Minggu, 30 Desember 2018

And It's Happen

Dan itu terjadi..
apa yang kutakutkan jauh-jauh hari itu benar-benar terjadi. Kami sudah kehilangan apa arti sebuah hubungan. Mungkin salah aku yang terlalu egois. Mungkin salah aku yang tidak mengerti.
Mungkin salah aku yang selalu menuntut ini itu.
Mungkin saja itu kenyataannya.

.
.
Ingin melupakan, tetapi masih memikirkan.
Ingin melupakan, tetapi masih merindukan.
Ingin melupakan, tetapi masih mendoakan.

Iya, benar.
Aku rindu.
Rindu suaranya, rindu candanya yang 'gitu-gitu saja'. Rindu semua tentangnya yang membedakan dia sama orang  lainnya.

Sekali lagi, aku tidak tahu harus berkata apa. Aku rindu. Tapi, kejadiannya sulit untuk membuatku melanjutkannya lagi. Toh, dianya juga seperti tidak peduli. Mungkin dia sudah lelah, hehe.

Aku tidak sesabar dia dulu saat masih awal-awal kenal. Aku egois, aku selalu mempunyai pikiran-pikiran aneh. Entahlah... aku merasa bersalah padanya, kenapa aku dan dia harus dipertemukan. Seharusnya dia tidak perlu dipertemukan denganku. Seharusnya dia mengenal orang yang lebih dari aku... yang lebih cocok dengannya. Karena, aku dan dia terlalu banyak perbedaan.

Mungkin benar, ini adalah saatnya untuk give up and move on. Life is goes on! Tanpa dia atau tidak hidupku terus berjalan menuju masa depan yang masih menjadi rahasia Tuhan. Aku hanya berharap yang terbaik untuk kehidupanku dan kehidupannya.

Bukan menyalahkan pertemuannya.
Bukan menyalahkan perkenalannya.
Bukan menyalahkan perpisahannya.
Tapi bersyukur atas segalanya. Telah dipertemukan, hingga mengenal dia lebih dalam lagi, dan mengenal lagi apa itu perpisahan.

Again, pertemuan adalah awal dari perpisahaan.

Doaku yang terbaik selalu besertamu 🤗💞
thank you and sorry for everything. You're the best memories for my life.
Tentu saja, tidak mudah untuk melupakanmu yang selama beberapa bulan ini telah memenuhi hari-hariku.
Yasudahlah. Itu biar menjadi urusanku.

Hidup dengan baik, my Gemini.
Kamu berhak mendapatkan yang lebih baik dari aku. Yang lebih cocok denganmu. Thankyou for the memories! ❤️ Walaupun kita sudah menjadi seperti ini, jangan lupakan aku ya! Hehe 😋

Palangkaraya,
30 Desember 2018
0:11

Jumat, 07 Desember 2018

One more closer

Haiii! I'm very happy that i did my first interview for join organization. Yes! It's my first time.

I don't know the result will be.. but I did my best for today. And I hope will get the best result too.

Kalau hasilnya nanti keterima, I'll update my post about the interview, okay? Jadi, doakan aku ya temen-temen. Supaya bisa mencoba dan merasakan bisa berorganisasi :))

Dan doakan juga buat Christmas Celebration in 20th of December! Semoga bisa berjalan dengan lancar..walaupun dengan biaya yang minim sekali. Semoga 🙏

Berharap.
Berdoa.

God bless me...
and
God bless us...

Senin, 03 Desember 2018

This Is D-DAY!!

Hai! Penantian tanggal menuju hari magangnya sudah berakhir. Dan hari ini adalah hari magangnya, yaitu tanggal 3 Desember 2018.

Yuhuuu~ aku tidak tahu harus bersikap bagaimana. Tentunya perasaanku campur aduk. Senang bahwa dia akan mengalami pengalaman baru, dan menuju tahap tugas akhir yang semakin dekat. Sedih juga bahwa waktu chat untuk kami berkomunikasi yang sudah sedikit -- semakin sedikit akibat magang. You know, komunikasi adalah hal yang paling penting dalam suatu hubungan kan? Kalau komunikasi yang biasanya saja bisa menimbulkan kesalahpahaman, apalagi komunikasi yang sebentar? Hehe.

