Senin, 15 Juni 2015

Fanfiction

Hello!~~~
Lama nggak buka blog, pas di buka, kaget udah segitu aja visitornya. Padahal, isinya itu-itu aja hahahaa.
Well, saya senang blognya bisa rame begitu xD
Oh iya, ngelihat judul headlinenya 'Fanfiction', saya mau mempromosikan diri dulu. Saya (dari dulu sih tapi gak kelar-kelar :v) mulai mendalami bidang nulis-menulis fanfic. Hahahaa, cuman iseng aja. Meramaikan fandom saya~
Kalau berminat dengan cerita-cerita saya, bisa buka di wordpress saya yang khusus fcerita-cerita buatan saya, disini.  Hehehe~ Tidak banyak juga sih yang selesai. Masih banyak yang menggantung :(

Yaudahlah ya, itu aja wwkwkw.
Thx.

Senin, 08 Juni 2015

Naskah Drama Senibudaya [MALIN KUNDANG] [9 PEMAIN]

[ADEGAN 1 – Rumah Ibu Malin]
Narator : Di suatu desa hiduplah anak laki-laki bersama dengan ibunya. Hidupnya sengsara dan miskin. Anak itu bernama Malin. Malin sangat disayang ibunya karna sejak kecil, Malin sudah di tinggal mati oleh ayahnya. Ketika Malin sudah tumbuh dewasa, ia mulai berpikir untuk merubah kehidupan ekonomi keluarganya.
Ibu : Malin, datang ke sini nak. Bantu ibu membawa kayu bakar ini.
Malin : Ya ibu, tunggu sebentar (Malin membantu ibunya). Ibu, berapa lama kita akan bertahan dengan kondisi seperti ini? Aku ingin merubah kehidupan ekonomi kita ini, Bu.
Ibu : Entahlah, ibu tidak tau Malin, kita harus bersabar dan jangan berhenti berdoa kepada Tuhan.
Malin : Ibu, aku punya ide. Biarkan aku pergi untuk mengubah nasib keluarga kita.
Ibu : Hah?! (terkejut). Pergi kemana Nak?
Malin : Tadi, ketika aku sedang dipasar, ada seorang saudagar kaya yang menawariku pekerjaan. Dia berkata bahwa dia sudah memperhatikanku sejak lama dan hatinya tergerak melihat diriku yang rajin bekerja. Ia pun mengajakku untuk menjadi salah satu pekerjanya dan ikut bersamanya ke pulau seberang.
Ibu : Apakah kau menerima tawaran itu Nak?
Malin : Iya bu, aku langsung menyetujuinya.
Ibu : Ibu pikir itu bukan ide yang baik anakku. Jika kamu pergi, siapa yang akan menjagaku disini?
Malin : Sebenarnya, Malin juga tidak tega meninggalkan ibu sendiri. Tapi, Malin tidak tahan dengan kondisi seperti ini. Malin berjanji akan kembali dan menjadi orang yang sukses. Ibu tenang saja, aku akan berbicara dengan Putri, supaya menengok Ibu setiap hari hingga aku kembali ke rumah.
Narator : Ibu Malin tidak bisa melarang apa yang di inginkan Malin karena Malin sudah bertekad. Akhirnya, sang ibu setuju dengan ide Malin.
Ibu : Baiklah, jika itu memang keinginanmu. Tapi, kamu harus pegang janjimu untuk kembali ke sini. (Malin mengangguk)
***

Makalah "Korea Selatan"






Bab 1
1.1. Pendahuluan
Korea Selatan adalah sebuah negara di Asia Timur yang meliputi bagian selatan Semenanjung Korea. Di sebelah utara, Republik Korea berbataskan Korea Utara, di mana keduanya bersatu sebagai sebuah negara hingga tahun 1948. Laut Kuning di sebelah barat, Jepang berada di seberang Laut Jepang yang sering disebut ‘Laut Timur’ oleh orang-orang Korea dan Selat Korea berada di bagian tenggara. Ibu Kota Korea Selatan adalah Seoul.
Negara Korea ini dikenal dengan nama Hanguk (한국; 韓國) oleh penduduk Korea Selatan dan disebut Namchosŏn (남조선; 南朝鮮;) ‘Chosŏn Selatan’ di Korea Utara.
Penemuan arkeologis menunjukkan bahwa Semenanjung Korea telah didiami sejak Masa Paleolitik Awal. Sejarah Korea dimulai dari pembentukan Gojoseon pada 2333 SM. oleh Dan-gun. Setelah unifikasi (penyempurnaan) Tiga Kerajaan Korea dibawah Silla pada 668 M, Korea menjadi satu dibawah Dinasti Goryeo dan Dinasti Joseon hingga akhir Kekaisaran Han Raya pada 1910 karena dianeksasi (direbut paksa) oleh Jepang. Setelah liberalisasi dan pendudukan oleh Uni Soviet dan Amerika Serikat pada akhir Perang Dunia II, Wilayah Korea akhirnya dibagi menjadi Korea Utara dan Korea Selatan.