Haai. Apa kabar semuanya? Ku harap kalian dalam keadaan yang baik-baik saja, ya.
Sebenarnya, semester 1 sudah diakhiri pada saat pengumuman nilai UAS. Namun, bagi aku, pengakhiran dari semester 1 itu sendiri adalah sampai masuk aktif lagi di dunia perkuliahan.
Selama kurang lebih 6 bulan menjadi mahasiswa, rasanya tidak semudah yang dipikirkan, dan tidak sesulit yang dipikirkan. Semua bisa jika ingin dan mau untuk belajar dan melakukanya. Menjadi mahasiswa tidak juga sekeren yang di tipi-tipi. Gampang-gampang susah sebenarnya untuk menjadi mahasiswa. Tapi yasudahlah, dijalani dengan sepenuh hati saja. Lakukan yang terbaik. Yakinlah, pasti akan mendapat yang terbaik pula.
Selama disemester 1, aku merasakan kuliah memang benar-benar berbeda dengan sekolah. Kalau kalian sekolah, dari pukul 7 pagi sampai 3 sore berdiam di sekolah, belajar terus-menerus, dan sebagainya. Tapi, kalau kuliah? Hanya di waktu-waktu tertentu. Apalagi kalau dosen tidak masuk. Seakan-akan seperti tidak kuliah deh, karena saking free-nya!
Tapi, memang ada beberapa waktu dimana benar-benar sibuk banget dengan tugas-tugas, UTS, UAS. Beda tipis lah sama sekolah kalau urusan itu. Beda tipisnya ini, tugas kuliah lebih di upgrade. Tugas kuliah sih, biasanya membuat laporan, membuat makalah, resume, tugas-tugas seperti biasa, namun dalam hal jumlah tentunya sangat buanyaakk!
Tanggal 6 Januari kemarin, dilakukan UAS Semester 1. Dan di awal Februari, nilai telah keluar. Tapi... ada suatu permasalahan disaat nilai keluar, yaitu, nilai Pengantar Manajemen belum keluar. (Fyi: aku jurusan akuntansi).
Karena aku tahu sedikit permasalahannya si ketua kelas dengan si dosen pengampu PM, akhirnya, aku mendesak si komti (ketlas) untuk menanyakan nilai dan mempertanyakan kenapa nilai belum juga keluar?
Tidak ada respon yang berarti dari si komti, dan ketika muncul si komti malah ngomong yang ngga-ngga. Dan bilangnya, akan keluar pada tanggal 11 Februari. Pada hari H, nilai belum juga keluar, dan beberapa hari kemudian, terdapat kabar bahwa nilai 1 kelas untuk mata kuliah itu adalah D!
What the hell?
Secara logika, tugas, absen, uts, dan uas telah dijalankan sedemikian rupa, tapi yang didapat adalah D? Are you sure?? Are you kidding me?! Itulah yang patut dipertanyakan. Nilai bisa dibeli dengan uang? Hooo.
beberapa hari kemudian terkuak masalah kenapa nilai bisa D sekelasan. Secara logika mana ada sejarahnya dapat D sekelasan? Gila kali. Taunya karena masalah ketlas sama dosen pengampu. Akhirnya, si dosen bilang ke salah satu temanku untuk menginfokan jika mau merugi dulu uang 4,8jt maka nilai bisa kembali.
Dengan secara cara, akhirnya langkah yang diambil adalah ke rumah orangtuanya yang ada di kampung. Temanku yang tahu rumahnya langsung menuju ke sana. Si dosen dan mamah ketlas berbicara. Dan diputuskan 4,8jt akan dibayarkan. Pada hari itu juga uang dibayarkan dan nilai dikembalikan seperti semula.
Tapi, yang namanya mengubah nilai itu tidak semudah yang dipikirkan. Ada beberapa prosedur yang harus dilalui. Berbagai perbincangan dengan sekjur, kajur, wadek 1, dan sebagainya sudah dibicarakan, namun hasilnya adalah nihil. Nilai tidak bisa diganti semudah itu.
Akhirnya, tanggal 19 Februari, kembali lagi ke rumah dosen pengampu dan meminta penjelasan bagaimana kelanjutannya. Si dosen dengan mudahnya berkata 'ya ditunggu dulu bagaimana keputusan dari jurusan kalian. Wadek 1 sudah memberikan surat secara resmi untuk perubahan nilai, tapi belum ditanggapi secara resmi oleh jurusan. Ya mana bisa, jadi ditunggu dulu tanggapannya secara resmi. Jika memang tidak bisa di ubah, ya kalian ngulang saja di semester ganjil. Toh juga, tadi ada rapat dan katanya semester pendek akan diadakan lagi, juga ada kompensasi nilai yang sejalur. Kalau emang tidak bisa diubah ya kalian berbesar hati saja."
LAAAAHH?
Enak buanget si ibuk dosen ngomongnya.
"Masih 3 sks kok, 3 sks mah dikit aja itu. Toh kan, juga nggak begitu mengaruh ke IP kan?"
.....
Sudah nggak mau bantuin ngurus, menghadap wadek, kajur, sekjur pun mahasiswanya yang menghadap. Bukan dosennya. Pada hari itu, menyerah begitu saja, merelakan dengan nilai D.
Sampai akhirnya ada temanku yang konsul dengan dosen pembimbingnya, dan dosennya berkata "Kalian sudah mengikuti prosedur perkuliahan, kalian punya hak, ini bukan nilai kalian, kenapa kalian diam saja?"
Niatnya si bapak dosen sih bagus ya.... Tapi si bapak dosen nggak mau ngebantuin mahasiswanya maju...
Mengajukan pelaporan ke BEM Fakultas, HIMA Jurusan, BEM Univ.. tapi hasilnya juga nihil. Nggak ada hasil!
Sampai hari Selasa, 26 Februari 2019 kemarin, NILAI BERUBAAAAH!
Ku nggak tahu pasti apa penyebab dari nilai yang berubah itu, entah karena temanku yang katanya melapor ke wartawan dan rektorat, atau hasil dari perjuangan kami ini? Kutidak tahu.
Intinya, melapor ke sana ke mari benar-benar melelahkan. Bukan hal yang sepele untuk hal merubah nilai seperti ini. Baru semester 1 sudah berat begini... Semoga di kedepannya dipermudah.. Amiiinnn.
Rabu, 27 Februari 2019
9:22 PM, Palangkaraya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar