Senin, 29 Oktober 2018

Umur Tak Ada yang Tahu

Ketika membahas umur manusia di dunia ini merupakan suatu pertanyaan, teka-teki dan misteri yang sangat sukar untuk dipecahkan. Karena semua itu merupakan hal yang rahasia, semua jawabannya hanya berada di tangan Tuhan.

Pencapaian dan segala sesuatu yang ada di dunia pasti bersifat sementara. Karena tidak ada yang abadi di dunia ini. Perasaan, cinta, kebahagiaan, kesedihan, kemarahan, harta, bahkan umur sekalipun, tidak ada yang abadi. Bisa hilang dan bisa muncul secara tiba-tiba tanpa kita inginkan.

Kejadian bencana alam yang menimpa Lombok, kemudian disusul dengan bencana alam yang menimpa Palu dan Donggala di tahun 2018 ini membuat saya berpikir lagi. Apakah makna harta di dalam kehidupan ini? Jika dalam sekejap saja bisa hancur berkeping-keping jika Tuhan menginginkan menghancurkannya. Apalah arti harta yang sudah dikumpulkan dengan susah payah jika dalam sejekap saja sudah hilang ditelan oleh ganasnya bencana alam?

Kemudian hari ini, di tanggal 29 Oktober 2018 ini, tepatnya di hari Senin, setelah perayaan hari Sumpah Pemuda, terjadi kejadiaan yang naas pula, yaitu jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 setelah 13 menit take off dari Jakarta menuju Pangkal Pinang. Dalam hal ini 189 nyawa manusia hilang dalam sejekap.

Sekali lagi, umur tidak ada yang tahu. Misteri Tuhan, sang pencipta.

Oleh sebab itu, bukankah kita harus mensyukuri kehidupan ini dan apa yang  telah diberikan Tuhan kepada kita sebagai Anugerah dari-Nya? Tentu saja! Tapi apakah kamu sudah bersyukur hari ini? Let's say that i'm grateful. I'm thankful.

Seharusnya, ketika kita masih diberikan napas kehidupan, harusnya kita bersyukur. Dan disisi lain kita juga harus berjuang dan berusaha agar kita bisa mensejahterakan kehidupan kita. Bukan untuk mengumpulkan kekayaan atau harta dalam rangka memperkaya diri, lalu egois. Tetapi, dalam rangka sebagai mencoba agar kita bisa membantu sesama kita manusia yang memang sedang membutuhkan. Untuk meningkatkan solidaritas kita sebagai sesama manusia yang tidak membeda-bedakan antara satu dengan yang lainnya.

Hal ini menjadi renungan untuk saya sendiri. Saya masih diberikan napas kehidupan, diberikan keselamatan. Maka dari itu, saya harus berusaha dan berjuang untuk bisa lebih mensejahterakan diri agar bisa lebih peduli terhadap sesama manusia. Dan saya begitu bersyukur, karena masih diberikan napas kehidupan dan keselamatan hingga hari ini. Juga, orang-orang  yang mengasihi saya. Mungkin kedepannya saya tidak tahu, tapi sampai saatnya tiba, setidaknya saya pernah berjuang dan berusaha dalam kehidupan saya. Bukan hanya duduk diam, yang tidak menghasilkan apa-apa.

Turut berduka cita atas jatuhnya pesawat Lion Air JT-610. Semoga kuluarga yang ditinggalkan dapat diberikan ketabahan. Dan orang yang meninggal diberikan tempat yang layak di sisi-Nya ♡

Karena semua yang Tuhan lakukan itu adalah baik ❤️

Jatuh Sayang

Aku tak tahu, lebih besar mana antara cinta dan sayang jika diukur melalui kuantitatifnya. Tapi satu yang ku pahami, sayang adalah permulaan dari cinta. Mungkin benar, mungkin salah. Ketika hal itu terjadi, itu lah pendapat. Tidak bisa disalahkan dan tidak bisa dibenarkan sepenuhnya.

