Sabtu, 19 Oktober 2024

Jatuh bangun Cinta dan Hubungan

 Hai, been a while tidak buka blog dan update banyak hal. Hari ini perasaan dan pikiranku sangat overwhelmed banget dengan banyak hal yang terjadi. Tanpa kita sadari, selalu akan banyak persoalan yang datang dan menempa setiap umatnya.

Ternyata, dari sekian lamanya hidup di dunia ini merasakan yang namanya benar-benar berkomitmen dengan seorang laki-laki yang Puji Tuhan sudah dikenal orangtua ku dan orangtua nya. Tetapi dua orang yang bersatu di dalam suatu komitmen ternyata tidak akan menjamin akan selalu baik-baik saja. Ada kalanya, kedua manusia yang berlawanan jenis kelamin ini akan merasakan tidak baik-baik saja terhadap apapun. Ada masanya kita tidak saling memahami, ada masanya ego kita sangat besar dan kuat untuk saling kompromi. Kadang ada masanya merasa sangat lelah dan penat dengan segala sesuatunya. Ada masanya tidak dihargai, ada masanya merasa tidak dimengerti. 

Menulis ini dengan penuh hati dan perasaan yang mendalam sungguh membuat mewek. Membuat sedih dan sendu. Banyak hal di dalam pikiran dan hati terasa sangat berat. Banyak hal di dalam pikiran yang sulit untuk diungkapkan melalui kata-kata. Atau mungkin, apakah ketika diungkapkan semua bisa jadi akan menimbulkan kesalahpahaman? Menimbulkan kebencian? Menimbulkan rasa sakit di dalam perasaan? Entahlah ya Tuhan. Semoga Tuhan selalu memberikan jalan dan selalu membimbing kedua anak-Nya ini untuk terus berjalan dan percaya kepada sang pencipta. 

Semoga Tuhan selalu memanjangkan dan melapangkan hati dan perasaan kedua anak-Nya yang berani untuk berkomitmen dalam menjalani hubungan lelaki dan perempuan ini. Mengajarkan kasih satu sama lain untuk terus bisa saling memahami dan mengerti terhadap satu dan lainnya. Walau perjalanannya tidak mudah, tetapi semoga Tuhan selalu menguatkan kita berdua. 

Bertemu dan kenal dirimu adalah kuasa Tuhan. Membuat perasaanku semakin sedalam ini pun aku percaya bahwa ini mungkin menjadi bagian dari kehidupanku. Entah apa tujuan Tuhan untuk mempertemukan dan menumbukan perasaan ini kepada mu. Tetapi aku percaya bahwa rencana-Nya adalah yang terbaik. Kuatkan aku selalu ya Tuhan, ajarkan aku untuk selalu percaya bahwa rancangan-Mu adalah rancangan yang penuh sukacita dan kebahagiaan. 

Maaf untuk beberapa hal yang menyakiti hati. Melabuhkan perasaan dan hatiku padamu juga menjadi pilihanku. Tolong jangan buat aku menyesal dengan pilihan itu. Ajarkan aku Tuhan, untuk selalu mengasihi pasanganku, untuk selalu panjang sabar. 


Mojokerto, 19 Oktober 2024

23.24 WIB.

Rabu, 28 Juni 2023

Perjalanan Hidup

"Panjatkan harapanmu tinggi, penuh dengan usaha dan doa yang mengiringi."

Dulu, berharap bisa mendapatkan pengalaman di luar pulau Kalimantan. Besar dan tinggal di Kalimantan membuatku penuh harap. Dengan segala usaha dan pengorbanan.. akhirnya, aku bisa berada di sini. Terkadang tidak menyangka bisa di titik ini. Walaupun juga banyak rintangan-rintangan yang menerjang. Tapi itu bukan menjadi hal yang membuatmu harus menyerah, kan? Seperti dahulu, untuk mencapai di titik sekarang.. ada proses yang harus dilalui dan terlampaui. Begitu juga sekarang. Sebab rencana Tuhan adalah rancangan masa depan yang indah dan bukanlah suatu kecelakaan. Trust his timing n planπŸ’– biarkan ini menjadi pengingat atas waktu dan rencana Tuhan yg terbaik. Pengingat untuk selalu kuat dan bersyukur atas berkat yang Tuhan beri. πŸ₯°

Stasiun Bangil, 28 Juni 2023
17.48 WIB 

Rabu, 14 September 2022

Almost There.

Almost there..
Bukunya ini lumayan enak bahasa nya gak begitu berat untuk belajar statistik. Hampir menyelesaikan 1 buku ini dalam 3 hari.. Ada 1 buku lagi yang mau dibaca tentang statistik juga sebelum sidang nanti. 

