Minggu, 26 September 2021

Menjaga Kewarasan

Semakin dewasa, semakin harus menjaga kewarasan jiwa.
Betul. Rasanya, diriku semakin terasa asing dengan segalanya.
Punya teman, tapi gak kayak punya teman.
Punya orang-orang yang dekat, tapi serasa kurang memahami dan mengerti.
Seperti hampa, kosong, dan tak bernyawa.

Menjadi dewasa sedikit menyebalkan.
Merasa menjadi sok hebat dan baik-baik saja untuk masalah yang menurut aku sudah benar-benar di luar dari batasan.
Jika menjadi jahat adalah jalan yang paling baik. 
Apakah bisa begitu?
Emang ketika di tempa Tuhan, pilihan yang diberikan sangatlah sulit. 

Memukul atau mengasihinya?
Membalas dengan senyuman atau dengan makian?

Aku percaya bahwa semua ada alasannya.
Everything happen for a reason. 
Even now, i still don't know why.
Tapi aku percaya bahwa waktu Tuhan yang terbaik.
Aku percaya bahwa Tuhan tidak pernah memberikan masalah di luar dari kapasitas kita. 

Tuhan, ajarkan aku untuk selalu kuat. 
Fisik, mental dan batin.. mari kita bekerjasama dalam menyelaraskan jiwa agar selalu kuat dan seirama dalam hidup. 
Aku berbahagia dengan segala sesuatunya.
Tapi tidak, ketika ditusuk seperti ini. 
Seperti ada belati tajam yang menusuk, oleh orang kepercayaan sendiri.

I hope. Everything will be fine.
Must fine. 
Semua ada solusinya, semua ada jalan keluarnya yang terbaik.

Selasa, 21 September 2021

Menjadi Pengingat

 Halo, fellas. Been a while aku gak cerita-cerita lagi di blog ini. Terakhir kali, aku bercerita disaat lagi bener-bener drop dan sakit. Aku harus berterimakasih sama blog ini, sih. Soalnya, disaat butuh tempat untuk bercerita, butuh tempat untuk berkeluh kesah. Menulis di blog ini menjadi tempat yang paling pas. Iya. Selain bisa untuk dikenang kembali, dibaca lagi, pada akhirnya menjadi tempat paling nyaman untuk bercerita dan berekspresi. 

By the way, ini udah bulan September di tahun 2021. Hebat ya, aku sudah sejauh ini dalam melangkah dan berproses. Proses yang dilalui selama ini bener-bener jauh di luar dugaan aku. Tuhan emang selalu baik banget di kehidupan aku untuk selalu memampukan aku menghadapi dan melaluinya. Perkara banyak kegiatan di tahun ini, kemudian sempat jatuh sakit, sempat galau habis-habisan karena merasa menjadi perempuan yang bodoh, merasakan jatuh hati (lagi), merasakan banyak tanggungjawab, merasakan banyak hal yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.

Aku percaya, bahwa apapun yang aku hadapi sekarang menjadi ujian kehidupan untuk membentuk pribadi aku lebih dewasa dalam bertindak dan berpikir. Menjadi ujian kehidupan untuk aku selalu berproses menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Ternyata, memang berat ya menjadi seorang yang dewasa. 

Entah kenapa dulu bisa-bisanya aku meminta untuk cepat menjadi dewasa. Padahal, menjadi dewasa adalah suatu proses yang sangat sulit dan sangat menyebalkan. Emang paling benar adalah menikmati setiap prosesnya. Aku berterimakasih pada diriku yang masih sanggup melaluinya. Ditekan mental, fisik dan pikiran oleh berbagai hal. Tapi ternyata, Tuhan masih sanggupkan semuanya. 

Ketika aku membaca postingan ini lagi, biarkan postingan ini menjadi pengingat untuk diriku. Bahwa aku pernah mengalami proses sedemikian rupa. Bahwa aku pernah sekuat ini. Bahwa aku dulu telah melalui berbagai proses, angin dan badai yang menerpa. Bukan untuk kesombonganku. Tapi untuk membentukku menjadi pribadi yang lebih baik. Aku memang bukan manusia yang sempurna. Aku juga bukan manusia yang bisa menyenangkan semua orang. Bukan manusia yang lahir untuk kebahagiaan oranglain. Tapi, setidaknya, biarkan aku menjadi manusia yang bisa -setidaknya- membahagiakan diri sendiri.

Ajarkan aku untuk selalu menurukan keegoisanku sebagai manusia. 

Ajarkan aku untuk selalu menjadi manusia yang setidaknya bermanfaat untuk oranglain. 

Ajarkan aku untuk selalu bijaksana dalam bertindak dan berbicara.

Ajarkan aku untuk selalu berhati lapang untuk dapat mengasihi dan mengampuni. 

Ajarkan aku untuk selalu berpikir bahwa janganlah membalas segala kejahatan yang orang lakukan untukku. 

Ajarkan aku untuk selalu melihat kebaikan oranglain, janganlah menutup mata karena sedikit keburukan yang telah dilakukan.

Ajarkan aku untuk selalu menjadi pribadi yang tidak harus meminta balik atas bantuan yang telah diberikan. 

Ajarkan aku untuk selalu tulus dalam melaksanakan segala hal.

Jauhkan aku dari iri dan dengki.

Jauhkan aku dari segala hal yang mungkin dapat merusak.

Semuanya benar-benar aku menyerahkan ke dalam tangan penyertaan dari sang pencipta. 

Aku yakin, dan harus yakin. Bahwa semua akan berlalu.

Bahwa semua akan terlalui. 

Akan ada pelangi setelah hujan.

Akan ada kebahagiaan setelah kesedihan.

Akan ada rasa tenang dan damai setelah pertengkaran.

Aku percaya, bahwa semuanya Tuhan akan lancarkan. Tuhan yang akan menurunkan ego setiap dari manusia.

Hanya berserah kepada sang pencipta. 


Kehidupan tidak berhenti pada satu poros. Menikmati segala proses yang ada. Menikmati segala napas kehidupan yang Tuhan berikan dalam kehidupanku. Everything is gonna be alright at the end. Dan semuanya, akan indah pada waktunya. 

God is good everytime and everywhere.


With love,

Nat


Palangka Raya, 21 September 2021

11:07 PM.