Aku berpikir keras apa yang sedang ku alami saat ini. Minggu-minggu dipenuhi dengan kebahagiaan yang mungkin sementara untuk dirasakan. Suatu kebahagiaan sesaat. Karena tidak ada kebahagiaan yang abadi di dunia ini.

Ketika aku berpikir apa yang sedang terjadi, apakah ini jatuh cinta? Beginikah rasanya jatuh cinta? Aku tidak begitu paham dan tidak mengerti bagaimana. Perasaan yang campur aduk antara bisa bahagia, dan seketika down oleh hal-hal kecil yang menganggu. Terlalu banyak faktor yang menyebabkan perasaan terganggu tersebut. Salah satunya perubahan dari pasanganmu. Entah perubahan sekecil apapun disaat sedang jatuh sayang rasanya begitu gamplang dan eksplisit sehingga sangat mudah dilihat dan dirasakan.

Aku... terkadang menyukai yang namanya jatuh sayang. Dimana kamu diperhatikan sedemikian rupa, dan dimengerti olehnya. Tapi disisi lain, kamu akan merasakan khawatir. Khawatir bahwa pasanganmu bisa saja berubah, kemudian pergi dan menghilang dari kehidupanmu. Entahlah..... Mungkin ini yang menjadi suatu pengingat, bahwa tidak ada yang abadi di dunia ini. Semua bisa berubah, termasuk perasaan.

Aku... bingung. Aku takut, dan aku tidak tahu. Mungkin saat ini yang menjadi pilihan yang paling tepat adalah berusaha untuk menjalaninya dengan biasa saja...dengan santai.

Ketika memang pada waktunya jenuh dan dia berubah, pergi dan menghilang, mungkin itu memang sudah waktunya. Mungkin saat ini tidak masalah. Tapi kita tidak mengetahui kedepannya akan bagaimana. Tapi kiranya, kita selalu berharap dan berdoa yang terbaik untuk kedepannya.

29 Oktober 2018
Palangka Raya, 22:49

Sabtu, 27 Oktober 2018

Sayang

I never thought that i'll be like that.

Tidak pernah sekalipun aku berpikir bahwa aku akan jatuh ke dalam rasa sayang (lagi). Terakhir kalinya adalah di saat awal tahun. Dan ketika telah menyelesaikan Ujian Nasional tanggal 12 April kemarin, tidak pernah terpikir sekalipun bahwa aku akan masuk ke dalam lingkaran bahagianya jatuh sayang. Selesai ujian aku merasa galau lagi tentang dia yang dulu. Namun, sikapnya yang dingin terhadapku membuat aku membuka hati lagi, membuatku mengenal dia yang baru. Tidak pernah sekalipun berpikir tentang adanya pelampiasan dan sebagainya, tapi Tuhan begitu baiknya, memberikan orang yang sangat sabar dalam hidupku.

Awalnya mungkin serasa aneh, canggung dan lain-lain. Tapi lama kelamaan.. akhirnya perasaan aneh itu menjadi semakin aneh.. Aku tak begitu paham bagaimana dia bisa sesabar itu, tapi memanglah seperti itu sikapnya.

Dia, dengan caranya sendiri membuat aku jatuh dalam kenyamanan. Dia yang selalu jujur dan blak-blakan dalam mengungkapkan sesuatu membuat aku merasa dipentingkan dalam kehidupannya. Dia dengan segala candaannya yang receh membuat aku selalu tersenyum sendiri. Dia dengan ke-realistis-annya membuatku selalu ingin marah tapi tidak bisa, karena itulah faktanya. Kesabarannya membuat ku sadar, bahwa aku terlalu egois dan membuatku berpikir, aku harus belajar darinya. Ketekunannya dan kerajinannya terhadap sesuatu membuatku berkaca lagi, bahwa aku belum lah menjadi pribadi yang rajin dan tekun. Aku selalu belajar darinya. Dan aku berterimakasih. Aku berterimakasih kepada Tuhan, karena-Nya lah aku bertemu dengannya dan mengenal-Nya. Ketika mungkin nanti kami akan sibuk dengan dunianya masing-masing, setidaknya aku sudah mempersiapkan diri untuk itu, dan tau diri untuk itu.

Karena aku paham, setiap orang tidak dipertemukan untuk bersatu. Tetapi untuk saling belajar dan berbagi.

Sukar untuk menjelaskan kebaikannya dengan kata-kata, karena kebaikannya tersimpan di dalam hati --- yang akan selalu ku kenang walaupun nanti pada saatnya tiba kita akan terpisah.

Kita memang belum pernah bertemu secara tatap muka, tapi aku percaya, jika kita memang diizinkan untuk bertemu, pasti ada jalan untuk bertemu. Semua itu menjadi urusan Tuhan, semuanya kuserahkan ke dalam tangan Tuhan. Tapi di dalam lubuk hatiku, selalu ada secercah harapan untuk bertemu dengannya. Entahlah.. hanya harapan terpendam, hanya berharap..

Oh sayang. Terimakasih telah ada untuk ku selama ini. Walau aku tidak tahu apakah kamu benar-benar tulus atau tidak dalam menjalankan ini, tapi terimakasih ❤️ dan... maaf kalau aku tidak sesempurna perempuan lainnya.

Aku akan selalu belajar yang terbaik darimu, karena itu jangan lah bosan kepadaku ❤️ Terimakasih atas satu jam lebihnya tadi di telepon. Menemani malam minggu ku kali ini. Aku hanya bisa mendoakanmu dari jauh, semoga engkau selalu dilindungi dan selalu diberkati dalam apapun yang kamu kerjakan ❤️ Doaku selalu besertamu selalu, tanpa perlu aku sebutkan di hadapanmu.

Tidurlah nyenyak sayang. Semoga kita bisa bertemu di alam mimpi. Setidaknya, alam bawah sadar pun mendukung kita untuk bertemu. Selamat tidur dan selamat beristirahat. Terimakasih untuk hari ini ❤️.

Sabtu, 20 Oktober 2018

Thankyou

Sudah dua hari belakangan ini aku sungguh berniat untuk menulis. Karena perasaanku beberapa hari ini dipenuhi dengan sesuatu yang baru. Sesuatu yang indah untuk dikenang. Dan mungkin suatu saat, hal ini akan menjadi sesuatu yang menyakitkan pula. Tapi sebelum itu terjadi, setidaknya aku merekam dan mengukir segala sesuatunya dalam bentuk tulisan sebagai catatan kenangan.

Aku tidak pernah lupa untuk selalu berterimakasih atas kesabaran dan kebaikan yang selalu dia beri untukku. Walau caranya untuk memberikan hal itu dengan ciri khasnya yang 'cuek', tapi aku memahaminya. Setidaknya, dari awal bertemu dia memang seperti itu. Dia masih dengan kesederhanaannya, masih dengan kesabarannya dalam menghadapi keanehanku, keluh-kesahku yang selalu kuceritakan untuknya. Dia selalu mendengarkan dan memberikan saran-saran yang mungkin sebenarnya tidak mempan bagiku, atau bahkan saran yang sama sekali tidak memengaruhi --- hingga saran yang terkadang yang realistis untuk dilakukan. Terimakasih ❤️

Aku.. tidak tahu alasan apa yang membuatmu begitu sabar dalam menghadapi keanehanku. Tapi yang perlu kau tahu, aku sangat berterimakasih atas hal itu. Kamu, berbeda dari yang lain. Dari awal kamu sudah berbeda. Cuek, jujur, dan realistis. Ciri khasmu adalah mensarkas aku. Hobimu adalah menggodaku yang selalu bangun lebih siang darimu. Tapi semua itu fakta. Aku tidak bisa mengelak apapun, karena semuanya benar adanya.