Hopefully ilmu nya berguna untuk ujian nanti. Tuhan mampukan, Tuhan lancarkan πŸ˜‡. 
In the name of the God. 
May God always bless me.. 

Selasa, 13 September 2022

Tulisan Menjadi Pelampiasan Hati.

Terkadang aku merasa bersyukur, karena berkat dan kebaikan Tuhan yang tiada berkesudahan di dalam kehidupan ku. 

Salah satu berkat yang aku syukuri adalah memiliki tempat untuk aku menulis dan meluapkan perasaan, kegelisahan ataupun kekhawatiran ku di dalam blog ini. 

Terkadang, jahatnya aku adalah datang ke sini untuk menulis hanya ketika aku sedang down. Ketika aku khawatir dan takut. 

Tapi sekiranya ketika aku membacanya kembali. Menjadi perenungan untuk aku bisa berpikir dan mensyukuri bahwa aku telah melaluinya. Menjadi pengingat buat diriku bahwa ternyata aku mampu untuk melakukannya. 

Menulis adalah ungkapan paling tulus dan terdalamku ketika tidak ada tempat untuk aku meluapkan semuanya. Ketika mengungkapkannya kepada manusia, kadang kita menjadi kecewa atas respon yang diberikan. 

Tetapi ketika menulis. Semuanya meluap menyesuaikan ritme di dalam hati melalui kata-kata yang tersusun rapi. 

Doakan, semoga someday aku bisa menulis dan menerbitkan buku ku secara pribadi ya :) 

Mungkin seperti buku perenungan kehidupan pribadi seorang natasya..
Hahaha. Tapi yah, siapa tau beneran kerealisasi. Who knows.. Everything is possible with God, right? Of course, absolutely. 

With Love, 

12.24 - 13.09.2022
(( sungguh lancar ide-ide tulisan yang terangkai di hari ini! )) 

See you on another opportunity. 
Cheers. 

Penyesalan ataukah bukan?

Ini adalah tulisan keduaku di tanggal 13 September 2022.

Belakangan ini semenjak aku pergi liburan bersama keluargaku ke Bali di bulan Juli lalu membuatku banyak berpikir dan merenungkan segala sesuatunya. 

Pendaftaran PCPM BI tahun 2022 membuat aku kembali merenungkan. Apakah aku menyesali bahwa aku terlambat untuk mengerjakan revisi proposal skripsiku? Sehingga aku tidak bisa untuk mengejar wisuda Agustus 2022? 

Apakah aku menyesali untuk ikut berbagai macam kegiatan sehingga membuatku abai terhadap skripsiku? 

Atau justru, apakah kesalahanku karena tidak dapat membagi waktuku untuk lebih sayang dengan skripsiku? 

Apakah aku sudah mengecewakan orang-orang terdekatku atas keterlambatan ini? Terhadap ekspektasinya yang mungkin tinggi kepadaku. 

Hal ini membuat aku gelisah. Takut. Dan khawatir.. Bahwa aku sudah mengecewakan mereka. 

Belakangan ini banyak sekali yang bertanya, "kapan wisuda?" "Kapan lulus?" Dan beberapa pertanyaan yang ternyata ketika dihadapi itu merupakan pertanyaan yang menusuk hati dan pemikiranku. 

Iya! Sungguh aku memikirkannya. 
Sepanjang malam sebelum tidur, 
Dan sewaktu bangun tidur. 

Tapi. Hal yang membuatku lebih khawatir dan gelisah adalah, mau kemana aku setelah mendapatkan gelar sarjana ku? 

Mau ngapain?
Apakah aku bisa?
Apakah aku sanggup? 

Menjadi berkali-kali frekuensinya untuk membanding-bandingkan diriku dengan orang lain. Yang mana hal ini kadang menjadi racun dalam hati dan pikiran. Seperti iri dan dengki. 

Kadang aku tidak bisa mengendalikan perasaan itu. Terlebih bisa dalam hati menyalahkan diri sendiri atas apa yang aku kerjakan dahulu. 

Penyesalan ataukah bukan? 
Entahlah.. 

Aku menikmati nya. 
Tapi aku tidak tahu. Apakah yang aku kerjakan dahulu dapat memberikan kebermanfaatannya bagi karirku nanti? 

Menjadi sebuah pertanyaan yang besar dan berulang kali dipertanyakan. 
Dan aku hanya berdoa yang terbaik untuk masa depanku. 

At the end, 
Aku lebih menutup diriku dari sosialku. Demi kesehatan mental dan jiwaku untuk tidak membanding-bandingkan dan menyesali beberapa hal. 
Berinteraksi dengan orang lain menjadi berat, apalagi jika ditanya perihal tugas akhir. 

Teruntuk orang tua dan keluargaku. Atau dosen-dosen yang berekspektasi lebih terhadapku. Mohon maaf karena aku tidak bisa memenuhi ekspektasi kalian. 

Terkadang untuk menjadi orang yang ditaruhkan sesuatu yang besar itu adalah perihal yang berat. 

Teruntuk diriku sendiri. 
Terimakasih telah berjuang sampai di sini. 
Semoga selalu dikuatkan. 
Semoga selalu dimampukan. 
Semoga selalu diberi jalan. 
Semoga selalu memberi manfaat. 

Perjalanan kehidupan yang masih panjang. Semoga masih ada kesempatan-kesempatan lain yang bisa kita capai dan coba untuk selalu memperbaiki kehidupan diri ini. 

Tuhan selalu menyertai. 

With Love, 

12.13 PM - 13.09.2022 
Ditulis di depan IDM Palangkaraya. 

Menyelesaikannya.

Haaai! Apa kabar? I hope you're doing well. So glad to be here again to post another story. 

It's been a while. 
Pada akhirnya gue merasakan bahwa ini lah saatnya untuk melepaskan. Beberapa hal yang berat untuk dilalui dan harus dilalui sebagaimana mestinya. 

Kadangkala gue berpikir apakah ini jalan terbaik? Yaitu mengalah dengan keadaan. Entahlah. Tak ada yang tahu masa depan. 

Tapi beberapa kali untuk berpikir dan merenungkan. Sudah sepatutnya dan sewajarnya bahwa mungkin aku menjadi jembatan diantara mereka. Dan tugas gue sudah selesai. 

Meneguhkan hati dengan beberapa kekhawatiran dan kegelisahan hati serta pemikiran. Tapi, gue merasa bahwa ini lah jalan terbaik yang bisa gue berikan. Melihatnya bahagia. Gue hanya menjadi cahaya kecil yang secara konsisten untuk bersahaja di tengah kegelapan. Untuk menerangi jalan ku sendiri dan menemukan secercah cahaya lain agar cahaya bisa lebih terang-menderang. 

Wow.
Ternyata, tugasku sudah selesai. 
Terimakasih, maaf, dan cukup. 
Dicukupkan dengan segala sesuatu nya yang hanya sampai di sini. 
Aku berdoa untuk kebaikannya. 
Aku meminta yang terbaik juga untuk ku. 
Kiranya semua berbuahkan dengan kebaikan. 
Terimakasih telah singgah untuk membuka ruang perasaan yang baru. 
Kiranya waktu dan rencana Tuhan yang terbaiklah yang akan mempertemukan kita kembali dengan versiku yang lebih bercahaya dan bersahaja. 

With Love, 

11.53 - 13.09.2022
Di sebrang idm dengan segelas kopi susu dingin. 

Kamis, 19 Mei 2022

Terbuai

 Halo, Bestie! Apa kabar semuanya? Been a while sebenarnya, aku enggak update blog lagi. Lupa-lupa ingat terakhir kali entah kapan.. Hanya saja, kali ini hatiku tergerak sekali untuk update lagi. Entah, banyak sekali perasaan-perasaan yang tiba-tiba muncul sekejap. Heran, ya? Sama, akupun juga demikian.

Memang benar bahwa tidak tau kapan, bagaimana, dan kepada siapa akan kembali menjatuhkan suatu jatuh sayang? Hell. This is make me crazy! Demi Tuhan. Kenapa harus dia orangnya? Kenapa harus merasakan hal ini kembali?

Kembali merasakan jatuh sayang seperti bahagia, tapi meresahkan. Sangat-sangat meresahkan! Tapi disatu sisi lain, aku merasa bahwa Tuhan menyadarkan aku ternyata aku masih punya perasaan terhadap lelaki. Aku masih punya rasa sayang yang ternyata bisa aku jatuhkan kembali. Setelah kurang lebih 6 bulan berkutat dan mencoba memaafkan segala yang ada di masa lalu.

Tapi masalahnya...

Orang yang tiba-tiba selalu terbersit di pikiran aku itu terlalu sulit untuk digapai. Iya! Terlalu sempurna bagi aku yang tidak ada apa-apa nya ini. Yang masih belum menjadi apa-apa. Yang masih belum punya apa-apa. Aku gak paham lagi, kenapa hal ini bisa terjadi. KENAPAAA?! KOK BISA?!

Aku gak tau apakah perasaan ini akan melekat seberapa lama. Seberapa jauh. Seberapa dekat. Seberapa dalam? Tapi satu hal yang aku ketahui dan pelajari dari masa lalu adalah.. untuk jangan terlalu terburu-buru dalam mengambil suatu keputusan.

