Haaaaiii! Kalau kemarin aku cerita tentang keresahan nilaiku yang sampai dapat D, kali ini bakal ngebahas sesuatu yang lain nih. Tapi sebelumnya, dibahas sedikit deh ya tentang nilai.
Temenku udah lapor ke ketua jurusan, dan kajur bilang bahwa itu bukan suatu urusannya. Nilai nggak semudah itu untuk diubah. Katanya sih gitu. Akhirnya temanku ke dosen pengampu dan katanya langsung ke wakil dekan aja. Yasudahlah, katanya sih besok nilainya bakalan keluar. Semoga ya, benar-benar besok dan hasilnya semoga sih bagus. Berharap dapat A sih, soalnya C aku udah 1. Jadi biarlah ya, matkul ini dapat A. Amiin deh. Hehe.
Jadi tinggal tunggu waktu besok!
**
Back to topic, aku kemarin mempertemukan Aji sama tetangganya Galih. Sebenarnya aku nggak begitu kenal sama yang namanya Galih ini. Galih ini temannya, temenku. Simpelnya sih, aku punya temen namanya Edo. Dan Edo ini punya teman, dan temannya itu ya Galih.
Aku kenal sama Edo udah dari kelas 3 SMP. Itu sekitar tahun 2015 kayaknya. Eh 2015 ya? Berarti tahun dimana dia masuk kuliah dan aku masuk SMA. Eh, jadi ngebicarain dia lagi kan...
Intinya aku kenal Edo udah cukup lama, dan pada saat itu sering ngestalk mediasosialnya. Ketika aku stalk mediasosialnya, tentu saja aku juga ngestalk-in punya temannya. Dan disitulah aku tau ada temannya yang namanya Galih ini.
Oke, sampai saat itu sih nggak ada yang spesial. Sampai aku kenal sama Aji. Aku kenal sama dia waktu aku kelas 3 SMA. Yes, itu baru-baru aja. Bahkan belum sampai 1 tahun. Uniknya sih, dia itu Surabaya juga, cuman kuliah di Malang.
Akhirnya, aku cukup kepo tentang Surabaya. Sempat meragukan kalau-kalau si Aji tetangganya si dia lagi. Sampai kami ngebahas tentang seluk-beluk Surabaya, terbilanglah bahwa aku waktu di Surabaya kemarin, nggak gitu ngelihatin jalanan. Karena fokus nyari sekolahnya si Edo.
Eh. Pas itu aku lupa tuh sama nama sekolahnya Edo. Lalu aku carilah lewat mediasosialnya. Pas aku cek diprofile dia nggak ada, aku ingat kalau di profilenya Galih itu ada nama sekolahnya. Yasudah lah, aku buka profile Galih, dan ternyata, sangat mengejutkan bahwa Aji itu ngefollow si Galih.
Sempat bertanya-tanya ya, kok bisa follow-followan? Hmm, jangan-jangan satu kampus nih?
Iseng, kutanyalah si Ajinya. Terus jawabannya begitu mengejutkan dong. "Loh itu Galih tetanggaku."
Hah?
Hah?
Hah?
Iya, Galih tetanggaku.
Hmm, aku langsung berkata kasar. Ternyata setelah kejadian yang dulu, terulang kembali. Seakan mengulang kisah lama.
Ternyata mereka tetanggaan?
Yasudahlah ya, nggak ada kepikiran apa-apa. Dan kemarin, aku iseng buka char alienku. Disitu aku diundang untuk main CD di room barengan sama si Edo. Eh pas itu nggak sengaja lihat plat temannya, si Galih. Ada nama Galih disitu. Curiga si Galih temennya emang. Terus sorenya, aku mabar sama Edo. Cerita-cerita kan. Sampai aku nanya, "Member Neworder yang namanya Galih anak mana?"
"Loh itu teman SMAku." Kata Edo.
Berarti benar dugaanku.
Waktu aku nanya sih dianya nggak online. Sampai beberapa saat.. si Edo bilang "tuh Galih nya udah online."
Kaget dong ya. Yaudah kebetulan juga si Aji juga online. Ku ajaklah "kating, ini ada tetanggamu."
"Hah? Masa?"
"Iya. Sini aja."
Walaupun diawalnya nggak bilang gitu sih. Awalnya nanya dimana dan sama siapa. Mabar club nggak. Memastikan nih orang sibuk apa nggak. Baru deh bilang kalau ada tetangganya wkwk.
Si Aji nggak percaya kalau ada si Galih di room ku. "Beneran. Sini aja kalau nggak percaya. Di LG2."
"Masa sih? Emang dia pake char apa?"
"Ya pake charnya sendiri lah."
"Levelnya emang level berapa?"
"Level 23."
"Bentar. Otw."
Dan yaudah pas itu udah play, dan yaudah deh. Kubilang, "kenal Wahid Aji nggak om?"
"Hah siapa emang?" Kata Galih nya kaget kalau aku kenal si Aji.
"Aji anak arip?" Kata Galih yang ku oper pesannya ke Aji.
Membaca itu Aji geram dong, "Anjg."
Wkwkwkwk. Aku ngakak. Dia emosi guys 🤣.
Dan beberapa pesan bahasa jawa yang aku paham-paham gitu aja. Edo juga ikut nimbrung sih.
So, yaaa! Ini dia ceritanya gimana bisa mempertemukan keduanya di ayodance wkwk. Katanya sih amazing ya. Katanya sih keren. Ah masa sih? Hehe.
Percaya nggak, nggak ada yang kebetulan di dunia ini?
Nah kalau gitu, apakah kebetulan?
Kita nggak tahu sih ya.
Kita hanya menjalaninya saja.
Mungkin ini alasannya aku kenal Aji dan kenal Edo. Hahahaa. Yakaliiii!
Oke deh. Sekian dulu ceritanya, besok-besok bakalan cerita tentang Okis sama dia yaa! Okeh? Hehe. Terimakasih untuk harinya kemarin! ❤️ Saatnya untuk tidur! :)
15 Februari 2019
Palangkaraya, 2:19
Tidak ada komentar:
Posting Komentar