Atas segala kejujuranmu, aku pun berterimakasih. Walaupun aku tidak mengetahui seberapa banyak kejujuranmu dibanding dusta yang kau berikan kepadaku. Tapi biarlah itu menjadi urusanmu dengan Tuhan. Tugasku hanya percaya dan mencoba percaya.

Terserah kamu mau berpikir dan memandangku seperti apa. Aku hanya menampilkan diriku apa adanya. Ku harap kamu masih betah untuk bercakap-ria dan mendengarkan segala keluh kesahku yang sebenarnya tidak penting untukmu. Thankyou ❤️

Setiap hari, aku selalu berharap agar kebahagiaan ini tidaklah cepat untuk berlalu. Tetapi selalu ada setiap hari, mewarnai kehidupanku. Semua itu, ku serahkan ke tangan Tuhan yang membentuk hidupku sampai saat ini. Aku tahu, bahwa semua ini menjadi suatu langkah untuk membuatku menjadi pribadi yang lebih dewasa.

Sekali lagi, terimakasih ❤️
Jangan pernah bosan terhadapku, ya.

20 Oktober 2018
Palangka Raya, 23:01 WIB

Jumat, 19 Oktober 2018

Shy

Hari ini adalah, H-3 musim UTS. Beberapa hari yang lalu, aku meminta ke dia untuk telepon sebelum UTS dimulai. Dan kemarin hal ini tercapai. Kemarin aku dengannya bertelepon lagi. Dan hari ini pun, aku bertelepon lagi. Suatu kebahagiaan jika bisa mendengar suaranya, hehe.

Tadi, dia nanya, kemarin tidurnya jam berapa? Dan ku jawab ya jam 9-an. Terus dia protes, "lah kok jam 9? Emang kemarin terakhir ngechat jam berapa?" lalu kujawab, "jam 8".  Dia bilang lagi, "Lah kok? terus 1 jam kamu ngapain aja?". Dengan polos dan jujurnya aku jawab, "nulis hehe". Lah dia nanya lagi dong, "nulis apa?". Dan dia maksa buat ngejawab. Terus ku tanya, inget blog ku gak? Terus dia jawab "Inget." ya ku tanyain balik, "apa emang kalo inget?" terus dia nyari, entah dimana. Akhirnya, dia membuat perjanjian. Kalau dia tau, aku harus ngasih tau apa yang ku tulis kemarin malam. Nggak lama aku menyetujui hal itu.

👦: bener yaa, awas aja boong.

Dan kemudian, ku suruh lah untuk membuka blog ku itu, wkwk. dan dibacalah tulisanku buat dirinya. Malu banget ga sih, dengan bahasa puitis ku aku nulis buatnya. Padahal kan niatnya cuman buat kenangan di aku aja, secara kan blog ku jarang di lihat orang lain. Jadi ya nyante aja, aku posting di blog. taunya dibaca dianya langsung dong :(

Untung 'belum' semua yang tertuang di tulisan itu. Jadi ya, relakan aja wkwk. Lain kali ya kita diem-diem aja ya 🤫.

Okaiii, mungkin cukup dulu ceritanya. Hari ini bahagia banget bisa telponan walaupun gak gitu lama. Tapi dengerin suaranya bikin hmmmz :)) Makasih loh ya ❤️

19 Oktober 2018
Palangka Raya, 17:38

Kamis, 18 Oktober 2018

Him

I never thought that i'll post about him personally. But i'm here, to describe him, and try to describe my feeling.

Really long time no see u guys. Lama banget nggak nulis cantik lagi yah. Pernah beberapa minggu yang lalu, disaat aku sedang dilanda kegalauan, aku membuat suatu tulisan, tapi seperti kebiasaanku, tulisan itu tidaklah selesai. Tapi, kali ini i'll try with my best, semoga tulisan kali ini selesai dan dapat di posting ke blog, sebagai catatan kenanganku. 

Ini adalah kali kedua aku menuliskan tentangnya. Bedanya, kali ini lebih personal atau lebih fokus ke dirinya. Aku bertemu dengannya pada tanggal 12 April 2018. Di saat setelah selesai UN. Aku ingat betul, bahwa ketika selesai UN, aku langsung login ayodance, dan malam itu lah aku mengenalnya.

Dia. Seseorang yang ku kenal pertama kali, setelah sekian lama tidak bermain ayodance. Aku tidak pernah akan menyangka bahwa dia begitu sabarnya, begitu baiknya, begitu setianya bercakap ria denganku. Ketika di postingan ini, aku menduga-duga bagaimana beberapa bulan kedepannya setelah kenal. Ternyata, dia selalu sabar. Begitu salutnya aku terhadapnya yang sangat sabar dalam menghadapi bebalnya dan kerasnya aku. Seberapapun aku mengeluh, aku marah, aku jengkel, dia masih sabar.

Sekarang adalah tanggal 18 Oktober 2018, artinya hampir 8 bulan aku mengenalnya. Sungguh capaian yang begitu keren dan dahsyat. Bagaimana tidak? Selama aku bermain audi, dan selama aku memilih untuk memberikan kontak media sosialku, tidak ada orang yang sepertinya. Paling lama 1 bulan! Selanjutnya? Haha. Hilang entah berantah, atau aku yang sudah 'malas'. 

Dulu, aku pernah juga merasa 'malas' dengannya. Tapi karena kegigihannya, sekarang aku menjadi terpana olehnya. Dengan kesederhanannya, dengan selera humornya yang seadanya, dengan pembahasan yang seadanya, dengan cara chat dia yang cuek; yang bikin jengkel membuat aku pada awalnya penasaran. Hingga sekarang pun, masih sama.

Tiada hari tanpa berkomunikasi. Pasti dan selalu ada komunikasi di antara kami. Sesekali bertelepon, mendengarkan suara indahnya. Alunan tawa yang membuat bahagia ketika mendengarnya.

Masih berharap, bahwa hal-hal kecil seperti ini tidak akan pernah padam, selalu ada menghiasi hubungan kita. Karena hal-hal kecil inilah yang membuat aku bahagia untuk memulai dan mengakhiri hari.

.
.

Ketika diulas balik kisah pertemuan kami, pada dasarnya sangat biasa --- sangat klise. Tidak menarik, tidak ada yang spesial.

Pada awalnya hanya meminta untuk masuk club, dan permintaan itu ku tolak. Berapa hari dia masih meminta hal itu, hingga he found for his club. Entah, setelah meminta untuk masuk club, dia bertanya tentang media sosial ku. Bodohnya adalah.... aku memberikan kontakku!! Sampai sekarang aku benar-benar bingung alasan kenapa aku memberi kontakku ke dirinya. Ah awalnya aku berpikir bahwa akan sebentar saja. Paling tidak satu bulan.. tapi lama-kelamaan menjadi dua bulan, tiga bulan, sampai depalan bulan.

Aku pun masih belum tahu, apakah akan ada bulan-bulan yang berikutnya, ataukah hanya sampai pada bulan kedelapan? Karena... beberapa minggu ini, aku merasa komunikasi kami serasa hampa, kosong, dan hambar. Mungkin hanya perasaan ku saja.... Dan masih menjadi teka-teki akan hari esok.

Yang ku lakukan hanyalah berdoa untuk yang terbaik untuk kami.

Mungkin sedikit banget yang aku tuangkan ke dalam tulisan. Mataku sudah lumayan mengantuk dan saatnya untuk tidur. Terima kasih telah hadir di hidupku ❤️ Terimakasih juga telah membaca dari awal hingga akhir. Sampai ketemu di next post! :)

Good night!

18 Oktober 2018
Palangka Raya, 21:30 PM