Ujung bibir ini selalu terangkat ketika melihat namanya, ketika menceritakan kisahnya, dan ketika kembali berbicara bersamanya. For the God’s sake. KOK BISA? Gak tau juga. Entah mulai kapan aku merasakan hal seperti ini ke beliau. Dan aku pun tidak mengetahui apapun terkait beliau, latar belakang, dan lain-lainnya. Aku juga gak merasa bahwa aku punya andil di dalamnya, karena posisi kita terlalu jauh dan berbeda.

Bukankah terlalu menyakitkan jika mengetahui fakta seperti yang pernah terjadi di masa lalu? Maka dari itu aku tidak mau lagi terlalu berekspetasi terlalu tinggi terhadap manusia. Karena kita tidak pernah tahu kapan manusia bisa mengecewakan. Ngeri-ngeri sedap sebenarnya ketika berbicara tentang lawan jenis. Salah-salah bisa jadi dikira pelakor. Padahal niatan bukan seperti itu.

Makanya, ketika bersama yang ini. Aku berpikir apakah aku demikian? Aku berpikir apakah aku terlalu berlebihan? Aku berpikir, apakah aku terlalu serius? Aku berpikir, apakah aku terlalu membuat ini seperti menjadi lolucon yang – sebenarnya tidak lucu?

Entahlah. Sekali lagi aku tidak tahu. Ketika waktunya tiba dan segala kebenaran terungkap. Semoga diri ini tidak pernah merasakan kepahitan terlalu dalam. Semoga diri ini tidak menjadi penganggu di dalam suatu hubungan orang lain. Semoga.. semoga.. semoga.. hal baik yang terjadi.

Diluar itu, aku hanya mencoba untuk menikmati setiap momentum kehidupan yang ada. Bersyukur bertemu dia? Ya jelas. Bahagia ketemu dia? Iya. Tapi sekedarnya.. kita terkadang hanya bisa menatap kagum dari kejauhan, berada di belakangnya untuk mendukungnya.

Tapi setidak-tidaknya, tolong jangan buat aku terbuai dengan segala kemanisanmu yang hanya untuk menenangkan jiwa dan perasaan. Karena aku sudah sering untuk mendengar hal tersebut hanya sekedar untuk bahan bercanda. Kehidupan itu sudah penuh candaan. Maafkan aku yang terlalu kepedean dan naif dengan segala hal yang telah terjadi.

Tapi terkadang sikapmu yang tidak terbaca membuat diriku berpikir bahwa, semua berbeda. Atau aku yang membuatnya menjadi berbeda? Entah bingung. Pertemuan kita yang kadang diluar dari pemikiran dan kadangkala membuat aku berpikir. Apa maksud semesta mempertemukan kita? Membuat kita hampir sedekat ini? Ketika perpisahan itu tiba, apa kabar perasaanku? Aku benci perpisahan. Mau sesiap apapun dengan perpisahan, akan tetap semenyedihkan dan semenyakitkan itu.

Semoga Tuhan selalu membuka jalan untuk segalanya.

Sebab aku percaya dan yakin sekali bahwa rencana Tuhan lebih baik dan indah dari apapun yang ada di dunia ini. Aku hanya menyerahkan segala sesuatunya kepada sang pencipta. Tuhan tahu mana yang terbaik, di waktu dan tempat yang tepat. Bersama orang yang tepat. Hati ini hanya kembali berserah, dan percaya semua akan baik-baik saja. Semua akan indah pada waktunya.

*walaupun selalu diberikan suatu kekhawatiran untuk selalu mengingat Tuhan, dan tidak mengandalkan kekuatan sendiri.

Hatiku sayang.  Semoga kamu selalu tabah dan sabar dengan segala lika-liku perasaan dan kehidupan yang ada. Dear kamu yang sekarang aku pikirin, semoga jalan yang terbaik yang terjadi.. Aku bingung ketika mau mendoakanmu seperti apa. Tapi aku selalu meminta yang terbaik terjadi atasmu. Jika emang kamu jodohku, akan ada jalan terbaik yang Tuhan bukakan untuk kita. Aduh, kita. ARGHHHH! Natasya kalo udah kayak begini, jadi begonya kumat!!!!!!

Dari aku yang beberapa kali bertemu kamu di jalan tanpa di sengaja. Entah aku bingung kembali apa maksud semesta atas hal tersebut? :) ENTAHLAH! Aku hanya mencoba untuk menikmati segala perasaan yang ada. Karena, apapun itu adalah pembelajaran hidup.

Ditulis dengan hati yang bingung,

 

Palangka Raya, 19 Mei 2022

Bertempatkan di wifi.id depan pom bensin---

 

 

 

 

 

 


Minggu, 26 September 2021

Menjaga Kewarasan

Semakin dewasa, semakin harus menjaga kewarasan jiwa.
Betul. Rasanya, diriku semakin terasa asing dengan segalanya.
Punya teman, tapi gak kayak punya teman.
Punya orang-orang yang dekat, tapi serasa kurang memahami dan mengerti.
Seperti hampa, kosong, dan tak bernyawa.

Menjadi dewasa sedikit menyebalkan.
Merasa menjadi sok hebat dan baik-baik saja untuk masalah yang menurut aku sudah benar-benar di luar dari batasan.
Jika menjadi jahat adalah jalan yang paling baik. 
Apakah bisa begitu?
Emang ketika di tempa Tuhan, pilihan yang diberikan sangatlah sulit. 

Memukul atau mengasihinya?
Membalas dengan senyuman atau dengan makian?

Aku percaya bahwa semua ada alasannya.
Everything happen for a reason. 
Even now, i still don't know why.
Tapi aku percaya bahwa waktu Tuhan yang terbaik.
Aku percaya bahwa Tuhan tidak pernah memberikan masalah di luar dari kapasitas kita. 

Tuhan, ajarkan aku untuk selalu kuat. 
Fisik, mental dan batin.. mari kita bekerjasama dalam menyelaraskan jiwa agar selalu kuat dan seirama dalam hidup. 
Aku berbahagia dengan segala sesuatunya.
Tapi tidak, ketika ditusuk seperti ini. 
Seperti ada belati tajam yang menusuk, oleh orang kepercayaan sendiri.

I hope. Everything will be fine.
Must fine. 
Semua ada solusinya, semua ada jalan keluarnya yang terbaik.

Selasa, 21 September 2021

Menjadi Pengingat

 Halo, fellas. Been a while aku gak cerita-cerita lagi di blog ini. Terakhir kali, aku bercerita disaat lagi bener-bener drop dan sakit. Aku harus berterimakasih sama blog ini, sih. Soalnya, disaat butuh tempat untuk bercerita, butuh tempat untuk berkeluh kesah. Menulis di blog ini menjadi tempat yang paling pas. Iya. Selain bisa untuk dikenang kembali, dibaca lagi, pada akhirnya menjadi tempat paling nyaman untuk bercerita dan berekspresi. 

By the way, ini udah bulan September di tahun 2021. Hebat ya, aku sudah sejauh ini dalam melangkah dan berproses. Proses yang dilalui selama ini bener-bener jauh di luar dugaan aku. Tuhan emang selalu baik banget di kehidupan aku untuk selalu memampukan aku menghadapi dan melaluinya. Perkara banyak kegiatan di tahun ini, kemudian sempat jatuh sakit, sempat galau habis-habisan karena merasa menjadi perempuan yang bodoh, merasakan jatuh hati (lagi), merasakan banyak tanggungjawab, merasakan banyak hal yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.

Aku percaya, bahwa apapun yang aku hadapi sekarang menjadi ujian kehidupan untuk membentuk pribadi aku lebih dewasa dalam bertindak dan berpikir. Menjadi ujian kehidupan untuk aku selalu berproses menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Ternyata, memang berat ya menjadi seorang yang dewasa. 

Entah kenapa dulu bisa-bisanya aku meminta untuk cepat menjadi dewasa. Padahal, menjadi dewasa adalah suatu proses yang sangat sulit dan sangat menyebalkan. Emang paling benar adalah menikmati setiap prosesnya. Aku berterimakasih pada diriku yang masih sanggup melaluinya. Ditekan mental, fisik dan pikiran oleh berbagai hal. Tapi ternyata, Tuhan masih sanggupkan semuanya. 

Ketika aku membaca postingan ini lagi, biarkan postingan ini menjadi pengingat untuk diriku. Bahwa aku pernah mengalami proses sedemikian rupa. Bahwa aku pernah sekuat ini. Bahwa aku dulu telah melalui berbagai proses, angin dan badai yang menerpa. Bukan untuk kesombonganku. Tapi untuk membentukku menjadi pribadi yang lebih baik. Aku memang bukan manusia yang sempurna. Aku juga bukan manusia yang bisa menyenangkan semua orang. Bukan manusia yang lahir untuk kebahagiaan oranglain. Tapi, setidaknya, biarkan aku menjadi manusia yang bisa -setidaknya- membahagiakan diri sendiri.

Ajarkan aku untuk selalu menurukan keegoisanku sebagai manusia. 

Ajarkan aku untuk selalu menjadi manusia yang setidaknya bermanfaat untuk oranglain. 

Ajarkan aku untuk selalu bijaksana dalam bertindak dan berbicara.

Ajarkan aku untuk selalu berhati lapang untuk dapat mengasihi dan mengampuni. 

Ajarkan aku untuk selalu berpikir bahwa janganlah membalas segala kejahatan yang orang lakukan untukku. 

Ajarkan aku untuk selalu melihat kebaikan oranglain, janganlah menutup mata karena sedikit keburukan yang telah dilakukan.

Ajarkan aku untuk selalu menjadi pribadi yang tidak harus meminta balik atas bantuan yang telah diberikan. 

Ajarkan aku untuk selalu tulus dalam melaksanakan segala hal.

Jauhkan aku dari iri dan dengki.

Jauhkan aku dari segala hal yang mungkin dapat merusak.

Semuanya benar-benar aku menyerahkan ke dalam tangan penyertaan dari sang pencipta. 

Aku yakin, dan harus yakin. Bahwa semua akan berlalu.

Bahwa semua akan terlalui. 

Akan ada pelangi setelah hujan.

Akan ada kebahagiaan setelah kesedihan.

Akan ada rasa tenang dan damai setelah pertengkaran.

Aku percaya, bahwa semuanya Tuhan akan lancarkan. Tuhan yang akan menurunkan ego setiap dari manusia.

Hanya berserah kepada sang pencipta. 


Kehidupan tidak berhenti pada satu poros. Menikmati segala proses yang ada. Menikmati segala napas kehidupan yang Tuhan berikan dalam kehidupanku. Everything is gonna be alright at the end. Dan semuanya, akan indah pada waktunya. 

God is good everytime and everywhere.


With love,

Nat


Palangka Raya, 21 September 2021

11:07 PM.

Minggu, 30 Mei 2021

30.05.2021 - Drop

Apalah arti semuanya, ketika kesehatanmu menjadi lemah akan rasa sakit?

Apakah selama ini aku terlalu memaksakan fisikku? I don't think so

I'm happy to do it.
I'm enjoying every single moment that I do. 
Until now. 
And I feel blessed to know I already did it.

Ini adalah hari ke-6 aku drop. Dimulai dari hari Selasa, 25 Mei 2021 kemarin. Aku mulai merasakan apa itu yang namanya pusing banget. Sakit kepala menusuk kepalaku yang sudah memikirkan banyak hal. 

Badan serasa panas dingin. 
Entah aku tidak tau apa penyebabnya. Karena sebelumnya, aku menerobos hujan begitu saja karena takut bank tutup. Karena ada kewajiban yang perlu aku lakukan. 

Atau, apakah aku terlalu sering keluar malam dan merasakan dingin serta menusuknya angin malam? 
Bisa jadi. Bisa saja menjadi faktor penyebabnya. 

Atau, karena aku terlalu sering minum minuman yang bergula tinggi. Minum kafein yang sebenarnya aku tidak butuh? Dan membuat aku kurang minum air mineral? Bisa jadi juga itu faktor penyebabnya. 

Dampak dari kafein yang aku minum membuat tidurku tidak teratur. Tidur di subuh hari bukan lah hal yang sehat. Tapi itu terus berkelanjutan selama beberapa minggu. 

Oh, wow. Bisa saja karena perihal ini. Atau perihal itu. Tidak ada yang pernah tahu dengan benar. 

Tapi yang pasti, bad behavior yang aku lakukan ternyata membawaku pada sesuatu hal yang buruk. Aku akhirnya tumbang juga. 

Aku akhirnya jatuh sakit, dan merasakan sedikit penyesalan karena tidak menjaga kesehatan dengan baik. 

Tapi, Tuhan itu baik. Dengan begini, aku disadarkan lebih cepat betapa buruknya apa yang aku lakukan agar tidak dilakukan secara berkesinambungan. 

Menjadi pembatas bahwa, you need to stop it.

Tuhan itu baik, dengan aku begini aku lebih harus menikmati dan mensyukuri apa yang aku punya ketika tubuhku sehat dan bugar. 

Karena, terkadang kita melupakan untuk bersyukur pada kesehatan yang telah diberikan. Tanpa tahu, padahal kesehatan adalah yang utama.

Ketika diberi kesehatan baru kita menyadari pentingnya arti kesehatan.

Hari demi hari aku melaluinya, aku bersyukur masih diberi umur yang panjang dengan Tuhan. 
Padahal aku merasakan penderitaan yang sangat atas apa yang aku rasakan. 

Rasa sakit tersebut serasa menggerogoti.
Tidak ingin sekali aku merepotkan orang lain, termasuk orang tua dan keluargaku.

Ada rasa ketakutan dan kekhawatiran terhadap itu. Aku takut atas keegoisanku, aku justru membuat ini semakin kacau. 

Makanya, dengan pemikiran yang pendek aku berpikiran negatif. Tapi ketika aku bisa bernafas keesokannya, aku berterimakasih bahwa itu hanyalah pemikiran negatif dan kekhawatiran manusia. 

Terimakasih Tuhan. 
Dan jika aku memang ditakdirkan seperti itu, maka biarlah kehendak Tuhan terjadi.
Karena, aku percaya bahwa rencana Tuhan yang terbaik. 
Setidaknya selama hampir 21 tahun di dunia ini, aku menikmati segala warna-warninya. 

Dan aku bahagia atas segala apa yang telah aku kerjakan.
Biarpun masih belum sempurna. 
Biarpun masih banyak keburukanku. 
Biarpun masih banyak dosa-dosaku. 

Di hari keenam hari ini, 
Aku sempat kehilangan indera penciuman ku. Ternyata begini ya ketika kehilangan indra penciuman. Ketika kehilangan baru kita merasakan pentingnya hal tersebut ketika ada. 

Ternyata begini ya tidak bisa merasakan rasa dengan peka. 

Ada suatu kekhawatiran aku tidak bisa ikut dalam kebaktian 40 hari Kakek ku karena sakit. Karena aku tidak boleh egois harus ikut padahal bisa saja membahayakan yang lain. 

Semoga Tuhan selalu menyertaiku. Aku percaya bahwa He did. 

God is good all the time.
And all the time God is good.

Blessed me.
Thankful me.
Grateful me.

Everything will be alright at the right time.

πŸ™

Minggu, 30 Mei 2021
22:58 PM

Senin, 17 Mei 2021

Keraguan dan Khawatir

Belakangan ini, entah kenapa aku merasa sangat khawatir. Entah apa yang aku khawatirkan. Entah apa yang aku pikirkan. Entah apa yang aku takutkan. Semua terlihat semu. Semua terlihat menakutkan. 

Takut apa yang dikerjakan gagal.
Takut apa yang diharapkan tidak sesuai.
Takut masa depan yang tidak pasti.
Takut bahwa aku adalah orang yang egois.

Dan semuanya tiba-tiba terlihat menakutkan. 
Takut kehilangan.
Takut mengecewakan.

Tuhan. Aku tidak tau apa yang terjadi kedepannya. 
Aku tidak tau kepada siapa aku harus menceritakan keluh kesah ini. Orang lain terlihat bahagia tanpa kehadiranku. 

Orang lain terlihat menikmati kehidupannya. 
Bukan. Bukan aku tidak menikmati kehidupanku. Tapi lebih merenungkan. Apakah selama ini aku telah hidup sebagai manusia yang bermanfaat untuk sesamaku manusia, dan lingkungan ku?

Apakah aku selama ini tidak menggunakan egoku seratus persen? 

Aku hanya berdoa dan berharap, semoga fisik dan mental ku selalu sanggup melewati dan melalui kehidupan yang fana ini. 

Semoga aku dipertemukan dengan orang-orang yang baik.
Semoga aku selalu diberi kesadaran penuh untuk selalu menebar kasih yang murni dan menurunkan egoku.
Semoga aku dikelilingi orang-orang yang baik dan bersih hatinya, yang peduli terhadapku dengan tulus. 
Semoga apapun yang aku kerjakan sekarang membuahkan hasil yang baik untuk diriku, keluargaku, dan lingkunganku. 

Aku percaya bahwa Tuhan akan selalu menyertaiku sekarang, besok, dan selamanya. 

Biarkanlah segala kekhawatiran ini lenyap bergantikan dengan harapan yang baru dan penuh sukacita. 

Karena, rencana yang kamu anggap baik, belum tentu demikian di mata Tuhan. Dan sebaliknya. Rencana yang mungkin kamu anggap buruk, belum tentu buruk dimata Sang Pencipta. 

Tuhan tau yang terbaik untuk kita, karena hidup kita telah direncanakannya sebaik dan sesempurna mungkin sesuai dengan-Nya. 

Aku menuliskan dan menumpahkan segala keluh-kesahku di sini. Terimakasih ya diriku, telah sanggup melewati sampai saat ini dan detik ini. Kedepannya akan lebih menantang dan banyak hal yang harus dilewati. 
Semoga fisik dan mental ini selalu sanggup untuk melewatinya. 

May God bless us. 

Palangka Raya, 17 Mei 2021
1:17 AM.

Selasa, 16 Februari 2021

Keambiguan Ini

Segala kebingungan ini sudah kuungkapkan dan telah ku tumpahkan.
Tapi, entahlah, yang ku dapat hanyalah keambiguan tersebut. 

Kedepannya, entah bagaimana, semoga aku bisa selalu sanggup bertahan dan bersabar. Terimakasih pernah ada, dan terimakasih telah membuat momen indah bersama.

Sabtu, 16 Januari 2021

Kebersamaan

Aku pernah berpikir dan bertanya-tanya, bagaimana kalau kita diciptakan dengan sikap dan watak yang sama hanya saja paras kita yang berbeda?

Mungkin hidup ini tidak ada misterinya.

Unity in diversity, sebagai manusia yang makhluk sosial, dan sebagai anak Indonesia yang lahir dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika seharusnya, kita harus berbangga diri akan keragaman yang kita miliki.

Tapi, tanpa kita sadari, hal tersebut bisa saja menjadi kelemahan kita. Bisa menjadi sesuatu yang membuat kita terpecah belah.

Ayodance, juga mengajarkanku apa artinya sebuah kebersamaan dalam keberagaman. Walaupun tidak 100% melalui suatu club atau simpelnya bisa dibilang komunitas di dalam ayodance. Tapi kenal orang-orang yang berbeda agama, ras, suku, sikap, dan watak juga membuat aku sedikit paham mengenai arti keberagamaan.

Sebagai makhluk sosial yang rasional, kita harus saling menghargai satu sama lain. Tanpa adanya 'menghargai' tidak mungkin ada namanya 'kebersamaan'. Kita akan terpecah belah. Karena itulah, pentingnya arti 'menghargai orang lain'.

Memang pada realitanya tidak semudah dalam menulis dan berbicara. Kita dihadapkan oleh banyaknya pemikiran, sikap, watak, kepribadian dan lain-lain yang tidak sama. Tantangan untuk kita agar bisa menjaga keberagaman tersebut dalam suatu wadah. 

Dimanapun kamu berada, jika mengalami hal yang mungkin membuat kalian tidak menentu arahnya, semoga cepat menemukan jalannya. Semoga lekas memulih, semoga lekas menemukan solusi. 

Percayalah bahwa semua memiliki ujung. Mungkin ujungnya harus berakhir atau berpisah. Karena, pertemuan adalah awal dari adanya perpisahan. 

Sudah lama, sejak aku terakhir kali main ayodance. Ayodance banyak sekali mengajarkanku mengenai berbagai hal. Dari kehidupan, percintaan, perbucinan, perselingkuhan, drama, perselisihan dan apapun itu. Dunia maya terlihat lebih eksis, namun juga terlihat menyeramkan jika tidak digunakan sebaik mungkin sesuai dengan tujuannya. 

Teruntuk teman-temanku dan segala orang yang pernah mengajarkanku berbagai hal. Terimakasih. Semoga dilain waktu kita bisa bertemu secara langsung dan bisa menjalin tali silaturahmi dengan baik, ya. 

12:17 PM

Pikiran Sebelum Tidur

16/01 [#Colourof2021]

Aku mungkin tidak akan tahu kedepannya akan seperti apa dan bagaimana. Terlalu banyak kekhawatiran yang aku pikirkan. Terlalu banyak keraguan di dalam kehidupanku. Banyak hal yang mungkin terjadi secara tiba-tiba. Kita tidak pernah benar-benar mengetahui rencana Tuhan dan tujuannya pun kita tidak tahu. 

Tapi satu hal yang aku percaya. Bahwa janji-Nya selalu ya dan amin. Bahwa rencana-Nya bukan rencana malapetaka ataupun hal yang jelek dan jahat. Semua telah disusun sebagaimana adanya untuk kebahagiaan kita.

Aku khawatir, aku ragu, aku takut dan lain hal nya. Semoga kasih sayang dan damai sejahteranya selalu melimpah dan beserta kita. 

[1:30 AM]

Harapan Kecil

15/01 #Colourof2021

Malam ini, semua terasa semu. Bayanganmu tiba-tiba selalu hadir di dalam pikiranku. Bukan untuk sesuatu hal yang tidak-tidak, tapi perihal yang entah berantah aku tidak memahaminya.

Bukan untuk mengisi hari yang tiba-tiba senyap, tapi sekarang mengisi pikiranku. Ada apa sebenarnya? Mungkin ada yang salah, mungkin ada yang telah terbiasa. Benar, semua perihal dari kebiasaan dan menjadi kebutuhan.

Aku berharap, semoga kamu tidak berpikir hal yang sama dengan ku. Karena, aku rasa, keadaan ini hanyalah berasal dari perasaan yang tiba-tiba dan oleh karena keadaan.

Terimakasih atas segala sesuatunya. Dimulai dari segala cerita, kebahagiaan, kegalauan, jawaban, pengalaman, dan semuanya. Semoga kamu, tidak pernah menyesali pertemuan kita dan tidak pernah menyesal telah mengenali diriku yang tidak sempurna ini.

Semesta γ…‘ izinkan aku untuk menyampaikan segala rasa yang aku tidak dapat definisikan melalui kata-kata, biarkan semua itu tersampaikan melalui semilir anginmu yang sejuk, agar dapat menyejukan jiwa raganya yang mungkin sedang hampa dan memiliki suasana yang aku tidak ketahui. Semoga suatu saat kita bisa bercengkrama kembaliγ…‘ dengan perasaan yang biasa saja dan keadaan yang baik-baik saja.

23.46 PM