setelah kelar SBM, aku benar-benar butuh yang namanya hiburan. Melepas stress dengan main audi, nyari teman baru. Akhirnya, sok dekat lah dengan Fajri. Dulu nicknya yang aku kenal, Minor sampai akhirnya ke Fuzzy.

Hmm, sebenarnya tidak ada maksud apa-apa. Just for fun. Hanya nambah teman. Tambah teman = tambah pengalaman. Kalau pengalaman bertambah, ilmu pun juga bertambah.

Dan untuk pertama kali, aku kenalan dan dekat dengan anak Jakarta. Karena, dari awal aku main audi, aku benar-benar "nggak bisa" untuk dekat. Mungkin, karena dari segi bahasa dan pergaulannya.

Dari pengalamanku, anak sekitaran itu bahasanya, hmm.. cukup kasar. Dan, aku juga tidak biasa menggunakan 'lo - gue'. Jadi, kurang sreg aja kalau ketemu anak Jakarta di audi. (maaf, kalau bahasanya kurang enak untuk dibaca. Tapi, begitulah faktanya).

Mereka bertiga lah, orang Jakarta pertama yang lumayan dekat denganku. Karena biasanya aku lebih prefer ke orang Jawa. Apalagi Jawa Timur, khususnya ya, Surabaya.

Kalau dengan Fahri, sama juga ceritanya. Sok kenal dan sok dekat juga. Bilang followback di IG lewat dm. Sampai ngeadd whatsapp juga. Literally, aku. kurang. kerjaan.

Sebenarnya, sikap dan sifat mereka bertiga hampir sama.
Bikin jengkel. Selalu ada jawaban dari mereka yang bikin naik darah. Bikin marah. Bikin orang ingin berkata kasar.

Dari Reyzen, yang selalu bikin jengkel dengan jawabannya. Udah jawab panjang lebar, dibalesnya cuman 'ohh', 'iy kak', 'gk', dll. Sejenis nggak ada abjad lain di keyboard hapenya. Kan kesal.

Kedua Minor, yang awalnya mirip-mirip Reyzen. Tapi untungnya, sekarang my minor sudah lumayan berubah. Seneng deh. Kayaknya juga, dari mereka bertiga yang paling nyambung, ya aku sama Minor ini.

Dan terakhir, si Requille, yang always ganti nick. Daaan, terlalu banyak char audi. Heran. Tiba-tiba bisa datang ke room, terus bilang, "ce." dengan char yang berbeda. Bukan sekali doang. Tapi berkali-kali. Yaampun, heran deh. Punya sifat yang labil, kadang hepi, kadang galau. Terlalu moodswing, ini anak. Dan yang kena dan jadi korban perubahan moodnya adalah teman-temannya.

Apalagi ya? Kalau diceritain semua, ya susah. Faktor umur dan memori ku yang sudah lumayan usang, jadinya otak ini hanya menampung beberapa pertemuan-pertemuan mereka. Juga, nggak mungkin kami (aku, Lily, Fen-fen) main terus sama mereka bertiga, yang notebene nya, punya club yang beda-beda. Dan kadar famous yang beda dengan aku.

Oh iya. Ada motto dari Requille, si AingtehmacansL9; "ini kalo nggak ada gw, nggak bakal jadi satu keluarga deh."

Gaya banget emang itu anak. Pengen ku geplak aja kalau bisa :)). Untung aja jauh.

Intinya, tiap manusia punya ciri khas dan sifat yang beda-beda.
Kalau kata Minor, "Sejelek-jeleknya kelakuannya, itu juga temanku. Namanya teman, harus saling melengkapi. Kalau dianya baik sama aku, ya kenapa harus jahat?"

Pemikiran kayak gitu, yang bikin aku nyambung sama Minor. Pokoknya, goodjob untuk my Minor, yang selalu bisa berpikiran dewasa.

Kalau Reyzen, si tukang gabut. Yang always ada di whatsapp storynya aku. Dia yang paling pendiam dan paling susah untuk ditebak.

Nice too meet you.
Antara senang dan sedih ya bisa kenal kalean ber3.

Oh iya, hampir lupa, kalau si Reyzen itu pernah beberapa hari join QT. Tapi karena ada beberapa hal, akhirnya oc. Yah, wajar, karena doi femes :(

sedangkan di QT, anak-anaknya nggak femes (kecuali Lily), jadi ya, memaklumi saja kalau Reyzennya nggak betah.

Tapi, walaupun hanya beberapa hari, welcome to the club! Semoga beberapa harinya itu bisa jadi kenangan indah ya!

Kalau, nanti, pada saatnya tiba.
Ketika aku bisa bertemu kalian,
hingga saat itu, janganlah sampai kita putus kontak ya!
Apalagi sombong....

Walau bentar lagi, aku akan hilang dari dunia peraudian sih... :(

Oh iya. fun factnya, walaupun kenal sama mereka bertiga. Aku nggak ada FL-an dari satupun dari mereka, wkwk. Tapi, uniknya, mereka bisa ke roomku atau tiba-tiba ngewm. Keren banget, kan?

Cukup segini dulu deh ceritanya untuk mereka bertiga. Soon, bakal cerita tentang pak Timmiber dan aNdrian. Semoga kebuat yhaaa!

Thankyou sudah baca sampai habis.
See you in next post!

Palangkaraya, 28 Juli 2018
23:58 WIB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar