Don’t look back,
yang berarti jangan melihat masa lalu.
Memang
benar, jangan melihat masa lalu. Tapi belajarlah dari pengalaman masa lalumu
atau bahkan masa lalu orang lain. Bukan jadikan masa lalu adalah penghalang
untuk maju ke depan. Setiap orang mempunyai masa lalu yang berbeda-beda, dan
masa depan yang berbeda-beda. Masa depan di tangan kita masing-masing. Kita
bisa mengubah masa depan menjadi terang, atau bahkan gelap sekalipun.
Tergantung dengan yang kau tanam. Itu juga lah yang kau tuai.
Hari
ini, aku membaca artikel mengenai anak SMA yang belum berumur 17 tahun itu,
membunuh temannya sendiri dengan pisau, hanya karena seorang perempuan. Hell,
haruskah main bunuh? Hidup nggak selucu itu, teman. Hidup perlu dinikmati,
bukan malah dibuang-buang sembarangan layaknya sampah. Hargailah hidupmu itu.
Nggak tau mau berkomentar apa, mungkin orang yang membunuhnya itu tidak
mempunyai hati nurani dan berpikiran pendek. Semoga keluarga korban diberikan
ketabahan. Yang terbaik saya doakan untuk korban dan keluarga yang
ditinggalkan, walaupun saya tidak mengenal mereka.
Kalau
dipikir-pikir hanya karena hal sepele. Beginilah kehidupan manusia yang egois,
yang mementingkan pribadinya, ingin menang sendiri, yang tidak ingin mengalah,
selalu anarkis. Remaja pun sudah bisa membunuh, bagaimana dewasanya nanti? Ini
lah yang perlu dijadikan renungan untuk kita semua. Mengapa kita harus hidup di
dalam kasih terhadap sesama. Tanpa adanya rasis, tanpa adanya membeda-bedakan.
Hidup dalam damai, hidup saling mengasihi, menghargai, dan menghormati satu
sama lain. Susahkah? Susah, jika yang bergerak hanya minoritas. Mayoritasnya
masih dalam keadaan yang terpecah belah. Dikit-dikit war, mudah sekali untuk dipecahbelahkan.
Belajar
dari masa lalu, bukan melupakan masa lalu. Banyak pengalaman masa lalu
oranglain yang setidaknya dapat kita pelajari. Bahkan dari artikel di atas,
kita setidaknya, sebagai orang terdidik dan berpendidikan, sudah seharusnya
untuk berpikir panjang, berpikir dampaknya bagaimana, dan memberikan contoh
pada oranglain untuk selalu menghargai dan mengalah. Jika tidak dimulai dari
diri sendiri, kapan dunia bisa berubah menjadi lebih baik?
Apa
yang kita tanam, itulah yang kita tuai. Menanam hal yang buruk, akan berdampak
juga bagi masa depan kita. Masa depan ada di tangan masing-masing, kita yang
mengendalikannya. Ingin maju, ataukah ingin mundur? Ingin terang, ataukah ingin
gelap?
Habis
gelap terbitlah terang, masalalu akan membuka jalan baru bagi kita semua, jalan
baru menuju terang. Jangan menyerah, mulailah berubah menjadi pribadi yang
lebih baik.
Palangkaraya, 5 Mei 2017
2:57 PM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar