Jumat, 25 Desember 2020

Hallo, 25 Desember 2020

Menulis menjadi moment yang paling menyenangkan, menenangkan dan paling mengerti disaat seperti ini. 

ㅡIya, disaat aku merasakan kegelisahan, kegalauan, dan kekhwatiran yang berlebihan. Sebenarnya, kalau dipikir-pikir, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Tapi tetap saja terpikirkan.

Semoga untuk kamu yang sedang merasakan ini, bisa cepat pulih ya! 

Disaat seperti ini, banyak hal yang patut dipertanyakan, dijawab, dan ditumpahkan. Dan tiada tempat yang paling benar, menumpahkannya ke Tuhan yang Maha Esa. 

Menumpahkannya ke manusia terkadang menjadi kekhawatiran baru. Dan lebih menenangkan lagi jika aku bisa menumpahkannya ke dalam tulisan. Terkadang emang, ada sesuatu yang lebih mudah diungkapkan dengan tulisan. 

Di natal tahun 2020 ini, aku bersyukur sekali. Walaupun mungkin natal tahun ini berbeda, tapi betapa baiknya Tuhan selalu menyertai aku di tahun 2020. Banyak hal yang terjadi, banyak warna yang telah ditorehkan dalam canvas tahun 2020. Menjadi memori yang tidak terlupakan dan selalu terkenang di dalam pikiran. 

Tuhan, aku benar-benar bersyukur atas segalanya. Aku dipertemukan oleh orang-orang yang peduli, dan baik terhadap aku. 
Aku bersyukur telah merasakan jatuh cinta kembali. Biarpun aku jatuh pada titik yang sama, yang tidak bisa untuk bersatu. Sekali lagi, aku percaya, bahwa itu adalah proses. 

Aku menikmati segala sesuatunya. 
Segala kebaikannya, segala kejahilannya, segala kemanisannya, segala kenangannya, orangnya dan semuanya!

Tuhan itu baik. Dia mencobai aku untuk merasakan keindahan dan kebahagiaan, kemudian mendatangkan kesedihan dan kegalauan. Tapi, sekali lagi, aku bersyukur masih bisa merasakan seperti itu. Aku bersyukur, banyak hal yang bisa menambah pengalaman ku. 

Tuhan itu baik. Dia mencobai aku untuk merasakan kegelisahan pertemanan ku. Tapi aku percaya bahwa segalanya punya alasan. Everything happen for a reason. Aku percaya aku dihadapi ini semua karena sesuatu hal yang Tuhan ingin sampaikan ke aku agar semua ini terjadi atas izin dan kehendak-Nya. Dan aku lagi-lagi berterimakasih. 

Tuhan itu baik. Selalu menyertai apapun yang aku lakukan. Aku berada dititik ini juga aku percaya itu semua atas Rencana-Nya. Terimakasih Tuhan. 

Indah dan buruknya rencanamu, aku percaya bahwa semuanya atas kehendakmu. 

Selamat hari Natal tahun 2020.
Semoga sukacita natal selalu menyertai kita semua. Semoga Tuhan selalu memberkati kita semua. 🤗

25 Desember 2020
1:45 AM.

Kamis, 30 Juli 2020

Waktu

Haai semuanya. Apa kabar? Aku harap kalian yang lagi membaca ini dalam situasi dan kondisi yang baik-baik saja, sehat lahir batin juga :).

Begitulah kehidupan, ada yang datang lalu pergi. Ada yang singgah dalam waktu lama, dan ada yang singgah dalam waktu singkat.

Orang yang muncul kemudian sempat redup, dan kembali hadir. Terimakasih kepada kenangan dan kehidupan bahwa segala sesuatunya yang terjadi bukan karena kebetulan. Aku selalu percaya pada prinsip, "segala sesuatunya pasti akan ada alasan dibaliknya." Tak terkecualikan dengan orang-orang yang datang kemudian pergi.

Dari situ, banyak pembelajaran dan hal yang bisa dipetik, diambil, dan dipelajari. Bahwa setidak-tidaknya kita sebagai manusia, jangan mudah untuk terlena. Jangan mudah untuk lekas percaya. Jangan mudah untuk bergantung pada orang lain.

Seiring waktu berjalan, semua mengajarkanku pada hukum alam, "setiap orang akan ada masanya, dan setiap masa akan ada orangnya." Tidak dapat dipungkiri, bahwa setiap orang akan datang dan pergi dengan waktunya masing-masing. Dengan caranya masing-masing. 

Tetapi, sekali lagi, waktu akan membuat segalanya menjadi biasa. Menjadi suatu hal yang wajar, yang akan terlihat "oh seperti itu, ternyata aku bisa melaluinya".

Perihal datang dan pergi sudah menjadi hukum alam. Tidak semua orang menetap pada hati yang sama dalam waktu panjang. Terkadang merelakan adalah jalan terbaik yang dapat diambil. 

Dan ternyata, aku telah selesai di fase itu, fase dimana aku harus merelakan. Dimana ketika kita mendengar dan menyebut namanya tidak merasakan apa-apa lagi. Dimana, tidak penasaran, tidak kepo dengan hal itu lagi. 

Begitulah waktu dapat menyembuhkan. Walau lama, tapi setidaknya berangsur hilang dan biasa saja. 

Palangkaraya, 30 Juli 2020
20:34 WIB

Kamis, 21 Mei 2020

Secercah Isi Hati

Haai semuanya, apa kabar? Harapanku semoga kalian dalam kabar yang baik dan sehat selalu. Senang sekali bahwa aku hari ini punya waktu dan niat untuk menulis lagi. Iya, setelah lama tidak nulis, akhirnya bisa nulis lagi! So happy

Sebenarnya, aku nggak tau mau nulis apa untuk postingan kali ini. Tapi aku ingin sedikit menceritakan beberapa hal yang terjadi belakangan ini. Pengalamanku untuk kembali membangkitkan club ku di Ayodance. Kalau dulu, aku pernah cerita aku bikin club di tahun 2015 silam dengan nama QualityTime, sekarang betapa bertenggernya nama QualityTime di beberapa server ayodance. 

Bahagia mempunyai pengalaman seperti itu, berharap bahwa semuanya tidaklah cepat untuk berlalu. Kenangan itu biarlah menjadi kenangan yang indah. Tapi sayang, semua pengalaman indah tersebut pasti ada dilengkapi dengan pengalaman pahit dan kelam. Aku harus merasakan perpisahan kembali. Aku harus merasakan sepi lagi. 

Sama seperti hukum alam pada dasarnya, setiap pertemuan ada perpisahannya. Setiap masa ada orangnya, dan setiap orang ada masanya. Ini yang terjadi sekarang. Bingung sekali untuk kembali bangkit di situasi yang seperti ini. 

Aku harus merasakan perpisahan ke beberapa orang. Jujur, aku kalau diminta untuk mengungkapkannya, aku juga tidak tau mau berkata apa, dan mau berkata seperti apa. Semua terjadi begitu saja, semua terasa asing, dan semua terasa sedih..hampa. 

Tuhan, jika memang aku dipertemukan untuk dipisahkan. Mengapa engkau mencoba memperlihatkan ini padaku? 

Tuhan, jika memang sesingkat ini pertemananku padanya, untuk apa kau pertemukan? 

Tuhan, jika aku memang diberikan perasaan yang sangat perasa, kenapa aku harus merasakan hal ini? Menjadi orang yang terlalu perasa sangatlah sulit, dan sangatlah membuat overthinking terus menerus. 

Tuhan, bila memang ini sudah menjadi jalanku untuk bertemu dan dipisahkan. Setidaknya, perpisahannya harus baik-baik saja. Setidaknya, engkau mungkin tidak perlu membuatku untuk mengenalnya sedalam itu. Aku terlalu perasa, terlalu takut untuk melakukan suatu hal. Tapi, aku juga berterimakasih, karena aku selalu percaya, bahwa setidaknya ada pengalaman dan kenangan baik pahit ataupun manis bersama. 

Selalu ada alasan kan dibalik dari suatu pertemuan dan perkenalan? 

Terimakasih atas segala pengalamannya. Next time aku akan cerita pengalamanku yang lain! Terkait beasiswa, dan hal lainnya yang mungkin bisa dijadikan tulisan dan ketika kelak, bisa dibaca oleh beberapa orang dan akan aku baca kembali. Bahwa aku bisa untuk melalui ini semua. 

Sekian tulisan ini aku tulis dengan sepenuh hati. Besok-besok semoga bisa kembali menulis di sini, ya! See you, when i see you again. 

Palangka Raya,
21 Mei 2020