Minggu, 30 Mei 2021

30.05.2021 - Drop

Apalah arti semuanya, ketika kesehatanmu menjadi lemah akan rasa sakit?

Apakah selama ini aku terlalu memaksakan fisikku? I don't think so

I'm happy to do it.
I'm enjoying every single moment that I do. 
Until now. 
And I feel blessed to know I already did it.

Ini adalah hari ke-6 aku drop. Dimulai dari hari Selasa, 25 Mei 2021 kemarin. Aku mulai merasakan apa itu yang namanya pusing banget. Sakit kepala menusuk kepalaku yang sudah memikirkan banyak hal. 

Badan serasa panas dingin. 
Entah aku tidak tau apa penyebabnya. Karena sebelumnya, aku menerobos hujan begitu saja karena takut bank tutup. Karena ada kewajiban yang perlu aku lakukan. 

Atau, apakah aku terlalu sering keluar malam dan merasakan dingin serta menusuknya angin malam? 
Bisa jadi. Bisa saja menjadi faktor penyebabnya. 

Atau, karena aku terlalu sering minum minuman yang bergula tinggi. Minum kafein yang sebenarnya aku tidak butuh? Dan membuat aku kurang minum air mineral? Bisa jadi juga itu faktor penyebabnya. 

Dampak dari kafein yang aku minum membuat tidurku tidak teratur. Tidur di subuh hari bukan lah hal yang sehat. Tapi itu terus berkelanjutan selama beberapa minggu. 

Oh, wow. Bisa saja karena perihal ini. Atau perihal itu. Tidak ada yang pernah tahu dengan benar. 

Tapi yang pasti, bad behavior yang aku lakukan ternyata membawaku pada sesuatu hal yang buruk. Aku akhirnya tumbang juga. 

Aku akhirnya jatuh sakit, dan merasakan sedikit penyesalan karena tidak menjaga kesehatan dengan baik. 

Tapi, Tuhan itu baik. Dengan begini, aku disadarkan lebih cepat betapa buruknya apa yang aku lakukan agar tidak dilakukan secara berkesinambungan. 

Menjadi pembatas bahwa, you need to stop it.

Tuhan itu baik, dengan aku begini aku lebih harus menikmati dan mensyukuri apa yang aku punya ketika tubuhku sehat dan bugar. 

Karena, terkadang kita melupakan untuk bersyukur pada kesehatan yang telah diberikan. Tanpa tahu, padahal kesehatan adalah yang utama.

Ketika diberi kesehatan baru kita menyadari pentingnya arti kesehatan.

Hari demi hari aku melaluinya, aku bersyukur masih diberi umur yang panjang dengan Tuhan. 
Padahal aku merasakan penderitaan yang sangat atas apa yang aku rasakan. 

Rasa sakit tersebut serasa menggerogoti.
Tidak ingin sekali aku merepotkan orang lain, termasuk orang tua dan keluargaku.

Ada rasa ketakutan dan kekhawatiran terhadap itu. Aku takut atas keegoisanku, aku justru membuat ini semakin kacau. 

Makanya, dengan pemikiran yang pendek aku berpikiran negatif. Tapi ketika aku bisa bernafas keesokannya, aku berterimakasih bahwa itu hanyalah pemikiran negatif dan kekhawatiran manusia. 

Terimakasih Tuhan. 
Dan jika aku memang ditakdirkan seperti itu, maka biarlah kehendak Tuhan terjadi.
Karena, aku percaya bahwa rencana Tuhan yang terbaik. 
Setidaknya selama hampir 21 tahun di dunia ini, aku menikmati segala warna-warninya. 

Dan aku bahagia atas segala apa yang telah aku kerjakan.
Biarpun masih belum sempurna. 
Biarpun masih banyak keburukanku. 
Biarpun masih banyak dosa-dosaku. 

Di hari keenam hari ini, 
Aku sempat kehilangan indera penciuman ku. Ternyata begini ya ketika kehilangan indra penciuman. Ketika kehilangan baru kita merasakan pentingnya hal tersebut ketika ada. 

Ternyata begini ya tidak bisa merasakan rasa dengan peka. 

Ada suatu kekhawatiran aku tidak bisa ikut dalam kebaktian 40 hari Kakek ku karena sakit. Karena aku tidak boleh egois harus ikut padahal bisa saja membahayakan yang lain. 

Semoga Tuhan selalu menyertaiku. Aku percaya bahwa He did. 

God is good all the time.
And all the time God is good.

Blessed me.
Thankful me.
Grateful me.

Everything will be alright at the right time.

🙏

Minggu, 30 Mei 2021
22:58 PM

Senin, 17 Mei 2021

Keraguan dan Khawatir

Belakangan ini, entah kenapa aku merasa sangat khawatir. Entah apa yang aku khawatirkan. Entah apa yang aku pikirkan. Entah apa yang aku takutkan. Semua terlihat semu. Semua terlihat menakutkan. 

Takut apa yang dikerjakan gagal.
Takut apa yang diharapkan tidak sesuai.
Takut masa depan yang tidak pasti.
Takut bahwa aku adalah orang yang egois.

Dan semuanya tiba-tiba terlihat menakutkan. 
Takut kehilangan.
Takut mengecewakan.

Tuhan. Aku tidak tau apa yang terjadi kedepannya. 
Aku tidak tau kepada siapa aku harus menceritakan keluh kesah ini. Orang lain terlihat bahagia tanpa kehadiranku. 

Orang lain terlihat menikmati kehidupannya. 
Bukan. Bukan aku tidak menikmati kehidupanku. Tapi lebih merenungkan. Apakah selama ini aku telah hidup sebagai manusia yang bermanfaat untuk sesamaku manusia, dan lingkungan ku?

Apakah aku selama ini tidak menggunakan egoku seratus persen? 

Aku hanya berdoa dan berharap, semoga fisik dan mental ku selalu sanggup melewati dan melalui kehidupan yang fana ini. 

Semoga aku dipertemukan dengan orang-orang yang baik.
Semoga aku selalu diberi kesadaran penuh untuk selalu menebar kasih yang murni dan menurunkan egoku.
Semoga aku dikelilingi orang-orang yang baik dan bersih hatinya, yang peduli terhadapku dengan tulus. 
Semoga apapun yang aku kerjakan sekarang membuahkan hasil yang baik untuk diriku, keluargaku, dan lingkunganku. 

Aku percaya bahwa Tuhan akan selalu menyertaiku sekarang, besok, dan selamanya. 

Biarkanlah segala kekhawatiran ini lenyap bergantikan dengan harapan yang baru dan penuh sukacita. 

Karena, rencana yang kamu anggap baik, belum tentu demikian di mata Tuhan. Dan sebaliknya. Rencana yang mungkin kamu anggap buruk, belum tentu buruk dimata Sang Pencipta. 

Tuhan tau yang terbaik untuk kita, karena hidup kita telah direncanakannya sebaik dan sesempurna mungkin sesuai dengan-Nya. 

Aku menuliskan dan menumpahkan segala keluh-kesahku di sini. Terimakasih ya diriku, telah sanggup melewati sampai saat ini dan detik ini. Kedepannya akan lebih menantang dan banyak hal yang harus dilewati. 
Semoga fisik dan mental ini selalu sanggup untuk melewatinya. 

May God bless us. 

Palangka Raya, 17 Mei 2021
1:17 AM.