Tapi kita tidak bisa menebak, tidak bisa menyalahkan, tidak bisa memaksakan. Ikuti alurnya saja bagaimana. Lihat nanti akan bagaimana. Yang pasti aku menerimanya bukan sebagai beban. Tapi sebagai suatu kewajiban yang harus dipenuhi. Menjadikannya beban pikiran bukan suatu solusi yang tepat. Nikmati saja. Toh ya akhirnya nanti akan terbiasa... terbiasa dengan tanpa kabar lagi. Dan secara perlahan, mungkin akan renggang..dan mungkin akan hilang? Hehe.

Bukan mendoakan. Hanya menerka. Menerka dengan hal yang terburuk. Menjadi asing kembali. Mungkin. Bisa jadi. Kita tidak tahu. Tugas kita hanyalah menikmati waktu yang ada. Dia, dan aku pun. Dia menikmati waktu magangnya, dan aku akan menikmati waktu ku sendiri. Time is money girls! Harus dimanfaatkan sebaik mungkin.

Semangat Geminikuuu! Doaku yang terbaik selalu besertamu selalu!❤️ Semoga apapun yang kamu kerjakan selalu dilancarkan, selalu dipermudah. Semoga. Do the best my Gemini! Aku tahu, kamu akan melakukan yang terbaik. Bukan untukku. Tapi untuk keluargamu. Untuk masa depanmu.

Semoga juga apa yang menjadi pemikiran negatifku tidak terjadi, dan kita masih bisa menjaga hubungan ini. Aku dan my Gemini dengan kesetiaan dan kesabaran kita. Believe that everything will be alright! :)

Ketika memang nanti terjadi seperti yang dipikirkan, setidaknya kita pernah berjuang -- melewati hal ini. Mencoba untuk bertahan. Setidaknya kita pernah saling membahagiakan. Setidaknya kamu pernah menjadi pusat dari segala tulisanku. Menjadi orang yang membuatku sedih, senang, bahagia, kesel, marah, jengkel, galau dengan segala perbuatanmu. We will see di 1 bulan kedepan ini.

3 Desember 2018
Palangkaraya, 1:06

Sabtu, 01 Desember 2018

Musibah

Tiga jam menuju jam setengah dua belas malam, itu artinya sudah hampir dua malam Palangkaraya dilanda musibah. Mungkin bisa dibilang sebagai musibah, mungkin bisa juga tidak. Namun sepertinya, hal ini bisa disebut musibah.

Salah satu tower yang ada di Palangkaraya roboh, sehingga menyebabkan koneksi listrik yang ada di Kalteng -- Kalsel menjadi terputus. Akibatnya saluran listrik yang ada di Kalteng menjadi tidak bisa digunakan sebagaimana biasanya. Dan hal ini terjadi sejak Kamis, 01 November 2018 pada pukul 23:30.

Pada saat itu aku terbangun sekitar jam 22:30 dan ingin belajar untuk UTS di hari esoknya, namun, apalah mati listrik terjadi. Awalnya hanya berpikir, akan sebentar saja. Namun ternyata lama sekali! Sekitar pukul 02:00 akhirnya, aku memutuskan untuk tidur. Karena lumayan sakit kepala belajar digelap-gelapan, (hanya penerangan dari flashlight handphone saja).

Paginya, aku bangun sekitar jam 5:10, dan lampu masih belum menyala. Ternyata, hal ini terjadi karena ada salah satu tower yang roboh di daerah Palangkaraya, sehingga mengakibatkan mati listrik di Kota Palangkaraya. Dan sampai saat ini, yaitu tanggal 3 November 2018, pukul 21:05, masih mati listrik. Walaupun, tadi sekitar jam 15:27 - 15:46 listrik sempat hidup, namun apalah arti 19 menit? Mengisi air pun juga tidak penuh. Syukurlah sempat untuk mencuci piring. Baju kotorpun tidak sempat tercuci. Benar-benar harus bersyukur ketika diberikan listrik yang berkelimpahan.

Nah, bersyukur. Suatu hal yang kadang dianggap remeh oleh orang-orang. Mungkin tadinya juga termasuk aku, namun aku disadari oleh adanya musibah ini. Kita seharusnya selalu mengucap syukur karena telah diberikan listrik, makan, minum dan dikasih waktu untuk tidur dan istirahat. Karena diluaran sana, pasti ada orang-orang yang tidak bisa makan dan minum dengan layak. Yang jaringan listriknya tidak ada, yang tidak bisa istirahat ataupun tidur karena pekerjaan dan sebagainya.

Listrik benar-benar diperlukan untuk penerangan. Dua hari ini aku tidak bisa belajar dan mengerjakan tugas-tugas kuliah karena minimnya listrik. Sehingga tugas-tugas yang seharusnya bisa dicicil, malah diabaikan begitu saja. Berharap semoga besok sudah membaik.

Setelah hidup listrik, 19 menit kemudian, yaitu pukul 15:46 rumahku mati listrik lagi hingga pukul 18:30 - 19:25 WIB. Memang cukup panjang dan kembali lagi, harus disyukuri. Setidaknya ada nyala listrik.

Dan sampai sekarang mati lagi. Seandainya masih belum bisa menghubungkan dengan yang ada di KalSel, setidaknya pembagian listrik bergilirnya lebih adil. Di tempat lain hidup listrik bisa sampai 2-3 jam. Lah di tempatku 1 jam pun tidak ada. Ya, kalau digabung emang ada 1 jam, cuman kan perbedaan waktunya juga lumayan.

Yang lain hidup bisa berkali-kali, di daerah rumah ku hidup baru 2x. Setidaknya penerapan sila ke-5 Pancasila bisa diterapkan dari hal-hal yang sekecil ini dong! Kalau hal kecil seperti ini saja sudah tidak bisa diterapkan, bagaimana hal-hal yang besar seperti pembangunan, dsb?

Lalu lintas Palangkaraya juga menjadi kacau. Lampu lalu lintas rata-rata mati, walaupun dibeberapa tempat yang memang rawan kecelakaan masih hidup (syukurnya gitu), Pom bensin yang ngantre, BBM banyak habis, kemudian rawan kebakaran akibat pemakaian lilin, para penjual es memang menjadi laris, namun es nya dapat dari mana? :)) ((memang sudah hukum ekonomi yak. Suatu kebutuhan karena keadaan.))

Eits, jika ditelaah dari kebaikannya, mungkin yang terlihat adalah cafe-cafe yang mempunyai jenset, pasti menjadi sasaran tempat nongkrong, sehingga income nya naik. Kemudian para penjual jenset juga laris manis, bengkel jenset juga laris manis akibat adanya ini. Penjual lilin, senter, lampu emergency, dan penerang-penerang yang lain menjadi laris manis.

Yah. semoga besok semakin membaik, sehingga segala sesuatunya bisa kembali normal..

Dan saatnya saya ingin tidur, selamat tidur, semoga tidur kalian nyenyak. Khususnya, untuk kamu yang di sana. Yang sempat terputus chatnya akibat dari mati listrik, jaringan ilang dan tidak bisa mengabari... Selamat tidur, tidur yang nyenyak. Semoga kita bisa bertemu di alam mimpi yah 🤗❤️ Kalau sudah kayak gini, betapa bersyukurnya jika bisa saling mengabari. Betapa kita harus menghargai waktu. Karena hal ini bisa saja cepat berlalu. Menikmati waktu yang ada.... dan berharap semuanya akan baik-baik saja kedepannya.

3 November 2018
Palangkaraya, 21:30

Akankah?

Ketika membahas tentang hari esok, itu akan menjadi suatu misteri. Misteri dari Tuhan yang tidak pernah bisa dipecahkan oleh siapapun.

Ketika membahas tentang hari esok, akan muncul banyak kekhawatiran, akan muncul banyak ketakutan, akan muncul banyak terkaan-terkaan yang akan terjadi.

Akan kah hari esok akan bahagia?
Akan kah hari esok akan tetap sama?
Akan kah hari esok akan berubah menjadi lebih baik? Ataukah malah berubah menjadi semakin buruk?
Akankah sesuatunya akan baik-baik saja kedepannya?

Semua pertanyaan itu tidak ada yang  tahu jawabannya secara pasti. Namun, kiranya kekhawatiran pada hari ini ditanggung pada hari ini juga. Dan kekhawatiran hari esok, ditanggung pada esok hari juga.

Ketika berbicara mengenai jawaban mengenai pertanyaan-pertanyaan itu, kita hanya bisa berharap, bahwa besok akan baik-baik saja. Besok akan bahagia. Besok akan berubah menjadi lebih baik. Semoga saja, berharap, berdoa, dan melakukan yang terbaik.

Semuanya sudah pada waktunya.
Semuanya sudah ada rencana dari-Nya.
Semuanya sudah diatur sedemikian rupa.
Semuanya selalu ada pelajaran yang dapat diambil. Semua itu tergantung pada kita yang menjalaninya.

Semoga, semoga, dan semoga.

3 November 2018
Palangkaraya, 20:56

New Era

Halo! Welcome December!
Nggak kerasa banget kan udah Desember aja. Rasanya baru kemarin merayakan natal 2017. Di tahun 2018 ini banyak banget yang sudah kulalui. Mulai dari hari-hari penuh ujian kelas 3 SMA. Kemudian dilanjutkan kegagalan SNMPTN, dilanjutkan dengan ujian SBMPTN. Dan Puji Tuhan, semua berkat dari Tuhan yang selalu menyertai kehidupanku.

Setelah melalui ujian SBMPTN, dilanjutkan dengan harus mandiri dalam mendaftar segala urusan perkuliahan. Orangtua sudah lepas tangan dari hal itu. Kalau mau kuliah ya harus daftar sendiri. Otomatislah harus ngurus sana-sini sendiri. Setelah itu menunggu waktu untuk ospek. Eh, sekarang istilahnya PKKMB ya. Dari awal Agustus sampai pertengahan September, segala rangkaian acara PKKMB Univ, Omba Fakultas, Inagurasi univ dan fakultas, dan Makrab Jurusan sudah dilalui dengan sangat baik.

Fakultasku mendapat juara 1 dari 8 Fakultas yang ada. Itu artinya, perjuangan tidak pernah mengkhianati hasil. When you give the best, then you will get the best too! Hal ini yang selalu kutanamkan dalam diriku sendiri, sebagai motivasiku.  Apa yang aku lakukan nggak mungkin mengkhianati hasilnya. Selalu akan ada hasil yang terbaik dari apa yang kita berikan. Ketika hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan ekspektasimu, maka, kamu kurang berjuang. Ada yang lebih berjuang darimu. 

Dan sekarang tidak terasa, sudah hampir 1 semester aku menjadi mahasiswa. Tahu-tahu sudah mau tahun baru lagi. Sudah mau 2019..

Spesialnya lagi, di tahun 2018 ini aku mendapat banyak orang-orang yang penting bagi kehidupanku. Contohnya dia. My Gemini. Siapa yang akan menyangka bahwa aku dengan dia akan bertahan segini lamanya? Entah apa yang dia pikirkan dan apa yang aku pikirkan kenapa kami masih mempertahankan hal ini. Tapi aku percaya, bahwa segala sesuatunya akan ada pelajaran. Pasti ada alasan dibalik kenalnya aku dengan dia. Entah apa itu.

12 April 2018, adalah awal kami bertemu.. di dunia game. Lucu ya. Sempat renggang, tapi dia begitu sabarnya menghadapiku. Akhirnya hubungan kami bersatu lagi. Segala sesuatu dari hal yang penting sampai tidak penting pun ku ceritakan. Aku mencurahkan hatiku ke dia. Kalau secara gamblangnya, atau bahasa kasarnya adalah dia bak sampahku. Tapi kalau bahasa spesialnya, dia adalah orang yang ku percaya untuk mendengarkan segala keluh-kesahku. Iya, my Gemini ❤️.

Perjalanan ospekku tidak semudah yang dipikirkan, dan tidak sesulit yang dipikirkan, tapi tetap saja, selalu ada keluhan. Kemana keluhan itu? Meluap begitu saja ke dia. Dia? Begitu sabarnya mendengarkan segala keluh kesahku. Memberikan saran terbaiknya. Memberikan segala sesuatunya yang terbaik. Solusi dan sarannya...nasihatnya yang selalu mengingatkanku... untuk selalu makan, istirahat yang cukup, jangan pulang malam-malam karena orangtuaku yang susah. Iya, semua itu dia selalu katakan. Semangat buat hari ini. Obat jangan lupa diminum, jangan tidur malem-malem. Bukan kah dia sangat perhatian? Benar, sangat perhatian.. dengan caranya sendiri. Tapi itulah pesonanya.

Masuk bulan-bulan September, hubungan kami mulai terombang-ambing. Pemikiran-pemikiran negatif selalu ada di otakku. Mungkin karena perasaan itu sudah muncul. Perasaan sayang. Lingkaran jatuh cinta. Jadi hati serasa sangat sensitif. Ada yang beda sedikit saja, langsung berpikir yang aneh-aneh. Trauma.

Hal itu, Puji Tuhan, tidak berangsur lama. Nggak lama, semuanya terbongkar. Kami omongkan baik-baik. Mencari tahu inti dari masalahnya. Tidak lama kami damai. Masalah clear.

Namun memasuki bulan Oktober, kembali lagi masalah merundung. Entahlah, mungkin bulan-bulan bosan kah? Maksudnya, sudah hampir 6 bulan saling mengenal. Siapa tahu saja? Apalagi ciri-cirinya sama dengan orang yang dulu. Sering menghilang, singkat, padat dan jelas. Seakan-akan malas berkomunikasi. Seakan-akan menyuruh kita untuk pergi perlahan. Pada saat yang tepat akhirnya aku pertanyakan lagi. Kalau emang bosan ya, sok atuh kita udahin aja hubungan khususnya ini. Daripada seperti memaksa, benar kan? Buat apa dipaksa? Gak ada menguntungkan siapa-siapa. Ketika ditanyain, kata dia nggak seperti itu. Akhirnya kami baikan dengan percakapan yang cukup dingin. Sempat tidak ingin menelponnya, tapi dia dengan sabar lagi, mencari topik bahasan. Nggak lama, kami sudah seperti sebelumnya. Baikan.

Bulan November pun sama, dan hal ini baru-baru saja terjadi.Tanggal 3 Desember adalah hari pertana magangnya. Aku ditinggal. Ya, tapi itu adalah untuk masa depannya yang harus diperjuangkan. Aku nggak ingin menjadi orang yang menghalangi masa depannya. Harus didukung. Harus disemangati. Walaupun, serasa tidak ingin. Tapi harus. Harus mengerti bahwa itu kewajibannya. 

Dan karena hal itu lah aku galau. Lagi. Dia yang membuat galau hati ini. Segala kata-kata hanya berpusat padanya saja. Nggak sengaja kebahas masalah itu. Aku yang uring-uringan. Bukannya aku dibaik-baikin, dia malah ngambek. Aku jadi nggak enak. Akhirnya aku minta maaf juga. Bukan karena aku merasa salah, tapi aku hanya merasa itu wajib.. demi memperbaiki suasana.

Dari situ semua terasa canggung, dingin, dan singkat. Aku hanya menjawab seperlunya. Walaupun masih ada unsur-unsur perhatian dan romantisnya. Bodohnya aku adalah.. terlalu menunggu dia. Tapi, sekali lagi, tidak bisa dipaksa. Setiap orang punya kesibukannya masing-masing kan? Itu artinya aku yang harus mengerti. Lagi. Harus mengerti. Walaupun berat.

Dan ya, sampai sekarang. Menjaga jarak antara aku dengan dia. Dengan percakapan sederhana saja. Bukan dengan yang tinggi-tinggi. Karena yang tinggi-tinggi, akan susah digapai. Ketika jatuh akan terlalu sakit.

Intinya, segala kenangan yang sudah kamu berikan ke aku itu adalah suatu kenangan yang indah. Magangmu tidak akan ku jadikan beban. Oleh karena itu, jangan mikir yang aneh-aneh. Fokus pada magangnya. Aku percaya, kamu akan melakukan yang terbaik. Semangat terus my Gemini ❤️. Doaku yang terbaik besertamu selalu. Walaupun.. kita berbeda. Tapi aku akan mencoba untuk melengkapinya.

Desember akan menjadi perjalanan yang panjang. Dimulai dari penantian dia yang magang, dan hari ini, Desember dimulai dengan perjalanan mengelilingi Palangkaraya dengan jakan kaki! Parade Natal hari ini luar biasa! Walaupun hujan mengguyur, tapi semangatnya untuk jalan masih ada. Lain kali jangan ngaret-ngaret acaranya. Yang ikut bukan hanya SMA/Mahasiswa. Tapi TK-SD. Kalau hujan kayak tadi ya susah! Kasian juga kan. Entah apa yang ditunggu jadi ngaret hampir 1 jam lewat tadi. Sampai hari yang cerah jadi mendung dan hujan.

Pengalaman yang luar biasa! Walaupun hujan. Capeknya dapet sekali! Kaki lecet-lecet pun jadi bukti bahwa aku sudah berjuang! Yes, thanks God.

Selain itu, di Desember ini, aku mengikuti panitia natal FEB 2018. Menarik bukan? Hehe. Entah kesambet apa, tapi niat untuk ikut. Yah, i will do the best. Saatnya untuk aktif dalam organisasi guna menambah pengalaman dan relasi. Semoga semuanya berjalan dengan lancar, tanpa hambatan apapun. God bless us. 

Juga, aku akan daftar Hima Jurusan... semoga diizinkan untuk berorganisasi deh yaa! Wish me luck ❤️.

Bukan kah peraihan yang hebat? Semoga dilancarkan segala yang aku lakukan juga untuk my Gemini. Wish we luck. God bless us.

1 Desember 2018
Palangkaraya, 21:07